بـــــــسم اللّـــــــه الرّحمن الرّحيـــــــم
⚠Ambil baiknya, buang buruknya⚠
⚠Jangan ngejudge suatu cerita sebelum kamu mebacanya sampai tamat⚠
📖Selamat Membaca📖
🌿🌿🌿
Asri menampar pipi Yusuf dengan kuat hingga lelaki itu membuang muka. Yusuf merasakan perih di bagian pipinya. Tapi ia sadar mengapa Asri melakukan ini padanya.
Asri muak dengan kelakuan Yusuf yang tega meninggalkan putrinya begitu saja. Walau dalam keadaan lupa ingatan, tapi tetap saja seharusnya Yusuf memberi Rania kesempatan untuk menjelaskan perihal foto itu.
Tega-teganya Yusuf menyakiti hati Rania. Padahal dulu Yusuf pernah berjanji padanya, tidak akan pernah memberikan luka pada Rania. Ia akan berusaha untuk bersikap sabar pada Rania walau pun Rania sedang bersalah.
Sekarang dengan mudahnya Yusuf datang dan menanyakan keberadaan anaknya? Semudah itukah Yusuf memandang Rania?
"Demi Allah, Bu. Saya tidak bermaksud untuk menyakiti Rania. Ini semua di luar dugaan saya. Tapi sekarang ibu harus percaya, ingatan saya sudah kembali. Saya akan menebus semua kesalahan saya."
Asri tersenyum remeh. Setelah dua bulan meninggalkan Rania dan lebih percaya dengan foto sialan itu, Yusuf meminta maaf seenaknya dengan alasan ingatannya baru kembali? Berengsek!
Sekali lagi, bukan tanpa sebab mengapa Asri bersikap sepertu ini. Di depan matanya sendiri Rania menangis karena ulah Yusut, beberapa kali Asri melihat Rania menangis dan berdoa pada Allah untuk meminta Yusuf segera pulang, beberapa kali Asri melihat Rania seperti kehilangan semangat hidup.
Asri sendiri juga merasa gagal menjadi seorang ibu. Padahal ia sudah berjanji akan membuat Rania lupa dengan segala kesedihannya, Asri berjuang mati-matian untuk membuat Rania tersenyum. Tapi pada kenyataan senyuman yang dipersembahkan oleh anaknya hanyalah kebohongan semata. Rania terluka diam-diam, dibelakangnya Rania mengais tak berdaya.
"Saya pernah ada di posisi Rania, Yusuf. Rasanya sangat sakit. Sakit sekali" Asri menangis sambil menunjuk dadanya. Ia ingat bagaimana hancurnya perasannya dulu saat Ilyas meninggalkannya setelah ia berjuang mempertaruhkan nyawanya untuk melahirkan Rania ke dunia. Anak yang seharusnya ia bahagiakan tapi malah menderita karena seorang laki-laki.
"Sekarang kamu lakukan itu pada anak saya. Kamu tinggalkan dia sampai dia terluka. Hati saya sakit, Yusuf, sakit! Bahkan lebih sakit dari pada saat saya hatus diceraikan suami saya."
Yusuf hanya mampu diam dengan rasa sesal yang teramat. Kenapa Allah baru mengembalikan ingatannya sekarang? Saat Rania sudah banyak terluka karnanya.
"Seandainya kamu mau mendengar penjelasannya, ini semua tidak akan terjadi Yusuf!"
"Tolong, Bu. Maafkan saya. Saya tau saya bersalah. Tolong beri saya kesempatan."
Asri tidak tahu harus bagaimana lagi, ia ingin membiarkan Yusuf menemui Rania agar anaknya bisa bahagia kembali, tapi di sisi lain Asri takut jika Yusuf kembali melakukan hal ini pada Rania.
"Apa kamu tahu? Nyawa Rania hampir melayang. Kalau Rania meninggal apa kamu akan menyesal?!"
"Apa maksud ibu? Sekarang di mana Rania?"
Pikiran Yusuf menjadi tidak tenang. Sungguh perkataan mertuanya membuat Yusuf mencemaskan Rania.
"Karena Raka dia celaka. Untung saja Allah masih mengizinkan Rania untuk hidup."
KAMU SEDANG MEMBACA
After You (Selesai) ✔
SpiritualSequel dari Air Mata Surga - Spiritual Writing Project. Diharapkan membaca cerita sebelumnya. 🌱🌱🌱 Katanya Allah tidak akan memberikan cobaan yang hambanya tidak mampu memikulnya. Tapi kenapa itu semua berbeda dengan kondisiku? Aku pikir kehidup...