Prolog

7K 359 2
                                    

Aku membenarkan posisiku dengan baik agar terlihat lebih nyaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku membenarkan posisiku dengan baik agar terlihat lebih nyaman. Suara dentuman keras lagu DJ memekakkan telinga ku. Sehingga aku sekarang telingaku terasa berdenyut hebat.

Jika bukan karena Jisoo dan lelaki brengsek itu. Aku tidak akan ke sini, meminum alkohol terlalu banyak hanya untuk memuaskan diriku untuk sekedar melupakan hal apa yang baru saja terjadi.

Beberapa menit lalu, Kim Jennie baru saja dengan hebatnya memergoki kekasihnya ups... ralat, mantan kekasihnya bersama gadis lain yang tak lain bukanlah Jennie, melainkan gadis yang ia ketahui bernama Kwon Eunbi. Jennie tentu sangat marah dengan mantan kekasihnya itu, bahkan mantan kekasihnya yang tak lain adalah Lee Taeyong sempat ketahuan berbohong.

Taeyong yang menyadari Jennie tentu saja sangat terkejut dengan gadis itu. Pasalnya, ia tidak tahu jika maksud dari menemani Jisoo itu adalah tempat ini, Club terkenal yang berada di pinggir kota.

Mengingat itu, membuat kepalaku berdenyut keras. Aku memijit pelipisku yang terasa sakit akibat memuncak kan amarahku. Hatiku sedikit teriris, bukan sedikit, tapi benar-benar terkikis habis oleh pria bajingan itu.

Aku menyadari seseorang duduk di sebelahku. Tapi itu bukan Jisoo, ia seorang pria.

Ah, berbicara mengenai Kim Jisoo— yang tak lain adalah sahabatku— ia sedang bersama kekasihnya. Aku membiarkannya untuk bersenang terlebih dahulu, kebetulan juga aku ingin menikmati waktu sendiri.

Pria di sebelahku memesan sesuatu, yang jelas minuman beralkohol tinggi. Sekilas ia melirikku, namun aku mengabaikannya dan kembali meneguk tequila yang tadi ku pesan. Sedikit memejamkan mataku untuk sejenak melupakan.

Malam ini terasa sangat panjang, sebagian masyarakat telah terlelap damai di setiap kamar mereka masing-masing. Ada juga yang masih berkeliaran yang tentunya menikmati suasana malam. Terbukti salah satunya aku dan Jisoo.

Namun bagiku ini sama saja sebagai neraka. Aku memijat pangkal hidungku yang kembali terasa berdenyut.

Hingga aku merasakan ada sesuatu yang menyentuh pahaku. Dengan cepat aku melirik pria di sebelahku yang dengan berani mengelus pahaku. Aku menggeram dan segera menepis kasar tangannya, dengan cepat meneguk habis minumanku lalu segera keluar dari bar itu.

Ah, sial! Perutku mulai sakit. Seperti ada yang berusaha keluar dari dalam sana. Salahku yang meminum alkohol terlalu banyak.

Aku sedikit menyeka peluh yang mengucur. Dan kembali berjalan sempoyongan.

Hingga aku menabrak tubuh orang lain. Sedikit mendongak untuk melihat wajah tampan itu. Hingga pandanganku sedikit jelas, dan aku sadar ia sangat tampan.

"Ma—hoekkk!!!"
































Sial!

Sial!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Prolog end.

Thanks, VJ

Home Sweet Home [ Taennie ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang