1. Anastasya Azzahra

24 3 0
                                    

Aku up lagi guys! Jangan lupa voment ya 😚😘 typo bertebaran mohon dimaafkan !!

_______
            Pertama bertemu denganmu, membuat hatiku berbunga entah apa        sebabnya.~~

Didepan pintu gerbang SMA Merdeka ada seorang gadis cantik bersurai coklat yang tergerai indah hingga ke punggung didalan mobil hitam ayahnya.

Dia, Anastasya Azzahra. Gadis manis bertubuh langsing , kulit putih seputih susu, memiliki wajah yang rupawan bagaikan bidadari , berlesung pipi indah yang membuat siapa saja yang melihatnya tersenyum enggan untuk memalingkan wajahnya, dan dilengkapi mata bulat berbola mata berwarna coklat terang yang dapat menghipnotis semua mata yang memandang nya dipadukan dengan bulu mata yang lentik menambah keindahan ciptaan Sang Pencipta ini.

Anastasya atau kerap dipanggil dengan nama Tasya. Dia adalah salah satu kandidat gadis di SMA Merdeka yang menjadi banyak incaran para lelaki untuk menjadikannya kekasih. Bukan hanya cantik, namun Tasya juga cukup pintar dalam segala bidang ilmu pengetahuan maupun olahraga.

Sebelum Tasya mengayunkan kakinya memasuki gerbang sekolah ia berpamitan kepada ayahnya.
"Papa,Tasya masuk dulu ya? Papa hati-hati dijalan,jangan ngebut bawa mobilnya. Nanti kalo papa kenapa - kenapa, kan aku yang sedih," ucap Tasya dengan nada khawatir.
"Iya,sayang . Papa nanti bawanya pelan-pelan aja. Jangan khawatir ,ok?" bujuk Hardika— ayah Tasya.
"Yaudah,aku keluar ,ya. Dadah papaku sayang!" Tasya keluar dari mobil tak lupa membubuhkan satu kecupan di pipi kiri sang papa sebagai tanda perpisahan .

Tasya melangkahkan kaki ke kelasnya yang berada di lantai 2. Sebelum sampai di kelasnya, ia tidak sengaja mendengar sayup-sayup seseorang sedang  bernyanyi di dalam perpustakaan.

Ada hati yang termanis dan penuh cinta...
Tentu saja kan ku balas seisi jiwa....
Tiada lagi, tiada lagi yang ganggu kita
Ini kesungguhan
Sungguh aku sayang kamu.......
Ini kesungguhan
Sungguh aku sayang kamu..........

Tasya mengintip melalui celah pintu yang tak tertutup rapat itu. Ia melihat ada seorang laki-laki yang sedang bermain gitar dan bernyanyi dengan suara yang dapat menyihir semua wanita untuk merasa baper . Sayangnya, posisi lelaki itu membelakangi pintu,sehingga Tasya tak tau siapa sebenarnya lelaki yang kini ia kegumi karena keindahan suaranya itu.

Trriiinnggg!!!!!

Bel sekolah sukses membuyarkan rasa penasaran Tasya. Ia harus segera ke kelasnya sebelum Pak Pono— guru killer itu masuk mendahuluinya. Bisa-bisa Tasya terkena hukuman membersihkan halaman belakang sekolah menggunakan 10 batang lidi. Ia tak mau melakukan itu, membayangkannya saja sudah membuat Tasya angkat tangan karena tak tau sampai kapan hukuman itu akan selesai. Mungkin saja sampai kepala Pak Pono ditumbuhi rambut lagi?Ia rasa itu tak mungkin terjadi.

Tasya sudah duduk dibangku nya yang berada di paling belakang dekat dengan tempat sapi dan peralatan kebersihan lainnya. Ia belum tau siapa yang menjadi teman sebangkunya dikelas barunya ini.

"Selamat pagi, anak-anak !" ucap Pak Pono, masuk kedalam kelas.
" Pagi, Pak!" jawab mereka serentak.

" Oke, mulai hari ini saya yang akan menjadi wali kelas kalian sampai setahun kedepan."

"Haaa! Yah!" Seru anak-anak kecewa. "Yah, pak! Tahun kemarin kan udah? Kenapa tahun ini bapak lagi yang jadi
Wali kelas kita, pak?"tolak Brian— sang ketua kelas tidak terima.
" Oh,kamu nggak suka bapak jadi wali kelas ini? Kamu mau bapak hukum? Hah!"
"Eh eh, enggak kok, pak. Cuma herman aja saya. Eh heran pak, maaf typo pak." bela Brian takut diberi hukuman oleh Pak Guru lucnut satu itu. Astaghfirullah .

"Ok, saya absen kalian dulu."
" Anindita," ucap pak Pono mulai mengabsen. "Hadir,pak!"
" Arsya?"
"Hadir,"
"Bara?" — hening. " Mana yang namanya bara?" cari pak pono.
Tiba-tiba masuklah seorang lelaki yang sejak tadi namanya dipanggil oleh pak pono.

"Hadir !"sahut Bara tanpa permisi .
"Kenapa kamu terlambat ? Kamu tau ini sudah jam berapa!? "
" Jam 7.15 pak," jawab Bara
"Jangan menjawab, berani kamu menjawab saya!" bentak pak pono dengan muka merah padam.
"Kan,tadi bapak tanya jam berapa, jadi saya jawab."
"Beraninya kamu menjawab, sekarang keluar! Kamu saya hukum membersihkan perpustakaan !"titah pak pono.
"Ok,pak," jawab Bara sembari ia keluar kelasnya menuju perpustakaan . Ia tak peduli jika ia dihukum pada hari pertamanya duduk di kelas XI SMA . Lagipula ia memang bersalah karena tidak segera kembali ke kelasnya ketika bel tanda pelajaran pertama berbunyi.

.....
Istirahat pertama pun tiba. Anak-anak dikelas XI IPA 1 berhsmbursn keluar kelas untuk mengisi perutnya yang sejak tadi merengek minta diisi. Tidak halnya dengan Bara, laki-laki itu tetap santai didalam perpustakaan berbaring di beberapa kursi yang ia satukan untuk dijadikan seperti kasur. Ia terlalu malas untuk keluar dan berdesak-desakan dengan teman-temannya dikantin. Ya,walaupun tak bisa disangkal bahwa ia juga merasa lapar,akibat dari hukuman wali kelasnya yang menyuruhnya membersihkan perpustakaan sebagai hukuman ia terlambat .
"Hahh," Bara menghela napas. "Capeknya,apa gue tidur sebentar,ya. Toh nggak ada yang bakal kesini," monolog nya sembari mengedarkan pandangannya ke sekeliling penjuru perpustakaan untuk memastikan tidak ada orang di sana.

Bara pun kembali berbaring dan mencoba untuk terlelap sebentar .
Tanpa Bara tau ada seorang gadis memasuki perpustakaan dan mendekatinya yang sudah ada di alam mimpi.
_________________
Tasya mengintip keluar jendela gudang. Hujan. Deras sekali hujannya. Teman-temannya sudah pulang kerumahnya masing-masing 30 menit yang lalu. Ia terpaksa membantu Bu Ina untuk membersihkan gudang peralatan sekolah,karena siswa yang seharusnya bertugas pulang lebih awal karena merasa tidak enak badan. Jadi Tasya terpaksa mau tidak mau ia harus membantu gurunya itu.
Bukan karena ia merasa iba tapi lebih tepatnya ia mendapat hukuman karena tertangkap basah makan permen pada saat pelajaran Bu Ina berlangsung.

Tasya menatap nanar bulir-bulir air yang jatuh dari langit. Baterai hpnya habis,ia bingung bagaimana harus mengabari orang rumah agar tidak merasa khawatir .
"Gimana,nih. Udah jam 5 sore, Tasya harus pulang, nanti siapa yang mau kasih makan enchel?" ucap Tasya mempoutkan bibir ranumnya membayangkan kucing kesayangan nya yang kelaparan sekarang.

Tiba-tiba Tasya melihat ada bayangan seseorang berada didepan pintu gudang.
"Si-siapa?" tanya Tasya takut- takut setengah berteriak untuk memastikan siapa yang berada didepan pintu itu.
"Gue," balas seorang cowok dengan santai. Cowok itu menyembulkan kepalanya dari pintu untuk melihat Tasya.

"Kamu siapa ? Oh kamu yang tadi diusir dari kelas sama pak pono,kan?" Ingat Tasya memastikan, sembari jari telunjuknya menunjuk si cowok.
"Siapa namu tadi? Bana? Oh bukan,Bama? Eh, siapa ya?" Ia menggaruk kepalanya merasa kebingungan.
"Bara," sahut cowok itu membenarkan.
"Nah,itu. Bara. Kenalin aku Tasya. Tadi kenapa kamu nggak masuk habis kelas habis istirahat ? Kan, hukuman kamu udah selesai ?"tanyanya dengan nada penasaran.

"Gue ketiduran di perpus ," jawab Bara dengan santai . "Lo ngapain di gudang?"

"Oh, tadi aku di suruh bantuin Bu Ina bersihin gudang."
"Mana Bu Ina ?"tanya Bara
" Katanya anaknya diare kebanyakan makan cabe,jadi Bu Ina pulang duluan,"
"Terus kenapa Lo masih disini? Nggak pulang?" alisnya terangkat sebelah.
"Aku nggak ada yang jemput , papa masih dikantornya . Mama nggak tau kalo aku udah pulang karena aku nggak ngabarin , dan lagi baterai HP ku habis" jelasnya mengangkat iPhone nya yang sudah tidak berdaya lagi.
Bara melihatnya sekejap lalu ia berkata,
"Gue anterin Lo pulang. Cepet ngga pake lama gue tunggu di parkiran depan ." Bara langsung berlari menerjang derasnya hujan tanpa menunggu jawaban dari Tasya.

"Ok, tunggu bentar ya!!!"teriak Tasya mencoba untuk mengalahkan suara hujan. Ia langsung berlari ke kelasnya untuk mengambil tas. Lalu segera menyusul Bara ke tempat parkir.


________'____'____'''_____''__'___'''
Jangan lupa votement ya kawan-kawanku yang bakwan!!! 😘😘😘
TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 17, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You And MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang