BOCAH GENIT 👶

7.8K 355 11
                                    

Eh!

Muncul lagi cerita ini setelah beberapa sa'at gue tarik karena ada beberapa kendala.

Langsung aja baca dan jangan lupa vote & coment ya

Jangan diem aja karena gue bukan dukun bisa tau fikiran kalian hehehe

Cekidot!

"Kau!"

Seorang pria berkepala botak plontos tersenyum lebar memamerkan gigi putih berderetnya layaknya iklan pasta gigi.

"Jason botak!"

Teriak Lili yang langsung memeluk Jason tiba-tiba. Mereka membalas pelukan sama lain sedang Vielda berdiri mematung. Setelah dirasa cukup puas, pelukan mereka pun terurai dengan wajah keduanya sama-sama tersenyum lebar.

"Vie! Kenalin ini Jason dan Jas ini Vielda temen baik gue" Terang Lili tersenyum girang.

"Jason"

"Vielda"

Mereka pun berjabat tangan memperkenalkan diri masing-masing.

"Jas..Vielda itu teman SMA gue yang pernah gue ceritain waktu itu, ingetkan?"

"Inget dong! Ternyata lebih cantik aslinya dibanding foto hehehe"

Vielda hanya tersipu malu mendapat pujian.

"Jason ini sepupu gue Vie, dia baru datang dari Jerman dan gue langsung suruh kesini skalian gue mau minta duit"

"Lo udah kerja masih aja minta duit Li"

"Lah duit jajan dari lo mah gak akan luntur sampai gue ubanan Jas"

Jason pun menoyor kepala Lili membuat ketiganya terkekeh bersama.

Hari semakin larut dan udara malam semakin dingin. Setelah berbincang sebentar tadi sambil minum kopi, Lili akhirnya memutuskan pulang ke rumah ditemani oleh Jason. Kini, tinggallah Vielda sendirian dan memang selalu sendiri tinggal di rumah peninggalan orangtuanya yang telah meninggal 4 tahun yang lalu.

Arvielda Maharani atau sering disapa dengan sebutan Vielda adalah gadis berusia 25 tahun. Kedua orangtuanya sudah meninggal, dimana ayahnya yang seorang tentara meninggal saat bertugas dan ibunya meninggal karena sakit jantung. Vielda hanya mampu menamatkan pendidikannya sampai bangku SMA dan tidak melanjutkan kuliah karena kurangnya biaya. Dengan berbekal ijazah SMA, dia hanya mampu menjadi karyawan di sebuah Restoran. Namun, hal itu sudahlah cukup baginya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya yang hanya seorang diri.

***

Keesokkan harinya, Vielda berniat ingin berjalan-jalan ke taman yang tak jauh dari rumahnya. Berhubung hari minggu, biasanya taman itu sangat ramai karena banyak pedagang yang berjualan mulai dari makanan samapi pakaian. Setelah membersihkan rumah dan mandi, Vielda bergegas keluar dan mengunci pintu rumahnya. Dengan mengenakan jeans dan t-shirt berbalut sweater pink serta rambut panjang yang dicepol asal, Vielda berjalan sambil bernyanyi kecil dengan wajah segarnya.

Sekitar 10 menit berjalan, tibalah Vielda di taman yang ternyata sudah ramai pengunjung. Mata mulai mencari-cari sesuatu yang sekiranya membuat perut keroncongnya makan banyak. Soto! Vielda melangkahkan kakinya ke arah penjual soto yang lumayan ramai.

"Pak! Sotonya satu terus nasinya setengah ya"

"Iya neng. Minumnya?"

"Es teh manis"

Bapak penjual soto pun langsung membuatkan pesanan Vielda dibarengi dengan pelanggan lainnya. Sambil menunggu, Vielda mengambil handphone-nya yang ada di saku celana sekedar melihat apakah ada notifikasi dari beberapa Author Wattpad kesayangan yang difollow-nya atau tidak.

"Ini neng"

"Oh iya..makasih pak"

Hanya dibalas anggukkan.

Vielda yang lapar langsung menyantap makanannya tanpa menyadari ada seorang anak kecil tampan di sampingnya menatap penuh arti dan memperhatikan seksama gerak geriknya.

Vielda yang asik makan perlahan menyadari kalau sejak tadi diperhatikan seorang anak kecil yang duduk manis di sampingnya meminum susu di tangannya.

"Kenapa? Tante lucu ya?"

Tanya Vielda sambil mengelap bibirnya dengan tissue.

"Iya"

"Hah!"

"Tante sudah berapa hari tidak makan?"

Sesa'at Vielda kaget kemudian terkekeh mendengar jawaban polos yang terjun bebas tanpa dosa dari bibir mungilnya.

"Sehari"

Jawab Vielda sambil memasukkan lagi sesendok soto ke mulutnya.

"Kenapa? Kata Papa kita harus makan biar gak mati"

Uhuk Uhuk

Vielda yang mendengar penuturan anak yang tak lain adalah Daniel langsung tersedak. Daniel pun menyodorkan air yang langsung habis diminum Vielda.

"Tapi Tante kuat jadi gak mati dong! Nama kamu siapa anak ganteng?" Tanya Vielda mencubit pipi tembem yang merona.

"Daniel Jagoan Neon"

"Hah?"

"Namanya Daniel neng tapi Papanya selalu memanggilnya Jagoan Neon" Terang Bik Minah pengasuh Daniel.

"Ooooh!"

"Tante cantik, Daniel suka"

Vielda yang mulai melanjutkan makannya pun kembali tersedak.

Uhuk Uhuk

Bik Minah yang menyaksikan aksi gombalan Daniel pun tertawa terbahak-bahak. Sedang Daniel pun ikut tertawa bahagia sambil menggigit sedotan susunya serayaa menggoyangkan kedua kaki kecilnya.

"Nie bocah masih segede pitik udah pinter gombal! Pasti ajaran bapaknya!"



#Apes kan jadi bapaknya Daniel wikwik



~Bersambung

18 Oktober 2019 / 11:10

DUDA GALAU (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang