5

4.8K 455 14
                                    

Sialan, aku terlambat!

Semua orang sudah berada di pantai untuk merayakan pesta pernikahan Bianca sementara itu di sini aku masih sibuk dengan pengeriting rambutku. Sergio yang mengganggu tidurku membuat segalanya menjadi berantakan!

Aku menyemprotkan hair spray ke rambutku lalu mencari anting-anting bulat yang kubawa di dalam koperku. Kumohon, jangan menghilang sekarang...! Aku mendesah lega karena segera menemukannya, sambil berjalan keluar dari kamar dengan terburu-buru aku memasangkan anting-anting itu ke telingaku.

Bruk!

Umpatan lolos dari bibirku saat bertabrakan dengan dada bidang dan berotot milik Sergio Mckenzie, pria itu tertegun sambil memandangiku dari atas hingga ke bawah lalu dalam beberapa detik dia menghembuskan nafasnya dan berkata, "Maaf"

Aku mengabaikannya dan berjalan mendahuluinya menuruni anak tangga, tapi sialan dia masih mengikutiku dari belakang.

"Kau terlambat juga?" tanyanya.

"Huum, cowok sialan yang menyelinap masuk ke kamarku membuat keributan, jadi aku bangun telat" kataku.

Dia meringis mendengar sindiranku.

"Aku juga telat" sahutnya. "Tampaknya kau kesulitan memasang anting itu, butuh bantuan?"

Ah, ide yang bagus!

Aku berbalik dan kami nyaris bertabrakan lagi, tapi aku segera menyerahkan antingku kepada Sergio sambil berkata, "Please..."

Dia memasangkan dua buah anting itu di telingaku dengan hati-hati. Aku tertegun melihat wajahnya dari jarak yang begitu dekat. Meskipun kami telah lama saling mengenal, lebih tepatnya sejak Jess dan Christian menjalin hubungan, tapi kami tidak terlalu akrab layaknya sahabat. Kami hanya berbicara seperlunya, itu pun kami lakukan di tempat ramai. Namun, sejak dulu aku menyadari bahwa ketampanan Sergio McKenzie memang sulit untuk diabaikan. Dia punya ciri khas yang berbeda dari cowok McKenzie lainnya. Dia punya ketampanan yang liar, dan well daya tariknya itu berbahaya bagi seorang janda yang baru saja mengalami patah hati sepertiku.

"Done!" suara Sergio menarik kesadaranku kembali. Aku menyentuh sepasang anting yang sudah terpasang di telingaku lalu tersenyum dan berkata, "Terima kasih"

Kami menuju ke pantai bersama-sama, tempat di mana pesta pernikahan Bianca sedang berlangsung. Sergio menggunakan setelan hijau gelap yang hampir senada dengan warna matanya, sementara itu aku hanya menggunakan gaun berwarna silver yang jatuh sampai ke lututku dengan garis leher berbentuk hati. Sangat sederhana, benar-benar mencerminkan seorang Greena Clair.

Sesampainya kami di pesta Bianca dan Kyle, aku langsung bergabung dengan teman-temanku yang duduk di meja bundar dengan obrolan yang tampak begitu seru.

"Green!" Pat menyapaku dengan riang lalu memelukku, "Aku sangat merindukanmu" ucapnya.

Aku membalas pelukannya dan berkata, "Aku juga Patrick"

Mendengar ejekan itu dia langsung melepaskan pelukan kami dan mendengus sebal, aku tertawa geli. Pat tampak semakin memukau dengan smokey eyes-nya yang seksi. Aku beralih kepada Sam yang sedang menggendong Braden dan langsung merebut bayi tampan bermata abu-abu itu dari Ibunya.

"Oh, lihat kau semakin tampan sayang" kataku. Braden tampak senang, dia tertawa saat aku mengecupi pipinya.

"Well, aku ayahnya" sahut Christopher dengan bangga, Samantha yang duduk di sisinya mendengus.

Saat aku sedang asyik-asyiknya mencium pipi Braden tiba-tiba saja dia menarik rambutku dengan sangat kuat sampai aku memekik, "AWHH!!"

Sam meringis ngeri lalu segera mengambil kembali bayinya yang nakal itu. Sialan, aku sudah menghabiskan waktu selama berjam-jam agar rambutku terlihat mengagumkan malam ini tapi si kecil Braden McKenzie telah merusaknya!

Friends With Benefits (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang