Jangan lupa vote atau coment
Jangan pelit tar pantatnya kuning woy! 😂😂😂
Hepi reading!🐣🐣🐣
Di teras rumah, Dimas terlihat sedang asik membaca koran sambil mengesap kopi dan itu adalah rutinitasnya ketika tak bekerja alias hari libur. Setiap minggu, Daniel memang tak pernah absen untuk ke taman di pagi hari karena taman yang tenang akan berubah menjadi pasar dadakan yang menjual banyak makanan apalagi pedagang yang menjual hal berbau anak-anak tentunya membuat si kecil Daniel selalu antusias untuk pergi apalagi jaraknya yang dekat hanya berjalan kaki beberapa menit. Biasanya Dimas akan ikut menemani Daniel tapi tidak hari ini dikarenakan Dimas baru kembali ke rumah saat mendekati waktu subuh.
Suasana santai dan tenang Dimas perlahan terusik oleh suara nyanyian seorang anak kecil yang tak lain adalah suara Daniel. Pandangannya pun terarah ke pintu gerbang dan menampilkan Daniel yang terus bernyanyi dengan riang sambil membawa mobil-mobilan yang baru dibelinya di taman dan tak lupa pula plastik yang dibawa Bik Minah berisikan banyak camilan milik Daniel.
Senyum Dimas pun mengembang melihat kedatangan jagoan rusuhnya yang terlihat senang.
"Wiiih! senang sekali rupanya jagoan Papa, huh?"
Tanya Dimas tersenyum dan mencium pipi gembul Daniel.
"Iya dong. Iel lagi hepih"
Sahut Daniel kegirangan di pangkuan Dimas.
"Wah wah wah! hepi kok gak ajak-ajak Papa sih!"
Sungut Dimas penasaran.
"Hehehe"
Daniel hanya senyum-senyum tak jelas membuat Dimas merasa aneh.
"Kok gak jawab tanya Papa sih!"
"Papa kepo! hehe"
Sahut Daniel sambil menjulurkan lidahnya ke Dimas yang membuatnya melotot kemudian berlari meninggalkan Dimas yang menatap kepergiannya bingung.
"Lah! anak siapa sih itu?"
Gumam Dimas bingung sendiri lupa sudah membesarkan anak siapa.Sampai di dalam rumah, Daniel masih saja bernyanyi riang seperti orang kasmaran membuat Dimas merasa aneh mendengarnya. Untuk mengusir rasa penasarannya, Dimas pun melangkahkan kakinya menemui Bik Minah yang sedang memasak di dapur.
"Bik! Daniel kenapa ya, pulang dari taman jadi aneh gitu? kejedot ya?"
Tanya Dimas yang kini sedang berdiri memperhatikan Bik Minah memotong sayuran."Enggak jatoh kok Den apalagi kejedot, cuma lagi senang saja itu"
Sahut Bik Minah tersenyum sambil terus memotong wortel."Terus kenapa dong Bik? dari pulang tuh anak nyanyi terus pake ada cinta-cinta lagi"
Jelas Dimas yang masih penasaran.
Bik Minah yang mendengar hanya terkekeh geli membuat Dimas semakin berkerut kening."Bik! kok malah ketawa sih"
Kesal Dimas yang malah ditertawakan."Daniel memang sedang bahagia Den"
Sahut Bik Minah."Ya bahagia kenapa Bik? jawab yang jelas jangan dicicil ceritanya"
Kesal Dimas pada akhirnya."Daniel sedang jatuh cinta Den"
Degg
hening
hening
hening
Mata Dimas membulat sempurna mendengar ucapan Bik Minah yang mengatakan bahwa Daniel sedang jatuh cinta. Apa-apaan coba? masih suka ngompol pake acara jatuh cinta. Sunat saja belum, bahkan burung pipitnya saja baru belajar bangun, haduuu !!!
"Maksud Bik Minah apaan sih? jatuh cinta apaan?"
Tanya Dimas lagi."Bener Den, Daniel sepertinya sedang kepincut cewek. Tadi ketemu di taman bahkan Daniel godain gitu! hehe"
Terang Bik Minah sambil meletakkan air dingin ke hadapan Dimas yang langsung diminum habis."Bibik yang bener kalau bicara?"
Tanya Dimas dan hanya dibalas anggukan.
Dimas perlahan tenang dan tak lama bersuara kembali."Anak blok berapa Bik? satu sekolah dengan Daniel"
Lanjut Dimas."Blok M katanya. Bibik gak tanya sekolah dimana tapi sepertinya gak sekolah sih Den"
Terang Bik Minah yang kini mencuci sayuran.Dimas pun hanya manggut-manggut dan berfikir mungkin Daniel baru saja kena syndrome cinta monyet. Dimas pun terdiam dan tak banyak bertanya lagi hingga Bik Minah menghampiri dan menepuk bahu Dimas.
"Move on Den, jangan mau kalah sama Daniel yang masih pake pempers"
Uhuk uhuk
~Bersambung
25 Oktober 2019 / 19:05
KAMU SEDANG MEMBACA
DUDA GALAU (END)
Fiction généralePINDAH KE NOVELME Duda ingin menikah lagi tapi IMPOTEN? Gimana coba? Start : 29 Sept 2019 End : 06 April 2020