Jennie mengerjab mengoptimalkan cahaya matahari yang menelusup masuk ke dalam kornea matanya. Mendengkur pelan selagi mengumpulkan niat untuk bangun.
Ia melirik ke sebelahnya dan betapa terkejutnya ia menemukan seorang pria yang sedang menatapnya dengan bergaya nyamping di atas tempat tidur. Karena kekagetannya itu Jennie lompat dan membuatnya harus melukai bokongnya. Meringis karena barusan pantat seksinya itu mencium lantai akibat dirinya.
Pria itu terkekeh. Lalu mendekat dan menatap Jennie yang berusaha berdiri. Ia mengecek busananya dan bernapas lega saat busana itu melekat pada dirinya. Walaupun ia mengernyit bahwa yang ia pakai bukan pakaian yang semalam ia pakai.
Jennie menatap pria itu dengan tatapan tajam. "Kemana pakaianku?"
"Tentu saja ku buang."
Jawaban santai pria itu membuat Jennie melotot lebar ke arahnya. Pakaian itu Jennie beli dengan jerih susah payahnya, dan sekarang lelaki di depannya dengan santainya mengatakan bahwa ia membuang dress miliknya.
Ia tercengang. Dan terdiam membeku. Matanya kucingnya yang mulai ia pejamkan. Dan suasana hatinya yang sangat kesal sekarang.
"Kenapa kau buang!!" Pekik Jennie membuat pria tadi berbalik ke arah Jennie.
"Itu salahmu."
"Salahku?" Beo Jennie sembari menatap pria itu jengkel.
Pria itu mengangguk dan kembali berjalan ke arah lemari pakaiannya yang terbentuk seperti ruangan lagi. Biasa orang kaya.
Taehyung mengeluarkan beberapa pakaian wanita dari tempat bajunya dan melemparkannya ke kasur. Lalu matanya menatap Jennie lekat. Menyilangkan tangannya di depan dada bidangnya.
Jennie melongo menatap pakaian bermerk di depannya. Ia meneguk salivanya gusar. Pria ini kaya atau memang benar-benar kaya. Di lihat dari pakaian wanita yang benar bermerk dan pastinya sungguh mahal. Ada dari Gucci, Chanel, Dior, Guess.
Jennie menatap pria itu yang masih menatap Jennie. "Maksudmu apa ini?"
"Kau bisa menggunakannya."
"Aku bahkan tak tahu ukuran baju itu berapa?"
"Siapa suruh."
"Kau juga membuatku harus membuang jas juga sepatuku yang baru saja ku beli beberapa waktu lalu."
Jennie melongo kembali. Mudah ya bagi orang kaya untuk membuang sesuatu yang berharga. Untung saja otak dan hatinya tidak di buang. Jennie menghela napas. Lalu menatap nyalang pria itu.
"Begitu mudahnya kau membuang barangmu itu?"
"Kotor."
Jennie tersedak oleh salivanya sendiri membuatnya harus terbatuk-batuk. Apa katanya? Kotor? Kotor katanya. Ia tidak tahu saja Jennie bekerja mati-matian hanya untuk membeli pakaian mahal itu. Dan sekarang pria itu juga membuangnya bersamaan dengan pakaian pria yang bisa saja pria itu beli berkali-kali lipatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Home Sweet Home [ Taennie ]
Fanfic[ON HOLD] Jennie yang patah hati, bertemu dengan Kim Taehyung.