"Kalian mau selamat dari mereka kan?" Tanya renjun
"Iya, lo punya ide buat kabur?" Balas yeji
Renjun tersenyum dan menoleh kearah jendela. Hyunjin yang menangkap maksud dari renjun itu pun ternganga.
"Gila jun, gak gak gak! Masa iya mau lompat dari lantai segini!" Tolak hyunjin
"Ntar mati duluan bego!" Hyunjin menoyor kepala renjun
"Iya juga ya" ucap renjun sambil berfikir keras
"Aduh adeknya siapa sih...." Yeji miris
Tiba-tiba woojin datang. Hyunjin pun langsung menjauh dari woojin. Sekarang hyunjin membenci woojin, padahal dulu woojin adalah orang yang paling dipercaya oleh hyunjin. Ternyata salah, woojin sama busuknya dengan jaehyun.
"Hyunjin ikut gue" kata woojin dengan tatapan tajamnya
Hyunjin pun langsung terbahak-bahak, pasalnya woojin membuka masker dan wajahnya terlihat lebih tua. Bagi hyunjin itu konyol.
"Pfff—BWAHAHAHAHAHAHAHAHHAHAHAHAHAH MUKANYA KEK ALIEN" tawa hyunjin pecah membuat seisi ruangan heran dengan tingkah hyunjin.
Disaat seperti ini dia masih bisa tertawa...
Mark, winwin, dan jaehyun yang lagi adu mulut pun sampai menoleh kearah hyunjin yang tidak bisa berhenti tertawa karena wajah tua woojin.
"ALIEN GYAHAHAHAHAHA BANG SELFIE DULU BISA VIRAL DI MEDSOS INI MAH GYAHAHAHAHAHHAHAHAHAH ALIEN ANJIR BWAHAHAHAHA" hyunjin masih terbahak-bahak sampai akhirnya
Plak!
Yeji memukul hyunjin dengan buku tebal milik mark. "Bisa-bisanya ketawa disaat kayak gini!" Omel yeji
"Anak jahanam" umpat woojin dalam hati
Woojin pun menarik hyunjin paksa dan mendorong nya kearah jendela.
Hyunjin pun panik, begitu pula winwin, renjun, dan yeji. Sedangkan jaehyun hanya tersenyum.
Pasalnya wajahnya akan kembali tampan dan awet muda setelah hyunjin dilempar dari jendela dan meninggal. Hyunjin akan dijadikan tumbal oleh mereka.
"Om jangan om!" Pekik hyunjin
"Ni anak masih aja!" Woojin kesal dari tadi ia ingin terlihat sangar tapi perilaku hyunjin membuat woojin menahan tawa.
Kan gak lucu kalau lagi mau keliatan sangar tapi ketawa-tawa.
"WOOJIN STOP!" Teriak mark
"Shut up mark lee" jaehyun mengikat tubuh mark dari belakang secara tiba-tiba, membuat mark meronta-ronta ingin dilepaskan.
Winwin pun memukul woojin, tapi ternyata woojin lebih kuat. Woojin memukul winwin balik dan winwin jatuh tersungkur.
Renjun yang melihat kakaknya sedang kesakitan pun langsung menghampirinya. "Kak mana yang sakit?!" Renjun panik, karena kakaknya adalah satu-satunya keluarga yang ia punya. Orang tuanya telah meninggal dunia.
Sedangkan yeji berusaha membawa hyunjin menjauh dari cengkraman woojin.
Hampir saja hyunjin jatuh dari jendela tetapi yeji langsung menarik lengannya.
"Kak kalau ketemu bunda bilang ya gue gak bakal tenang disana, karena bunda sama ayah masih ngelakuin perjanjian sialan itu" ucap hyunjin
"Kalau mereka berhenti dan bisa menerima keadaan dan kenyataan gue bakal tenang, inget ya kak" mata hyunjin berkaca-kaca
Sedangkan tangis yeji mulai pecah.
Woojin dari tadi sudah ingin mendorong hyunjin tapi ia masih punya hati jadi ia membiarkan hyunjin berbicara dengan yeji untuk terakhir kalinya.
"Bilang ke anak-anak yang lain jangan pada nyariin gue :) " ucap hyunjin
"Jin lo gak boleh ngomong gitu! Biar gue aja yang jadi tumbal mereka!" Teriak yeji
"Gak, lo gak boleh mati" kata hyunjin
Jaehyun yang dari tadi gregetan akhirnya bersuara "udah belom dramanya?! Lama amat!"
Woojin pun langsung mendorong tubuh hyunjin. Tetapi yeji menarik tubuh hyunjin dan melompat keluar jendela.
"KAKK!" teriak hyunjin
"YEJII!" Renjun, winwin, dan mark terkejut, mereka semua langsung berlari kearah jendela. Kecuali mark, ia sedang berusaha melepaskan ikatan ditubuhnya. Winwin dan renjun melihat keluar jendela dan yang mereka temukan adalah...
Jasad yeji yang tergeletak dijalan, kepalanya bocor. Dan banyak segerombolan orang disekelilingnya.
Bayangkan saja jika orang melompat dari apartment yang tinggi, kepalanya akan bocor.
Hyunjin menjauh dari jendela dan pergi keluar ruangan. Tetapi ia dihadang oleh jaehyun.
"Makasih" kata jaehyun senang, Dan wajahnya serta wajah woojin sudah kebali tampan dan muda lagi
"Brengsek!" Hyunjin menonjok jaehyun
"Orang kayak lo gak pantes hidup" hyunjin pun menarik kerah jaehyun dan mendorongnya asal.
Disisi lain rose gembira karena wajah cantiknya kembali.
Tangis Hyunjin semakin pecah kala mengingat kenangan bersama kakaknya, walaupun kadang nyebelin tapi hyunjin sayang banget sama saudara kembarnya itu.
"Sebentar lagi bakal ada ambulance" kata renjun seraya mengusap air matanya.
Renjun juga merasa kehilangan, kehilangan sahabatnya. Ia tidak bisa membayangkan apa reaksi teman-temannya yang lain ketika mendengar kabar bahwa yeji meninggal.
chapter kali ini ngebosenin gak?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
