BAB 7

429 33 12
                                    

Artha memilih tempat duduk di atap, agar ia bisa menikmati pemandangan favoritnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Artha memilih tempat duduk di atap, agar ia bisa menikmati pemandangan favoritnya. Selang berapa detik pelayan menawarkan menu padanya.

"Laskar Capuccino 1." Pelayan pun menulis pesanan Artha.

"Ada tambahan?"
Artha hanya menggeleng pelan, pelayan itu mengangguk, bergegas melangkah ke meja lainnya.
Artha mengecek HP nya, hanya sebentar- tidak ada pesan Whatsapp yang penting baginya. Ia kembali membalik HP dan menyangga dagunya menikmati waktu favoritnya. Jujur, ia sangat merindukan ayah dan ibu kandungnya. Juga gadis itu.

"Pokoknya gue ngga mau keluar uang, titik!"

Bella yang sedari tadi berdumel, karena terpaksa menuruti keinginan Nathan yang mengajaknya ke Cafe D' Laskar malam ini. Dengan terpaksa ia menghempas kan bokongnya pada kursi kafe.

"Iya, iya, bawel, lagian gue yang ngajak. Tugas lo cuman nemenin gue oke."

"Kenapa harus gue?"

"Ya, karena aku pinginnya elo." jawab Nathan santai, sambil menampakkan senyum manisnya. Ia menyibakkan rambutnya kesamping menambah kesan gantengnya.

"Idih.. Sok ganteng lo,"

"Thank's gue emang udah ganteng dari lahir, hehe."

Bella hanya menghiraukannya, ia mengedarkan pandangannya ke sekeliling kafe. Ternyata kafe ini memiliki pemandangan yang indah, gemerlap lampu kota, dan bintang-bintang yang terlihat jelas, juga bukit-bukit di depan kafe ini menjadikan siapapun yang disini betah berlama lama.

"Btw, lo tau darimana kalo ada kafe sebagus ini?" tanya Bella yang masih mengamati pemandangan.

"Elo nya aja yang anak rumahan. Kafe ini tu udah populer banget, apalagi pemandangannya indah."

"Ooh.." Bella hanya mengangguk,

"Tapi ngga seindah kamu sih,"

ucap Nathan yang tiba-tiba membuat Bella mengalihkan tatapannya pada Nathan.

"Apa? Tadi lo bilang apa?"

"Ngga seindah kamu sayang.."

"Hahaha.. Paan sih lo, jijik tau!"

"Gue serius Bell," ucap Nathan sambil menampilkan senyum manisnya. Bella hanya mengangkat bahunya.

Sebenarnya yang membuat Bella merasa tidak nyaman adalah segerombolan cewek yang duduk di meja depannya, yang ternyata adalah kakak kelasnya. Salah satu dari mereka menatap Bella sinis.

"Nat, Lo kenal sama mereka?" bella menunjuk gerombolan itu dengan sudut matanya. Nathan pun ikut menatap mereka.

Tatapan kakak kelas itu bertemu dengan tatapan Nathan. Nathan pun hanya menampakkan senyum sinis dan menghiraukannya.

"Nathan, gue mau ke toilet dulu,"

"Oke, jangan lama-lama ya say," jawab Nathan kembali memerkan senyum manisnya. Akupun menghiraukannya dan segera beranjak dari kursi.

MY MOOD PRINCE [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang