بـــــــسم اللّـــــــه الرّحمن الرّحيـــــــم
⚠Ambil baiknya, buang buruknya⚠
⚠Jangan ngejudge suatu cerita sebelum kamu mebacanya sampai tamat⚠
📖Selamat Membaca📖
🌿🌿🌿
Hari ini Rania dan Yusuf berniat untuk menjenguk Senna yang sedang berada di rumah sakit. Rania juga merasa sudah lama tidak berjumpa dengan Senna. Semenjak menikah, Rania lebih banyak menghabiskan waktunya bersama Yusuf. Laki-laki yang tidak pernah membuatnya bosan sembuat Rania selalu tersenyum malu.
"Ma syaa Allah, istri aku cantik banget." Puji Yusuf saat menatap Rania yang sudah mengenakkan gamisnya.
Tubuh Rania kaku seketika. Padahal kalimat itu sudah sering ia dengar, tapi tetap saja saat kata itu terlontar dari mulut Yusuf reaksinya berbeda. Hati Rania praktis berkata; makasih, Aa
"Jadi patung lagi, kan? Masa gerakannya jadi pause terus? Gimana ceritanya kalau aku mau bilang kamu cantik tiap saat?"
Yusuf terus saja menggoda istrinya. Membuat pipi Rania merah adalah hobi Yusuf yang terbaru. Sebab saat melihat pemandangan seperti itu membuat Yusuf bahagia sendiri.
"Enggak, ah. Biasa aja. A Yusuf aja yang berlebihan."
"Hmm gitu, ya?" Yusuf menganggukkan kepalanya. Kemudian mengambil ponselnya yang ada di atas bufet.
Rania mengerutkan keningnya. Sebab ini pertama kalinya dia melihat Yusuf bisa tersenyum hanya karena sebuah ponsel.
"Aa lagi ngapain sih?"
"Enggak." Yusuf memasukkan ponselnya ke dalam saku. Dipadangnya Rania dengan tatapan tak terbaca.
"Niqabnya mana? Biar aku yang pasangin."
"Sebentar." Rania berjalan menuju lemari, mengambil sehelai kain kecil berwarna hitam.
"Ini..."
Yusuf mendekat, kemudian memasangkan kain itu pada wajah Rania.
"Jangan senyum dulu."
"Kok Aa tau?"
"Kan udah dibilang, kalau kamu senyum, dada aku bergetar. Ini namanya cinta, makanya aku suka kalau kamu lagi senyum."
Pipi Rania sudah merona merah, untung saja ada kain yang menutupi wajahnya. Jadi Yusuf tidak akan bisa melihat secara bebas bagaimana kondisi wajahnya saat ini. Apalagi dengan bibir yang terus melekungkan senyum, kalau perkataan konyolnya, gigi Rania akan kering karena terus-terusan tersenyum seperti itu.
"Udah ah, Aa. Kalau kayak gini terus kita nggak jadi sampai di rumah sakit."
Yusuf mengangkat kedua tangan-nya. Baiklah, dia menyerah.
🌿🌿🌿
Yusuf dan Rania memasuki gedung rumah sakit. Saat berjalan di koridor rumah sakit, ada beberapa orang yang menatap Rania penuh selidik. Bahkan tadi saat akan masuk ke dalam gedung rumah sakit ini, beberapa satpam menghentikan langkah Yusuf dan Rania. Mereka meminta agar Rania membuka cadar-nya. Sebab mereka menganggap Rania adalah teroris yang bisa membuat kekacauan di rumah sakit ini.
Untung saja Yusuf bisa memberi jawaban yang membuat mereka mengerti, bahwa tidak selamanya emas harus diperhilatkan kepada orang banyak. Rania miliknya, jadi Yusuf berhak sepenuhnya memilikinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
After You (Selesai) ✔
SpiritualeSequel dari Air Mata Surga - Spiritual Writing Project. Diharapkan membaca cerita sebelumnya. 🌱🌱🌱 Katanya Allah tidak akan memberikan cobaan yang hambanya tidak mampu memikulnya. Tapi kenapa itu semua berbeda dengan kondisiku? Aku pikir kehidup...