Lips

2.9K 300 29
                                    

     Forth akan mati jika sampai Beam tahu ini. Hal yang selama ini disembunyikan dari siapapun, walau jika jeli mungkin orang lain bisa melihat.

Saat bicara dengan Beam, yang Forth lihat bukan matanya, tapi bibirnya.

"I can't help it." Kata Forth waktu Laem menegurnya "Bibir Beam itu... Gue baru tau istilah sweet lips ya setelah ngerasain punya dia."

"Euw. Bucin." Laem sampai bergidik. Forth tidak peduli. "Ketara banget setiap dia ngomong mata lu liatnya ke bibir..."

"Ya kalo liat selangkangan lebih bahaya dong."

Forth dilempar kaleng bir.
.
.
.
Mungkin, ini hanya kemungkinan sebetulnya. Karena bibir Forth tipis, rasanya sangat pas ketika ia mengecup (melumat sampai menggigit) bibir bawah Beam yang tebal. Ini pemikiran Forth ketika ia sedang makan malam dengan Beam di condo-nya.

Beam sedang mengunyah kentang goreng di pantry, waktu terdengar ia mengaduh.

"Kenapa?" Forth yang sudah di depan tv menghampiri.

"Kegigit." Beam menyentuh pinggiran bibirnya yang terlihat lecet.

Jangan bilang Forth tidak berusaha menahan diri. Ia mati-matian berusaha untuk tidak lepas kontrol saat itu.

"Berdarah nggak?" Beam menarik bibir, menunjukan bekas gigitan.

Dan Forth kalah...

Bukannya menjawab tidak ada darah di sana, ia malah menghampiri Beam, menangkup kedua pipi pacarnya lalu menciumnya. Itu bukan ciuman sebenarnya, tapi kuluman, gigitan.

Bukan membalas ciuman, Beam membalas pukulan di dada Forth. Butuh beberapa kali, sampai bibir Forth akhirnya berjarak.

"Mau pulang ah .." kalimat pertama yang Beam ucapkan sambil mengusap bibirnya. Makin nyeri, sial.

"Beam, kok mau pulang?"

Beam menatap kesal. "Lagian, males. Punya pacar bejad. Ditanyain malah main nyosor gitu " ia melewati Forth, berniat mengambil tas di ranjang.

"Beam maaf..." Forth lebih cepat menarik pinggang pacarnya, dipeluk kencang "Nggak lagi-lagi deh .."

"Apaan. Dipikir gue nggak tau, orang kalo ngomong matanya ke mana."

Forth kaget, ia tidak menyangka pacarnya selama ini tahu "Iya, biasanya juga nggak kayak tadi kan. Itu tadi kelepasan..." Jujur, ia menahan tawa. "Kalo sampe begitu lagi, kamu boleh gigit balik deh."

Beam langsung melepas pelukan Forth "Itu sih emang maunya." Tapi ia duduk di sofa kemudian. Tidak jadi pulang. Sayang KFC yang dibeli belum dimakan.
.
.
.
End
.
.
.

End

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tengkyu gaes

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tengkyu gaes. Fic ini menempati peringkat ke2 Paveldome fic.
Sebenernya pemikiran Forth di sini, pemikiranku sendiri sih. Bibirnya Beam... So damn kissable. Njir
.
Pavel ngepost foto right after aku post chap ini. Saking ngerasa pas banget, sampe langsung edit. Njir.

Favorite || ForthbeamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang