Seorang gadis yang masih bergulung di bawah selimut belum sedikitpun berniat menggerakan tubuh untuk bangun dari tidur nyenyak nya.
Entah yang ke berapa kali Erina membangunkan anak semata wayangnya itu.
" Gisya bengun sayang.... Ini udah siang nanti kamu telat sekolah!"Gisya perlahan membuka matanya, dan yang pertama dia lihat adalah Erina yang sedang menatapnya dengan tersenyum manis.
"Cepet mandi terus kebawah! ... Kita sarapan sama ayah" ucapnya lembut.Erina berjalan meninggalkan kamar anaknya. Setelah sepeninggalan sang bunda Gisya pun pergi mandi dan memakai seragam sekolah tidak butuh waktu lama dia pun sudah siap tanpa memakai bedak lipstik atau pun semacamnya.
Di meja makan sudah ada Rehan yang sedang membaca koran dan menikmati kopinya.
"Ayah gak kerja?... "
Tanya Gisya, karna melihat sang ayah yang masih menggunakan baju santai."Gak ada kerjaan" jawab Rehan singkat.
Erina yang mendengar itu berdecak dengan wajah betenya.
"Kalian itu kalo ngobrol gak bisa apa panjang dikit?.... Bunda itu suka kesepian tau! kalian itu gak bisa d ajak ngobrol sama bunda"Gisya memang menuruni sikap sang ayah yang irit bicara dan wajah tanpa ekspresi.
"Dek... Kamu gak pake mobil aja?... Kan bunda udah beliin mobil buat kamu, supaya gak pake motor terus apalagi pake celana gitu! apa gak ribet?.. harus ganti pas sampe sekolah, terus ganti lagi pas pulang sekolah! "
"Enggak bun!.. Gisya berangakat dulu assalamualaikum... ""Wa'alaikumsalam... "Jawab Erina dan Rehan bersamaan.
"Ayah! kenapa Gisya mirip sama ayah banget? " Tanya Erina yang masih meratapi anak satu satunya yang jarang bicara apalagi tersenyum."karna dia anak ayah" jawab Rehan cuek.
"Ayahh.... " teriak Erina yang kesal dengan jawaban suaminya."Hahaha..." Tawa Rehan pecah. Ya hobi Rehan dari dulu memang masih sama, yaitu membuat wanita cantik di hadapannya merasa kesal.
Gisya melajukan motor tingginya dengan kecepatan yang sangat cepat karna dia tau dia sudah sangat terlambat sekarang.
Dan benar saja gerbang sudah di tutup. Terlihat ada osis yang sedang menjaga gerbang, Gisya tau betul siapa yang sedang menjaga gerbang.
Dia adalah Ronal kaka kelasnya sekaligus wakil ketua osis, siapa yang tidak kenal dengan salah satu most wanted sekolahnya itu.
Ronal tersenyum dengan lebar saat mengetahui siapa yang ada di hadapannya.
"Telat?..." tanya Ronal yang masih menampakkan senyumnya.
"Lo gue bukain gerbang tanpa ada hukumannya mau?..."
"Tapi... lo harus ikut gue nanti malem""Oke!" Tanpa pikir panjang Gisya menerima tawaran Ronal, Gisya ingin cepat masuk ke dalam. Dia masih kelas X dan ada di kelas ipa 1 apa yang akan guru pikirkan kalau dia terlambat, Gisya tidak ingin meninggalkan citra buruk di hadapan guru guru.
Gisya lebih mementingkan pendidikan dari pada nasibnya nanti malam.
"Gisyaaa!... lo kemana aja? jam segini baru nyampe, untung bu cesa belum datang, kalo dia tau pasti lo di hukum.. " Viera menyambut Gisya dengan suara khasnya yang memengangkan telinga, dan sepanjang kereta.
"Berisik!... "Haya satu kata yang Gisya ucapkan tapi mampu membuat Viera bungkam dan mengerucutkan bibirnya karna kesal.
Semua siswa pergi istirahat karna bel berbunyi, lain dengan Gisya dia memakai earphonnya mendengarkan musik.
" Gis!...kantin yu!" Ajak viera.
Tanpa menjawab Gisya berdiri dari duduknya dan di ikuti viera dari belakang.Viera sudah terbiasa dengan sikap sahabatnya dan selalu mengerti apa yang harus dia lakukan, meskipun Gisya tak berbicara.
Gisya mengambil tempat duduk paling pojok di kantin, sedangkan Viera dia sedang memesan makanan.
"Makanan datang!.." Viera memberikan satu mangkok bakso dan jus alpukat untuk Gisya.
Sedangkan Viera dia memesan mie ayam dan jus mangga.Saat ada orang yang menarik kursi di samping Viera, Gisya mendongak dan melihat ada 6 orang laki laki dan satu orang yang sudah duduk di samping Viera dia adalah Ronal.
Entah apa yang di pikirkan Ronal, dia selalu terlihat baik, perhatian, bahkan dekat dengan Viera. Tapi yang Ronal inginkan adalah Gisya.
Tirta mendekati Gisya dan mengambil tempat duduk di sampingnya.
Tirta memiliki wajah tidak kalah tampan dari ronal, dia adalah ketua osis.
Gisya tidak mempedulikan saat mereka ikut duduk dengan nya, viera dia sudah asik dengan dunianya sendiri dengan Ronal. Gisya memakan bakso sampai habis saat dia ingin mengambil minuman nya tangannya kalah cepat dengan seseorang.
Gisya hanya bisa berdecak saat minumannya sudah di minum sampai tandas oleh Tirta. Gisya bangkit dari duduknya berniat ingin memesan minum, tapi tangannya di tarik sampai kehilangan keseimbangan dan terduduk di pangkuan Tirta.
Hai... Hai... Hai ceritanya sampai d sini aja dulu😁, nex aku akan buat ceritanya lebih menarik lagi maap kalau kurang memuaskan 😄
Gisya karisna
Viera anandarisya
KAMU SEDANG MEMBACA
Gisya karisna
Teen FictionGisya karisna yang selalu merasa tidak beruntung dalam segalahal, dia merasa iri pada viera anandarisya temannya sendiri yang selalu mendapatkan apa yang dia inginkan. Tapi di sisi lain 6 most wanted di sekolahnya mengincar Gisya tanpa dia ketahui...