◌⑅⃝Dua●♬

74 24 3
                                    

🌧️⌐♬╦markisataro♬╦═🌧️

Ting
Ting

Bunyi dari ponsel Rayna pun berbunyi. Dengan kesal, tangan Rayna mengambil ponselnya yang berada di meja nakas.

"Rayhan?" gumam Rayna

Dia ◌⑅⃝Rayhan ku♥ 📌
Online

| Na? Kenapa? Minta maap ih udah ngga peka:'(

| Na? Jangan diem aja dong, bales ih.. Nanti Rayhan galau nih ╥_╥

Knp?✓✓ 

| Maap:'( Rayhan salah ╥_╥

Rayhan salah apa emang?✓✓

|Tadi aturan langsung ngajak Nana pulang, tapi Rayhan malah ngobrol sama Febry.
Mana cuacanya terik lagi, ngga neduh:'(
Nana pusing ngga? Rayhan ke rumah Nana ya?

Nana ngga papa, Han.
Di rumah Rayhan kan ada Ebi, tepati dulu janjinya.✓✓


| Minta maap, Na ╥﹏╥

Pasti kulit Nana panas kaya kebakar ya?
Pusing juga pasti.
Nanaaaa, Rayhan minta maapp ╥﹏╥

Nana ngga papa, Rayhan  

Cuma panas matahari doang kok ✓ 
Bukan panas karena cemburu :v ✓

Alis mata Rayna hampir tertaut karena bingung melihat tanda ceklis satu di roomchatnya bersama Rayhan. "Loh? Abis dimaafin kok langsung off?" Kesal Rayna.

Kemudian dia pun membanting HP nya ke kasur kembali, lalu menenggelamkan wajahnya di bantal.

"Nana pusing tau, Han." Keluh Rayna.

Dengan langkah kaki yang lesu, Rayna keluar dari kamarnya untuk mengambil minum di dapur.

Dia pun melewati ruang tamu, dan tidak memperhatikan sekitar. Toh Ibu sama ayahnya pasti belum pulang kan? Abangnya juga pasti masih nongkrong di warung dekat kampusnya.

"Si dugong, masih inget dunia lo?"

Kaki Rayna langsung berhenti saat mendengar suara seseorang yang sudah tidak asing lagi baginya.

"Mau apa lo kesini? Ama siapa? Sendirian? Dari kapan? Udah lama?" Tanya Rayna dengan jurusan kekepoannya.

Febry hanya memutar bola matanya malas. Kemudian ia menepuk sofa yang ada disampingnya untuk mengintruksi agar Rayna menghampirinya. "Duduk dulu sini apa, Na!"

Rayna pun menghampiri orang tersebut dan duduk disampingnya.

"Ngapain disini si, Bri? Ngga ada orang, nanti jadi bahan gosip ama congornya tetangga!" Kesal Rayna.

Dengan santai, Febry mengambil cemilan dari dalam tas khusus untuk supermarket yang dia bawa. "Corona kali?"

"Iya corona, lo kena ya?"

Febry langsung meraup wajah Rayna kesal.  "Ngomongnya di filter dulu, ogeb! Asal ngejeplak aja tu mulut."

Sekilas Rayna mencium aroma dari telapak tangan Febry hingga membuatnya meringis. "Bau terasi, ih!"

You'r My Dream [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang