Lullaby Special Chap 3

1.2K 156 6
                                    

Eunbi baru saja menerima ciuman di dahinya dari sang suami. Kini Hyewon, melancarkan senyuman yang lembut di bibir wanitanya. Mereka berpangut. Saling mencari kenikmatan dan berubah menjadi saling bernafsu. Dua orang tua yang penuh dengan gairah. Hyewon masih seseorang yang kuat dan Eunbi belum memasuki masa monopausenya.




Mereka berhak atas malam intim.




Tapi lain cerita jika anak anak mereka tak bisa mengerti kondisi.




BRUUKK BRAAAK TRAAAK


"WOOONYOOUUUNG!" Eunbi mendorong tubuh Hyewon. Berteriak sekuat yang ia bisa tentang tingkah laknat si bungsu di atas sana, entah apa itu, mengganggu mereka di tengah malam ini. Tak sulit menduga siapa yang berbuat kenakalan. Yujin takkan melakukannya karena akan memilih tidur.

"BUKAN AKU, ITU YUJIN!" ini jawaban balasan, berupa teriakan dari Wonyoung. Hyewon yang sedari tadi menahan kesal, mau tidak mau membuka pintu kamar. Dia memimpin istrinya untuk melihat kondisi anak sulung mereka. Si pemalas yang bahkan ketika tidur pun malas bergerak.

BRAAK

Suara pintu yang di gebrak oleh Hyewon. Dia sedang ketakutan. Jangan jangan Yujin jatuh di kamar mandi, kemudian tergelatak mengenaskan dengan kepala terbentur dinding kamar mandi. Yujin itu sering mendapatkan kecelakaan sejak tumbuh besar hingga menginjak usia remaja. Bersyukur ia tak memiliki bekas luka yang mencolok. "Ada apa Yujin? Kau baik baik saja?" Eunbi menerobos masuk. Rasa khawatir ibu ibu selalu nomor satu jika soal anaknya.


Yujin dengan kepala berdarah itu biasa.

Yujin dengan mata terbuka, berdiri tegak dan kamar yang berserakan itu yang luar biasa.



"A—ada apa denganmu?" Eunbi bertanya. Meraih dahi Yujin dan mengecek suhu tubuh anak sulungnya tersebut. "Apa perutmu tidak enak atau badanmu meriang?" Eunbi itu dokter spesialis bedah tapi dia selalu memberikan diagnosa serampangan pada anaknya.





"Aku baik baik saja." Yujin menjawab dengan suara Husky nya. Eunbi melotot, nyaris tak percaya dengan apa yang terjadi. "Aku akan belajar, hanya saja aku tak menemukan bukuku"

"Kau tak pernah punya buku, Yujin. Kau bahkan tak pernah menulis catatan dari gurumu" Wonyoung bersandar di daun pintu yang terbuka. Mencoba mengingatkan Yujin tentang betapa bodohnya sang kakak. Senyuman asimetris terukir di bibirnya. "Perlu pinjam catatanku?"

"Tidak" Yujin menjawab lugas. "Tanpa catatanmu, aku tetap akan mengalahkanmu" matanya sayu menatap Wonyoung, mendengus mengejek, menggambarkan betapa dia merendahkan Wonyoung. Hyewon menganga tak percaya. Itu cara Yujin kalau mengoloknya dan baru kali ini ia melihat di berikan pada Wonyoung. Tumben sekali.


"Kalian sedang bertengkar, ya?" Hyewon bertanya. Dia kenal anaknya. Yujin dan Wonyoung yang bertengkar memiliki sisi negative dan positif. Masa masa inilah ia bisa melihat Yujin dengan mata yang terbuka total, mandiri dan bisa diandalkan. Hanya saja untuk sisi negativenya, itu akan bermacam, membuat yujin kembali menjadi dirinya sendiri. Kenapa Hyewon merasa dirinya harusnya mendaftar menjadi seorang psikiater karena kedua anaknya ini.




LULLABY || Annyeong Ver. [ Yujin x Wonyoung]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang