It's hard being an ARMY

2K 185 18
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

An :
Mama = Yang Mulia
Jeoha = Pangeran Mahkota

.
.

"Min Yoongi! Jung Hoseok! Park Jimin! Kim Taehyung! Jeon Jungkook! BTS!!!!"

"Mama, mama...!"

Seorang dayang istana dengan wajah sedikit panik mengetuk-ngetuk pintu kamar yang terbuat dari kayu mahoni. Sambil tengok kanan-kiri dia sambil mengetok pintu yang kokoh menjulang tersebut.

Di dalam kamar yang diketuk, seorang Kim Namjoon dengan ARMY BOMB ditangan bersemangat melakukan fan chant saat melakukan streaming party dengan ponsel pintarnya.

"Namjoon-mama...!"

"Ada apa dengan Pangeran Namjoon sehingga kau panik seperti itu, dayang  Choi?"

Suara berwibawa nan lembut itu seketika membuat dayang Choi, dayang pribadi yang melayani Pangeran Namjoon tercekat. Di depannya kini sudah hadir sosok tinggi rupawan dengan pakaian ala setelan suit coklat dipadu dengan kemeja putih di dalamnya. Melihat ketampanan Pangeran Mahkota Kim Seokjin di depan mata membuatnya merona merah.

"J-j-jeoha...! Ke-kenapa A-anda..!" Dayang Choi terbata-bata melihat kehadiran Seokjin yang tiba-tiba.

"Kau kenapa terbata-bata seperti itu? Kau sakit?" Dengan ringan, Jin mengulurkan tangannya ke dahi si dayang yang terkejut dengan kedatangannya yang tidak diprediksi olehnya.

Begitu tangan penerus kerajaan menempel di kening milik pelayan yang sudah melayani adiknya selama lima tahun tersebut, akhirnya dayang Choi ambyar.

Tapi...

"Ti-tidak apa-apa! Saya tidak apa-apa Jeoha! Sungguh! Terima kasih atas perhatiannya!" Dengan segenap kekuatannya dia mengumpulkan keyakinannya untuk bertahan dari sikap manis dan perhatian dari Pangeran Mahkota Seokjin.

Karena dia mempunyai misi penting hari ini, untuk menyampaikan sesuatu pada Pangeran Namjoon.

"MIN YOONGI!! JUNG HOSEOK!!"

Dari luar, Seokjin dan Choi mendengar suara Namjoon yang dengan lantang menyebutkan nama anggota BTS satu persatu.

Lelaki tampan itu menghela nafas. "Dia melakukan itu lagi?"

"Y-ya... Ta-tapi! Mohon jangan marah pada mama, Jeoha! Saya yang harus dimarahi karena tadi saya telat memberi tahu mama kalau ini sudah lewat jam tujuh malam, dan mama...!"

Jin menepuk pundak Choi yang kikuk. "Jangan khawatir dayang Choi. Kau bisa kembali ke kamarmu untuk belajar. Aku tahu kau juga seumuran denganku, dan kau juga berkuliah 'kan? Sebentar lagi kau akan ujian tengah semester."

Princess Prince'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang