#Cerita01

265 20 3
                                    

Gue mengecek kembali chat terakhir gue ke Uyon beberapa menit yang lalu.

Masih centang satu hhhhhhh...

Ini anak kemanain sih ampun dah!

Gue udah coba teleponin berkali-kali tapi kata mbak operator nomornya sedang tidak aktif.

Akhirnya karena terlalu khawatir karena Uyon ga bisa dihubungin dari pagi, gue memutuskan untuk nyamperin dia ke apartemennya.

Di perjalanan, gue sekalian melipir beli makan karena gak mungkin Uyon masak. Anak sultan mah kerjanya delivery mulu.

Sampe di apartemen Uyon, gue mencet beberapa angka sandi yang emang dia kasih tau. Katanya biar gue gak manja pintu aja harus dibukain, padahal mah dianya aja yang mager huft.

Gue taro belanjaan di atas meja makan, lalu beranjak ke kamar Uyon. Ternyata dia lagi gelesoran di lantai pake karpet sambil menatap serius ke layar laptop yang ditaro di atas meja lipat kecil.

"Cho Seungyoun."

Uyon menoleh lalu pasang ekspresi pura-pura nangis menyadari kedatangan gue.

"Hueeeeeeeeeeeeeeeeee~" rengeknya.

Gue menghela napas panjang. "Ngapain aja si lo, anjing. Dihubungin ga bisa-bisa! Seneng banget bikin orang khawatir sih?!"

"Revisiannya banyak huhuhuhu...."

Gue menghampiri Uyon dan duduk di sebelahnya. Ada tumpukan kertas yang bisa dipastikan adalah hardcopy skripsi Uyon yang dipake buat bimbingan.

Emang banyak coretannya sih. Kasian :(

"Hp lo mana?" tanya gue.

"Tuh," jawabnya menunjuk ke tempat tidur. "Ga gue pegang-pegang biar fokus." katanya.

Gue beranjak ke tempat tidur Uyon dan ngecek hpnya.

"Ini mati, Uyon! Batrenya abis. Pantesan aja dihubungin ga bisa astagaaaaa...." seru gue frustasi.

"Iya, iya, sorry. Ga gitu lagi deh besok-besok beneran!" katanya mengacungkan dua jari.

"Btw," kata Uyon menggantungkan kalimatnya.
"Gue laper, belom makan." keluhnya dengan muka melas.

Gue keluar kamar Uyon buat ngambil makanan yang tadi gue beli, abis itu balik lagi ke kamarnya.

"Untung gue beli makan nih, coba kalo engga? Ya gampang sih tinggal delivery." oceh gue sambil buka-bukain makanan.

Yang diocehin cuma gigitin sumpit dengan tatapan gak sabar mau makan.

"Berdoa dulu sebelum makan. Pelan-pelan makannya, kalo keselek nanti gue yang susah."

"Iya, iya. Udah ya gue makan? Selamat makan!"

•••••

•••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
STORIES OF SEUNGYOUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang