Suasana suram memenuhi Aerenia, Samara masih terus mempertahankan amarahnya untuk Renoa yang semenjak tadi hanya menunduk, merasa bersalah. Caldora dan Neola hanya diam, mereka tidak tahu apa yang harus mereka lakukan untuk mencegah perdebat yang sebentar lagi akan berlangsung.
"Kau masih berani untuk kembali, lihatlah Halinka! Kau tahu, dia mengorbankan mutiaranya!" sentak Samara yang menggema, membuat air bergelombang tak tenang.
Renoa hanya bisa menunduk dan menghela napas beberapa kali. Ia merasa bersalah dengan semuanya. "Aku-"
"Bisakah kau berjanji untuk tidak berulah seperti Jeroni?" desak Samara dan Renoa masih saja diam.
"Renoa, bilang saja. Kenapa kau hanya diam?" sela Caldora yang tentu tak ingin mereka terus menerus saling menyerang.
Xena yang semenjak tadi hanya diam, mencoba terus mengamati Renoa. "Lebih baik kau pergi dari tempat ini dan jangan kembali," seru Xena yang tentunya membuat semua terkejut.
Bukankah, seharusnya ia bisa memberikan solusi untuk hal ini? "Apa yang kau lakukan? Bagaimana bisa kau mengusir saudarimu!" pekik Caldora yang terlihat cukup marah dengan keputusan tak bertanggung jawab menurutnya.
"Diam Caldora! Xena ... Kau menyadarinya kan? maksudku, perasaan itu?" tanya Samara dan Xena mengangguk.
"Aku yakin, bahkan dimasa depan kau akan berusaha mati-matian untuk melindunginya, Renoa. Aku sudah lama tinggal dengan kaum atas dan aku cukup tahu bagaimana tabiat para perusak itu. Kau sudah terjerat dalam pesonanya dan tidak akan pernah bisa lepas lagi. Jadi, dari pada kau terus menjadi Gnereid yang bahkan tak begitu mementingkan kerajaanmu sendiri ... Lebih baik kau pergi untuk mengejarnya," lanjut Xena.
Samara terlihat diam, wajahnya terlihat cukup kaku. "Pergilah, jangan ikut campur lagi dengan urusan Aerenia. Aku telah membebaskanmu dari segala tanggung jawab Renoa," titahnya yang membuat Caldora dan Neola lemas seketika. Namun, tidak dengan Xena yang hanya mampu menghela napas beratnya.
Renoa hanya mampu menangis sejadi-jadinya tanpa bisa mengatakan apa pun. Seharusnya, ia mencegah Reiga saat itu juga. Sehingga, mereka bisa bertahan sampai detik ini, tapi semua sudah terlanjur.
"Ratuku ...." Xena memanggil Samara, membuat sosok nan cantik jelita itu kini memandangnya. Caldora sangat berharap jika Xena mau bermurah hati membujuk Samara untuk tak mengusir Renoa, tapi apa itu mungkin? Mengingat Xena adalah sosok yang tak pernah memiliki ampun untuk mereka yang mencoba melanggar segala aturan yang berlaku di Aerenia.
"Renoa memang bersalah, tapi setidaknya ia masih suci. Kita hanya perlu memberikan sebuah cerita berbeda. Bukan kita membohongi para Gnereid, tapi kita hanya mencoba untuk menjaga kedamaian Aerenia. Dengan tidak adanya Halinka, maka pekerjaan kita akan bertambah. Renoa akan hidup di dunia atas, tugasnya adalah membinasakan siapa pun yang berusaha untuk mencari Aerenia, bukankah itu penebusan dosa yang paling tepat," ucap Xena dengan seringaiannya.
Caldora seketika menatap Xena tajam. Ia merasa menyesal hanya untuk sekedar menduga jika Xena memiliki sedikit rasa belas kasih kepada Renoa. Ia selalu memilih cara yang paling tragis untuk misi penyelamatan. Jika Cladora bisa menebak, ini adalah sebuah penyelamatan sekaligus pembelajaran untuk Renoa. Tak hanya itu, hal ini juga dapat di jadikan sebagai pembuktian kesetiaannya untuk Aerenia.
Xena benar-benar memanfaatkannya dengan sebaik mungkin.
"Baiklah, aku akan memberimu satu kesempatan lagi. Jangan pernah mengecewakanku atau aku menjadikanmu sampah seperti kaum atas," tukas Samara yang tak mampu Renoa bantah lagi.
---***---
Tepian pantai, saat terlihat seorang wanita separuh ikan menggerakkan ekor kekuningannya. Ia terlihat kelelahan dan pria di sampingnya terus memperhatikannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
G-NEREID | GFRIEND
Fantasía#Rank 121 in fantasy | 03-02-2019 Kisah 6 puteri G-Nereid yang harus berjuang untuk mempertahankan kerajaan dalam laut yang bernama Aerenia dari beberapa kerajaan kuat yang berada di daratan. Mereka, para raja berlomba-lomba untuk menemukan kerajaan...