Prompt 1

990 72 6
                                    

Chan snuggling up to Woojin because it's cold

Chan snuggling up to Woojin because it's cold

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Bandung

Liburan semester 3 dihabiskan oleh Woojin dan Chan dengan jalan-jalan ke luar kota. Menjauh sebentar dari tugas-tugas yang di semester depan akan dikumpulkan dan menjauh dari hiruk pikuknya kota Jakarta yang tidak pernah padam.

Kota Bandung menjadi pilihan mereka. Setelah melewati berbagai macam argumentasi antara Yogyakarta atau pergi ke Bali, entah bagaimana caranya mereka berakhir dengan pergi ke daerah Lembang.

Chan suka ketika mereka berdua pergi ke luar kota. Mereka akan benar-benar menghabiskan waktu bersama, tidak ada yang namanya sibuk dengan ponsel kecuali pesan dari keluarga. Dari sekian banyak momen, momen saat di kendaraan lah yang paling disuka.

Di mobil, mereka akan bernyanyi mengikuti lagu-lagu yang diputar di radio atau dari ponsel Chan. Jika bepergian menggunakan kereta, Chan sering tidur di bahu Woojin sementara Woojin akan membaca buku yang dibawanya. Dan jika menggunakan pesawat, mereka akan menghabiskan waktu dengan menonton film bersama atau Chan yang akan sering membuka jendela di antara tempat duduk mereka untuk sekedar menggoda Woojin.

Chan terbangun pukul 1 pagi. Kamar hotel yang mereka tempati hanya disinari oleh dua lampu tidur di kedua sisi ranjang. Di sampingnya, Woojin tidur menghadap jendela besar tertutup tirai yang menyajikan pegunungan sebagai tontonan untuk mereka.

"Shit, dingin banget."

Meskipun tubuh Chan sudah dilapisi oleh hoodie besar milik Woojin serta baju tidur berbulu yang hangat, tetap saja dinginnya Lembang masih mampu menembus pertahanan Chan. Bahkan selimut hotel yang sudah tebal masih tidak cukup untuk menghalang dingin.

Pilihan terakhir, memeluk Woojin. Chan menimbang pilihan tersebut sebentar, sebelum akhirnya mengalah. Chan bergeser dengan pelan, berusaha tidak membuat terlalu banyak pergerakan serta suara yang dapat membangunkan Woojin. Chan memeluk pinggang Woojin dari belakang, membenamkan wajahnya pada leher belakang Woojin.

Gesekan antara hidung mancung Woojin dengan kulit Woojin ternyata membuat sang beruang bangun. Woojin membuka kedua matanya, berusaha memproses jam berapa karena kamar mereka yang masih terlalu gelap.

Woojin mengintip dari balik bahunya, menemukan Chan yang berusaha mencari kehangatan dengan semakin merapatkan tubuhnya pada Woojin. Melihat hal itu, Woojin tersenyum kecil dan membalik posisi tidurnya.

Chan kembali membuka kedua matanya karena pergerakan dari Woojin. Ia tersenyum bahagia ketika Woojin melingkarkan tangannya pada tubuh Chan, menariknya pelan hingga Chan masuk ke dalam pelukannya. Membenamkan wajahnya pada perpotongan leher Woojin, Chan mampu mencium parfum yang Chan belikan untuk Woojin. Parfum yang bagi Chan sangat menggambarkan sosok Woojin, sosok yang damai namun di saat tertentu mampu menjadi sosok yang keras.

"Dingin ya?" tanya Woojin dengan suara khas bangun tidurnya.

Chan menganggukkan kepalanya, mengeratkan kedua tangannya yang melingkar di leher Woojin. "Padahal aku udah pake hoodie kamu lho, aku juga sengaja pake piyama yang ini biar hangat. Tapi tetep aja ternyata."

Protes Chan hanya ditanggapi dengan tawa lain dari Woojin.

"Kan udah aku peluk sekarang, jadi tidur lagi ya."

"Okay, good night."

Dan dengan itu, Chan memejamkan kedua matanya, menikmati irama detak jantung Woojin yang teratur. Kemudian ditambah lagi dengan nyanyian pelan yang dilontarkan oleh Woojin, membuat Chan semakin mudah untuk segera berlayar ke pulau mimpi.

Melihat Chan yang berada di pelukannya sudah kembali tertidur nyenyak, Woojin pun memutuskan untuk menyusul Chan.











♠♠♠




haiiii, it's another story from me.
Aku tau gak banyak orang yang akan baca, but aku nulis memang untuk kepuasan pribadi, so it's not a problem for me.

Aku ngepost book ini terkhusus untuk Cleopitro, udah aku post lho yaa.

That's it, bye byeee


October 19, 2019
-Gillian

Woochan drabble || [  ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang