amnesia

39 5 0
                                    

Kini mereka sudah sampai di sekolah, dengan selamat.

"Gais, besok gw berangkat ke korea" ucap desila tiba-tiba.

"Loh, kok cepet bet si?" tanya nayla.

"Iya, soalnya bokap ama nyokap gw juga bilang dari pas studytour, pas balik gw pen langsung ke korea" jelas desila.

"Yaudah, besok kita temenin ke airport" ucap raya.

Mereka akhir nya pulang menuju rumah masing-masing, yang seharus nya mereka bahagia karna sudah pulang ke rumah, mereka malah bersedih karna adanya perpisahan (untuk kesekian kalinya)

***skip pagi***

Seorang gadis terbangun dari tidur nya, mencoba meraih benda pipih di samping nya.

"Yang lain ama pacar nya, lah gw ama sapa? Kan gw jomblo" ucap gadis itu sendiri.

"Rayaaaa, ada teman mu nak. Kata nya mau ke airport" ucap sang ibu, ternyata gadis itu raya.

Raya segera bersiap, dan keluar kamar lalu menghampiri teman nya itu.

"Eh, lu fizh?" ucap raya terkejut.

"Iya, gw di suruh anak-anak tadi buat jemput lu" jelas hafidz, ya orang itu ternyata hafidz.

"Aku berangkat yaa" ucap raya sedikit berteriak.

"Iya, hati-hati nakk, kabarin bunda ya" jawab sang ibu.

"Iyaa, samlekum" ucap raya lagi.

"Waalaikumsallam"

Mereka berdua bergegas menuju airport, karna yang lain sudah duluan.

"Pegangan ya, tar jatoh lu ga pake helm soal nya bahaya" ucap hafidz.

Tak lama mereka pun sampai di airport.

"Parah si, gw di tinggalin" ucap hafidz.

"Ya lagi lu lama" jawab riyan.

Selang beberapa menit, pesawat yang akan di naiki desila sudah tiba, menandakan desila akan pergi.

"Byee, gw bakalan kangen banget sama kalian" ucap desila dengan nada sedih.

"Huaaaa" ucap viaylazapya lalu berhamburan memeluk desila.

"See you gais:(, jan lupain gw ya:(" ucap desila lagi.

"Iyaa, byeee tiati disana" ucap mereka serentak.

Hafidz pov

Gw dan yang lain kini sedang berada di airport, dan ingin pulang karna desila juga sudah menaiki pesawat nya.

"Ayok rayy"

"Iyaa, btw tar ke toko situ dulu ya bentar" jawab raya dan di angguki oleh semuanya termasuk gw.

"Ih, ini lucu deh beli ah" ucap raya yang menemukan semacam gelang friendship.

"Ini, kalian satu-satu ya. Kenangan dari gw wkwk, tapi sayang minus desila:(" ucap raya.

"Apaan sih, kek pen pergi jauh aja lu" jawab nayla sembari mengambil gelang pemberian raya.

"Yuk, pulang" sahut zahra.

Gw melaju kan moge (motor gede), gw cukup kencang. Karna takut ketinggalan yang lain nya.

Namun, saat gw ingin menyalip motor di depan gw, gw gak liat ada mobil dari arah yang berlawanan.

Sehingga...










































































Brukkk

Author pov

Terjatuh lah moge hafidz dan raya, raya terkapar di aspal, hafidz pun begitu dan entah dimana moge nya sekarang.

Viaylazapya dan badboy's lain yang melihat dan mendengar pun langsung menghentikan motor mereka, melihat keadaan raya dan hafidz yang terkapar lemah di aspal.

"Rayaaaa, apissssss" ucap mereka histeris.

Raya tak sadarkan diri, dengan darah segar yang mengalir di aspal. Hafidz masih sadarkan diri dan mencari keadaan raya.

"Rayyy, i am sorry" ucap hafidz lirih.

Mobil yang menabrak nya tadi pun melarikan diri, warga mulai membantu mereka ber dua.

Mereka di larikan ke rs terdekat.

Para viaylazapya menangis histeris, sedangkan badboy's berusaha menenangkan mereka.

"Permisi, keluarga pasien?" ucap dokter yang akhir nya keluar dari ruangan serba putih itu.

"Kami teman nya dok, bagaimana keadaan mereka berdua?" jawab andres.

"Pasien laki-laki nya alhamdulillah baik-baik saja hanya mengalami luka ringan, dan pasien perempuan nya mengalami amnesia berat karna sebelum nya ia hampir mengalami amnesia karna kejadian serupa, kalau begitu saya permisi" jelas sang dokter, lalu pergi.

Zahra  yang sebelum nya berdiri, kini ia terduduk lemas di lantai, mendengar keadaan sahabat nya itu.

"Ya Allah, apalagi ini? Kenapa harus gini?! Gw benci perpisahan tolong jangan pisah gw ama raya, udah cukup desila ama lijah ajaa" ucap nayla menangis sejadi-jadi nya.

Riski berusaha menenangkan kekasih nya itu, ia pun sedih karna sahabat nya pun berada di dalam ruangan yang tak pernah di sukai oleh siapapun.

Mereka memasuki ruangan itu satu perasatu.

Terlihat hafidz yang sedang memandang iba ke arah raya yang sedang tertidur lemah di atas ranjang serba putih dengan selang infus dan perban di mana-mana.

"Kenapa ini harus terjadi, kenapa gw harus nyalip tadi, kenapa gw teledor kek gini" ucap hafidz merasa bersalah, dan mulai meneteskan air mata.

"Ini bukan salah lu, ini semua takdir pis" ucap riyan berusaha menenangkan.

***
"Takkan ada yang tau kapan musibah akan datang, dan tak ada yang suka perpisahan! Percayalah aku pun begitu" -raya.

"Mungkin ini balasan nya, karna aku teledor. Aku tak ingin kau hilang, jangan kau lupakan aku meski kau amnesia, aku tak suka ini!" -hafidz.

Hae gais, i am back.
Sorry lama ga up wkwk.
Yaudah intinya jan lupa vote yaaa.
Comment juga donk.

And Don't be a dark reader.

Papayyyyy.

BADBOY'S ALIMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang