hey

509 69 24
                                    

jinyoung sesekali melirik penampilannya melalui kaca jendela rumah sakit mereka terus berjalan jinyoung sedang berfikir akan bertemu siapa mereka

sampai disebuah ruangan yang di jaga ketat orang jaebum membuka pintu dna menyuruh jinyoung masuk terlebih dahulu

pandangan jinyoung tertuju pada seorang pria yang terbaring di ranjang dengan alat bantu pernapasan kulit nya putih seputih salju dan sepertinya dia cukup tinggi siapa dia?

"dia adikku" kata jaebum 

jinyoung menatap tidak percaya dan hanya ada satu nama yang terlintas di benaknya

"im yugyeom"

jaebum mengangguk dan memasuki toilet jinyoung melihat raut wajah yugyeom

"benarkah dia kembaran bambam?dia lebih kiyowo" gumam jinyoung

jaebum kembali dengan kemeja yang sudah di lipat keatas lalu sebuah wadah menampung air dan selembar handuk kecil

jaebum duduk di samping ranjang jaebum jinyoung berdiri disampingnya

"mulai sekarang setiap pagi kau harus kemari dan membersihkan gyeom" kata jaebum yang mulai melap tangan gyeom

jinyoung memperhatikan bagaimana jaebum meperlakukan yugyeom apa dia akan diperlakukan dengan cara yang sama kalau jinyoung yang berada di posisi yugyeom

'tentu saja tidak bodoh'batin
jinyoung sambil menggeleng kepalanya

"kau sedang apa?" tanya jaebum melihat jinyoung yang fokus pada lamunannya

jaebum menarik jinyoung duduk di bangku sebelahnya dan memberikan handuk basah nya pada jinyoung

"coba lakukan" kata jaebum

dengan ragu ragu jinyoung mulai melap tangan yugyeom

"hati hati dan pelan dia sangat berharga" terang jaebum

jinyoung hanya mengangguk

'tok tok tok'

jaebum menyeringitkan alis nya siapa yang berani mengganggu nya

"siapa?"

salah satu anak buah nya masuk dan menghampiri jaebum

"ada dokter yang ingin memeriksa tuan yugyeom"

"dokter jung yong hwa?" tanya jaebum

"dokter jung yong hwa menyarankan dokter wang, dia adalah dokter specialis penyakit dalam yang sangat di rekomendasikan oleh dokter jung"

"aku ingin yang ahli kenapa dokter jung tidak ingin"

"menurut pasing grade nya dokter wang jauh di atas dokter jung"

jaebum menerima berkas yang diserahkan oleh anak buahnya dna benar ternyata ke ahlian dokter wang tidak bisa dianggap main main

"izinkan dia masuk"





jinyoung hanya meliaht saat seorang dokter muda masuk keruangan dengan sebuah file ditangannya

"selamat pagi tuan Im" sapa nya

"pagi dokter wang" balas jaebum

"panggil jaebum saja sepertinya kita seumuran " kata jaebum 

pria itu tersenyum dan menjabat tangan jaebum

"panggil saja jackson saja kalau begitu" kata dr wang

Deus Caritas estTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang