(4)

5 3 0
                                    

Daven kini sudah selesai membantu kelas kelas lain,dari kejauhan ia melihat ayra yang sedang membantu kelasnya menyiapkan stan untuk pensi besok.

Sengaja ayra menguncir rambutnya agar tak kemana mana,itu semakin membuat kaum adam yang melihatnya akan terpana ,tapi tidak untuk daven ,dia tak menyukai ayra rambutnya diikat .

Dia lebih suka ayra dengan rambut digerai ,ayra yang merasa diperhatikan itu ,menoleh menatap daven yang sedang menatapnya sedari tadi .

Karena bingung ayra pun pergi dari situ,karena sedari tadi jantungnya dugun dugum terus.

Ayra duduk dikursi panjang taman belakang ,dia menatap kosong kedepan ,pikirannya kini melayang .

Sebuah tangan menepuk bahun ayra pelan ,membuat sang empunya kaget .dia mendongak dan melihat siapa yang mengagetkannya.

Setelah ia mendongak ,ia menatap tajam orang itu ,"apa?"tanya ayra ketus ,dan hanya dibalas dengan tatapan datar oleh daven.

"Lo kenapa malah menjauhhi gue?"tanya daven.

----
Ayra pov

Disinilah gue sekarang berdua bersama si datar ,ya gue manggil daven itu datar .

Tapi kok aneh ya?dia kok nggak terlalu cuek banget ama gue ,dia orangnya baik plus nyebelin .

Ada apa dengan dirinya?seingat gue ,dia itu paling cuek dengan perempuan ?fansnya aja nyapa dia nggak dibales ,lah ini kok nih bocah yang duluan nyapa gue ?herman maemunah.

"Gue pen ngomong sama lo."tiba tiba tuh bocah ngomong buat gue langsung menoleh kearahnya .

"Sok ngomong aja."ucapku santai ,dia menghela nafas panjang.setelah itu tangannya menggenggam tangan gue .

Dingin.itu yang gue rasakan ,tangannya dingin banget ,ini kek mayat idup aja .gue natep daven sekilas ,tapi kalo dilihat bibir daven pucat .

Gue menempelkan tangan gue kekeningnya ,agak panas .
"Lo saki---".

Belum sempat gue ngomong dia udah .

Chup.

Dan bibirnya menempel dibibir gue ,ingin ku teriak.
Ini gimana kabar jantung gue woyy.

Gue cuman bisa diem ,dia juga diem ,bibirnya juga nggak dilumatin ama dia ,syukur dah firs kiss gua belum diambil.

Eh kok ngerasa kek dilumatkan ya?

Ayra pov end

-----
Ayra masih malu saat kejadian tadi siang disekolahnya ,dia merasa benar benar tak suci sekarang padahal daven cuman menciumnya.

"TIDAKK!!FRIST KISS GUEE DIAMBIL MAMA!!!."teriak ayra saat dia dikamar .
Rey yang kebetulan lewat kamar ayra itu merasa aneh saat dia mendengars suara teriakan dari dalam.

"Dek?lu nggak apa apa kan?"tanyanya ,namun tak ada sahutan ,rey membuka pintu kamar ayra yang tak dikunci itu ,segera ia pun masuk.

"Dek lu kenapa?"tanya rey panik ,namun tak da sahutan dari sang adik ,dia menyikirkan anak rambut dari wajah ayra.

Dilihatnya ayra sedang tertidur ,dan itu membuat rey semakin bingung .

Ia pun keluar dari kamar samg adik dan turun untuk menyampaikannya kepada vina .
"Maa.."panggil rey ,mama yang merasa ada yang memanggil itu melihat rey.

"Eh rey?ada apa sayang?"tanya vina dia meletakkan majalahnya ,dan terfokus kepada rey.

"Itu ,ayra kenapa?"tanya rey hati hati ,vina tersenyum dengan pertanyaan rey .",lagi kasmaran dia kak,tadi dia sempet cerita ,kalo ada yang ngambil first kiss tak sengaja."ungkap vina,rey terkejut bukan main .

Tangannya terkepal ,rey seperti menahan emosinya.

"Halah tuh orang modus kali maa,awas aja gue bersekolahnya ayra ,biar gue cari siapa yang udah rebut first kissnya adek gue."kesal rey dia pun langsung masuk kekamarnya.

"Eh ?tadi kakak mau apa?".

-----
Rey datang mengantar ayra kesekolah ,tak biasanya kakaknya itu mengantarnya ,yang paling sering itu kakaknya roy.

"Tumben kak rey antar ayra?kesambet apaan?"tanya ayra jahil,rey menatap ayra intens."gue kesini mau cari pelaku yang udah rebut first kiss lo."ungkapnya,ayra sontak terkejut .

Rey berjalan lebih dulu dari ayra ,saat sudah dilapangan kaum hawa teriak histeris saat kakaknya datang.

"Eh bukannya itu ka rey ya?

"Iya dia alumni sma kitakan?"

"Iya,aduh aku kangen samamu kak"

"Dih makin hari kak rey makin ganteng aja deh."

"Btw kak rey ngapain. Kesini ya? "

"Itu kenapa ,ada ayra dia siapanya ayra sih?

"Idih dasar bitch"

Begitulah komentar komentar mereka tapi ayra tak mempedulikannya .

"HEH KALIAN YANG MERASA LAKI LAKI BERANI YANG UDAH REBUT FIRST KISS ADEK GUE ,SINI MAJU!!!"teriak rey ,sambil menahan amarahnya.

"Ihh kak rey...ngapain sih bilang bilang ,malu tau...",cicit ayra pelan.

Tapi kakaknya mendengar malah semakin menjadi,membuat ayra muak atasnya ,dia pun pergi meninggalkan kakaknya ,biarlah dia yang menahan malu didepan teman temannya itu.

"Ay!kakak lu kenapa jadi gila?"tanya melda ngelucu."ish itu jadi gini.."ayra menceritakan kejadian dimana daven menciumnya,ekspresi sahabatnya ,terkejut ."jadi gimana?."ayra hanya menghendikkan bahunya tak tahu.

----
Dilain tempat ,tepatnya dikantin kedua lelaki yang sama sama notabenenya ,mantan most wanted dan most wanted disekolah ini.

Ya kakaknya ayra dulunya adalah most wanted disekolahnya,sifat daven dan rey ini sama ya sebelas dua belaslah,dinginnya dan sangat amat cuek.

ketiga sahabatnya cuman membiarkan saja ,"bener lo yang nyium adek gue?"tanya rey dingin,sambil menatap daven datar ,sedangkan yang ditanya juga memberikan tatapan dingin dan datar.

"Maaf kalo saya udah lancang dengan adik lo,gue bener bener nggak sengaja."ucap daven dingin ,rey hanya manggut manggut ,"kalian udah ada hubungan?"daven terkejut atas pertanyaan yang rey lontarkan.

"Ya, ada gue udah pacaran sama adek lu."bohong daven .

"MANA BUKTINYA."ucap rey yang benar benar emosi.

Sahabat daven yang tahu langsung memanggil ayra untuk kekantin.

-----
Tbc.

The Most Beautiful MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang