"Jung jaehyun sialan, dia masih terikat perjanjian itu?!" Mark tidak percaya
"Iya mark, mereka berdua dalam bahaya" renjun melihat kearah yeji dan hyunjin
"Tenang aja gue udah minta bantuan kok" sahut hyunjin
Winwin yang tadinya hanya menyimak percakapan mereka mulai bersuara "bantuan?"
Yeji pun menoleh kearah hyunjin, meminta penjelasan.
"Tadi gue udah minta tolong bang woojin buat bantuin kita, gue juga udah kasih tau alamat apartmen ini kok, tenang" ucap hyunjin
"WHAT THE FU-----HWANG HYUNJIN ARE YOU CRAZY?!" Teriak mark
Winwin dan renjun saling memandang satu sama lain. sedangkan yeji hanya diam.
"Kalian dalam bahaya sekarang" ucap winwin dan renjun berbarengan
"Kenapa sih?! Apa salahnya?!" Hyunjin jadi panik sendiri, terlebih setelah mendengar teriakan mark
"Woojin itu sama kayak orang tua kalian, jaehyun, dan rose" ucap winwin
Yeji terkejut " hyunjin....."
Hyunjin pun lebih terkejut lagi "BANG WOOJIN JUGA KAYAK MEREKA?!"
Yeji memukul badan hyunjin dengan ponsel yang sedari tadi ia pegang. "hyunjin jelek, kayak monyet, sipit, dower, begooooooo!!!!!!!"
"SAKIT KA YA AMPUN-----EEE TOLONG TOLONG" hyunjin pun berlari kearah mark dan bersembunyi di belakang tubuh mark.
"Hwang Hyunjin bodoh, ngapain minta bantuan?!" Yeji masih menyerang hyunjin
"STOP YEJI STOP!" Teriak mark yang sudah tidak tahan melihat pertengkaran dua hwang itu.
Apalagi badannya dijadikan tameng oleh hyunjin dan sesekali ia juga ikut kena pukulan yeji. Mark kesakitan.
Woojin dan jaehyun memakai masker untuk menutupi wajah mereka yang mulai berubah menjadi tua. Sedangkan rose menunggu dirumah.
"Masih lama?" Tanya jaehyun
"Bentar lagi juga sampe" balas woojin
Jaehyun menyeringai, sebentar lagi ia akan mendapat kan yeji dan hyunjin lagi.
Beberapa menit kemudian, mereka sampai di apartment. Woojin dan jaehyun pun langsung keluar dari mobil.
"Di kamar lantai berapa?" Tanya jaehyun sambil berlari
Saking excited nya ia berlari-lari, sedangkan woojin hanya jalan seperti biasa.
"47" jawab woojin
"Ck, tinggi juga" jaehyun pun berlari kearah lift
Sesampainya mereka di lantai 47 mereka langsung menuju ke ruangan yang pintunya sedikit terbuka.
Hyunjin memang bodoh, dia yang terakhir masuk ruangan dan lupa menutup rapat pintunya.
Kreeekkk
Pintu pun terbuka dan menampakkan yeji yang sedang memukul hyunjin.
"Yeji hyunjin ayo pulang" ucap jaehyun
Mereka semua yang ada diruangan itu terkejut. Pasalnya dua manusia aneh ini datang tiba-tiba.
Woojin pun menyapa hyunjin dengan senyum andalannya "hai jin long time no see :)"
"Bang woojin...." gumam Hyunjin, yang ia hanya mundur menjauh dari woojin
Ketika jaehyun ingin menarik lengan yeji dengan cekatan mark mencegahnya.
"Dirty humans do not deserve to touch a pure human" ucap mark dengan tatapannya yang tajam
" Mark don't be a late hero, have you forgotten that your father is the same as me?" Jaehyun menatap tajam balik
Tangan mark sudah mengepal, mengingat ayahnya sama seperti jaehyun, sama-sama gila. Ia tidak mau mengikuti jejak ayahnya.
" If you are interested in the agreement, join us" ucap woojin, ia menawarkan mark untuk ikut melakukan ritual itu. Apakah tidak terlihat kalau wajah mark sudah menandakan bahwa ia tidak mau.
" My father was killed because of the agreement! KALIAN SEMUA GILA, KALIAN MENGORBANKAN TEMAN SENDIRI DEMI WAJAH KALIAN!" Mark sepertinya sudah hilang kendali
Winwin pun langsung membawa mark menjauh dari mereka, sedangkan renjun mengamankan yeji dan hyunjin.
Setahun yang lalu ayahnya mark, Lee Sooman meninggal dunia . Akibat dibunuh oleh teman-temannya singkat kata dijadikan tumbal. Dan jaehyun ikut serta dalam hal itu. Sampai saat ini mark muak melihat wajah jaehyun.
Satu kata untuk hyunjin di chapter kali ini
Vote & comment
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET
Mystery / ThrillerDo you want to know the secret? Unfortunately you can't know hihihi~ ©bingsoooo