Teman masa kecil

10 2 0
                                    

Malam ini Gisya akan menebus hutangnya pada Ronal. Gisya sudah berjanji jalan dengannya malam ini.

Ronal menawarkannya untuk menjemput Gisya. Tapi Gisya menolaknya karna dia berencana untuk mengajak viera.

Gisya sudah siap dengan kaos hitam polos di padukan dengan celana jins dan jaket berwarna biru dongker. Gisya turun dari kamarnya dan menemukan Erina dan Rehan sedang menonton di ruang keluarga.

"Bun!... Aku ijin ke luar ya" Gisya duduk di sopa yang ada di hadapan kedua orangtuanya.

"Anak bunda udah keren aja. Emangnya kamu mau pergi ke mana? "Erina memandang anak se mata wayangnya yang jarang jarang mau keluar malam.

Rehan melirik jam dingding. Jarum jam menunjukan pukul 07.45.
"Kamu pergi sama siapa? " tanya Ronal pada Gisya dia ingin memastikan kalau anaknya tidak pergi sendiri.

"Sama viera. Ayah tenang aja "Gisya dapat melihat ekspresi hawatir di wajah sang ayah.
"Yaudah? Kamu bawa mobil aja... Ayah gak mau kamu kenapa2!"

..............

To: viera anandarisya
Gue udah di depan rumah lo!
    
                           Iya gue keluar sekarang

Gisya menyandarkan punggungnya dan menatap hiasan yang ada di dalam mobil pemberian sangbunda. Boneka yang sama sekali tidak dia sukai. Nuansa mobilnya juga semua selera ibunya dari mobil yang berwarna pink dan semua hiyasan berwarna pink itu sangat terlihat preminim sekali.

Viera mengambil handponenya saat ada pesan masuk.

From: Ronal
Kita ketemu di mal, gue nunggu di tempat makan, meja no 13.

"Siapa Gis?... " tanya viera yang ternyata telah duduk di sampingnya.
"Bukan siapa-siapa"Gisya kembali menjalankan mobilnya.
"Hehhh" viera hanya mendesah pasrah atas jawaban sang sahabat.

...............

Gisya masuk ke salah satu tempat makan yang ada di sana dan di ikutu viera dari belakang. Gisya melihat Ronal tepat dimeja no 13 dia duduk membelakangi pintu masuk. Gisya menarik kursi yang ada di depan Ronal dan duduk di sana.

"Baru nyampe? " Ronal meletakan handpone yang sejak tadi dia mainkan karna merasa bosan menunggu Gisya.

Viera yang baru sampai karna Tertinggal oleh Gisya. Mata nya berbinar saatelihat ada Ronal d sana tanpa ragu Viera memeluk leher Ronal dari belakang. Ronal yang kaget cepat cepat melepaskan tangan Viera dari lehernya dan berbalik untuk melihat siapa yang berani memeluk dirinya. Saat melihat bahwa yang memeluknya adalah Viera emosi Ronal mereda.

Viera duduk di samping kanan Ronal. Ronal menatap Gisya dan seolah bertanya lewat matanya"kenapa ada dia di sini" Gisya Tidak mempedulikan Nya. Ronal melihat Viera yang duduk di sebelah kananya dan tersenyum sambil mengacak rambut Viera setelah itu Viera dan Ronal Mengobrol sedangkan Gisya di sana seperti tidak ada, tapi itulah yang di inginkan Gisya.

.............

Setelah mereka selesai makan Viera meminta Ronal untuk mengantarnya berbelanja sebelum pulang. Gisya hanya bisa pasrah dan mengikuti mereka dari belakang. Saat mereka masuk ke dalam salah satu toko sepatu Ronal bertemu dengan Dirga.

"Hey... Nal lo lagi ngapain di sini? " Dirga bersalaman ala laki-laki dengan Ronal.

6 most wanted sekolah yang terdiri dari tirta, Ronal, Dirga, Jonie, Fito dan Irdan. Dirga adalah salah satu dari mereka.

"Gis... Lo bareng mereka juga? "Dirga melangkah mendekati Gisya. Tanpa mempedulikan Ronal yang ingin menjawab pertanyaan yang Dirga lontarkan tadi.

Setelah sampai di hadapan Gisya raut wajah Dirga yang tadinya berseri seri menjadi meredup.

"Gisya... Lo tega sama gue! " Gisya mengangkat alisnya bingung kenapa Dirga yang sama sekali tidak dia kenal bisa bicara seolah olah mereka saling kenal.

Viera dan Ronal masih menyaksikan Dirga yang sepertinya agak aneh pada Gisya.

"Maksudnya? " Gisya yang mulai penasaran atas dasar apa Dirga berbicara seperti itu padanya.

"Kemana black yang dulu? " saat Dirga mengucapkan kata black Gisya teringat pada teman masa kecilnya yang selalu memanggilnya black bukan karna Gisya berkulit hitam  atau karna menyukai warna hitam tetapi karna auranya yang hitam menurut teman nya di masa kecil.

Gisya mengingat siapa nama tetangganya itu.

"Lo Dirga tetangga gue dulu? " tanya Gisya memastikan kalau tebakannya benar.

"Iya...  Black lo udah inget sama gue? " ujar Dirga dengan nada yang semangat.

Butuh waktu lama utuk Dirga memastikan bahawa Gisya adalah tetangganya dulu sebelum dia pintah ke tempat tinggalnya yang sekarang.
Dirga pernah mengikuti Gisya samapai ke rumahnya dan benar saja Gisya adalah blacknya. Karna Gisya masih di tempat tinggal yang sama seperti dulu.

Baru sekarang Dirga dapat menyapa Gisya karna dia sudah yakin dan memastikannya.
Dulu Dirga tidak berani menanyakan nya karna takut salah.

Viera dan Ronal yang mendengarkan obrolan mereka berdua hanya bisa saling pandang karna tidak mengerti dengan apa yang mereka bicarakan.
........

Hay tolong beri aku vote dan komen ya supaya bisa lebih semangat lagi nulisnya. ❤❤❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Gisya karisnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang