Terkadang aku lelah dengan perasaan ini. Datang secara tiba-tiba dan menyiksa batin.. aku tak mau mengingat nya lagi. Tapi kejadian itu masih saja menempel dalam ingatan ku. Ini semua memang salahku. Aku menyesal. Takdir memang sudah dikehendaki oleh Tuhan. Saat ini aku hanya bisa pasrah dan mengikhlaskan nya:')
Bogor, 14 Juli 2018
-Agista Daffa GutomoTak terasa air mata yang menggenang di pelupuk mata kini telah membasahi pipi Elvia.
Ia merindukan seseorang yang sangat disayang nya. Hanya ada satu cara yang membuat ia lega dengan kerinduannya itu, yaitu menuliskan kisah masa lalu nya dalam diary khusus nya itu.
Ia mengelap air mata nya dengan kedua tangannya, lalu memasukkan diary nya dalam suatu tempat yang aman.
Ia memandangi dirinya depan cermin dengan tatapan kosong.
Lalu ia menangis kembali.Drtt drttt
Suara itu berhasil membuyarkan lamunan gadis itu.
Ia menoleh ke arah layar ponsel nya yang berdering. Tertera nama sahabatnya itu yang menghubunginya.Lalu ia angkat telpon itu dan terdengar suara dari sana
Hallo El!!
Waalaikumsalam
Eh hehe lupa.
Oh ya El gua kerumah lu ya, trus nanti kita pergi ke taman bunga. Ok??Hmm yaudah sini aja
Sambungan pun terputus.
Elvia mindahkan tubuhnya ke kasur. Lalu ia duduk di ujung kasur untuk menunggu Manda, sahabatnya itu, sambil memainkan ponsel nya.•••••
Ih maapin akuu kaku banget nulisnya sumpah wkwk
Santuy, masih awal.Makasih yang udah baca.. aku minta juga sama kalian buat vote ceritanya.
1 vote kalian itu buat aku makin semangat wkwk.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAMPA
Teen Fiction"Terima kasih atas kehadiran mu. Karena mu, kini aku bisa menjadi seseorang yang berguna. Terima kasih telah membimbing ku, sampai akhirnya aku mengerti tentang baik dan buruknya dunia" -Elvia "Aku bersyukur telah mengenalnya, aku bersyukur dapat m...