9

4.4K 370 26
                                    

Bagai bermain rumah-rumahan di kehidupan nyata aku dan Sergio berperan dengan sangat baik, mungkin kami bisa memenangkan piala Grammy Awards dengan nominasi pemeran orang tua pengganti terbaik. Demi menjaga Jean, kami tidur di kamar tamu di ranjang yang sama setiap malamnya. Aku dan Sergio bergantian bangun untuk mendiamkan Jean yang sering terbangun dan menangis di tengah malam, entah itu karena dia haus atau karena popoknya yang penuh.

Oh ya, perlu kalian ingat urusan popok yang penuh kuserahkan kepada Sergio, aku benar-benar tidak sanggup mengurus kotoran bayi yang membuat aku tidak berselera menelan apa pun sepanjang hari selain air!

Sergio mulai membiasakan dirinya bersama Jean, bisa dibilang Jean sekarang lebih akrab dengan Sergio dibandingkan aku. Bayi Jessica itu benar-benar punya selera yang bagus soal cowok dan aku juga tidak keberatan jika Jean memilih bersama Sergio seharian, itu artinya waktu bersantaiku lebih banyak. Namun malam ini kesialan seperti sedang mengetuk ketenanganku, Sergio Mckenzie harus mengurus resornya semalaman penuh dan tidak dapat pulang ke rumah. Hell, aku harus mengurus Jean seorang diri!

“Jaga anak kita baik-baik, Mommy” kata Sergio sambil mengerling nakal.

Aku gugup namun aku berusaha mengendalikan diri untuk tidak tersipu malu karena godaannya itu. Untuk yang ke sekian kalinya aku melirik Sergio dengan tajam, “Apa kau pikir aku sedang mengurus anakmu?”

Yeah sialan Green, mengaku saja kau suka dengan ide itu!

Dia tergelak. Aku langsung memalingkan wajahku untuk menolak keseksiannya yang berada di level teratas saat dia tertawa lepas.

“Oke, Green! Oke! Aku pergi dulu. Omong-omong aku serius soal aku tidak pulang malam ini” ucapnya.

Aku menghembuskan nafas berat dan berkata, “Baiklah, pergi saja apa peduliku!”

Sergio mencibir lalu melangkah meninggalkan kamar dengan wajah jengkel. Belakangan hari ini dia sibuk mengurus hotelnya yang ada di Seattle namun baru hari ini Sergio tidak pulang, mungkin pekerjaan hanyalah alasan, bisa jadi pria itu menginap di rumah teman wanitanya yang bisa dia tiduri. Oh, apa aku terdengar seperti seorang kekasih yang cemburu?

Sialan.

Suara mobil Christian yang dikendarai oleh Sergio terdengar semakin jauh, Sergio sudah pergi dan aku merasa kesal entah karena harus menjaga Jean seorang diri atau karena Sergio yang tidak ada di ranjang malam ini. Hell, tentu saja karena aku yang harus menjaga Jean seorang diri! Tapi satu ranjang bersama Sergio Mckenzie cukup untuk menyegarkan mataku. Dia tampan saat tertidur, seperti bayi besar yang imut. Oh Green, berhenti menjadi janda yang genit!

Malam semakin larut dan tanpa aku sadari Jean sudah tertidur  di dalam gendonganku, aku pun naik ke lantai atas menuju ke kamar kami dan meletakkan Jean dengan perlahan di ranjang.

Tanganku terasa kram!

Tiga hari lagi Jess dan Christian kembali dari bulan madu sialan mereka. Aku sudah menyiapkan daftar petualanganku secara terperinci, seperti kota mana saja yang ingin kukunjungi dan berapa lama aku akan berada di sana. Pokoknya aku harus puas! Setelah Jess pulang aku akan langsung terbang. Soal perceraianku dengan Charlie besok adalah sidang terakhir yang harus kami hadiri, sebenarnya aku enggan melihat wajah mantan suami sialanku itu lagi tapi apa boleh buat, aku harus datang untuk memberikan dia pelajaran.

Aku memeriksa kembali berkas-berkas yang diperlukan untuk penerbanganku. Aku bersyukur karena aku termasuk orang yang teliti soal menjaga dan menyimpan barang-barangku secara teratur jika saja tidak maka sulit dibayangkan aku harus kembali ke Mansion Franklin sialan itu untuk mengambil barangku yang tertinggal.

Saat aku hendak mengambil paspor, satu lembar foto yang terselip di lembaran paspor jatuh terbalik di lantai.

Foto apa itu?

Friends With Benefits (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang