New friend

37 11 0
                                    

Maaf kalo gajee nih ceritanya.
Baca trs ya semoga suka;)
.
.
.
.
.
Happy Reading

***

Duugghhk!


Jina yang mendengar suara itupun refleks membalikan badannya untuk melihat dari mana sumber suara tersebut.

Jina melihat seorang perempuan yang tengah memegangi lututnya yang tengah kesakitan. Jina  mencoba menghampiri perempuan itu untuk menanyakan. Apakah orang tersebut tidak apa apa.

"Hai apa yang kamu lakukan di sana" tanyanya karena ia melihat sepertinya orang tersebut baru saja keluar dari sebuah ruangan." Apa kamu baik baik saja" lanjut tanyanya dengan mencoba semakin dekat pada orang tersebut.

Sang lawan bicara hanya tersenyum saat mendengar semua pertanyaan dari jina.

"Lihatlah dia sangat cantik ya Tuhan. Senyumnya manis sekali." Batinnya.

Setelah selesai merapikan semuanya. Jina melihat orang tersebut berlari kearah pintu perpustakaan dan melihat kiri kanan seperti ada yang di takuti nya.

"Heuuhhh"

"Dia sudah pergi syukurlah"

Jina yang mendengar itu bingung siapakah yang di maksud orang tersebut.

"Siapa?"

Sang lawan bicara tak menggubris jina justru dia malah menarik jina dan mengajak jina duduk di sebuah bangku di sana.

"Kak Ten" bisiknya pada jina

Jina yang mendengar itu berkenyit bingung. Karena pasalnya ada apa dengan kak Ten Sehingga saat orang tersebut menyebutkan nama kak Ten seperti ketakutan.

Tapi dia memang menakutkan!

"Kenapa"

Jina lihat dia sedang menghela nafas kasar.

"Lo dari tadi disini?" Tanyanya sambil memegang tangan jina.dan  Jina hanya mengangguk. "Sendirian?" Tanyanya lagi tapi jina hanyalah mengangguk.

"Serius. Jadi yang tadi ngomong sama kak Ten itu Lo" tanyanya kembali dengan raut wajah agak terkejut.

"Kenapa"

"Lo gak di apa apain?" Tanyanya.

Jina hanya melengos ke arah tumpukan tugas di meja sampingnya. Dan tak menghiraukan pertanyaan sang lawan bicara.

"Tugas apa yang Lo kerjain nih?"

"Sastra Inggris"

"Lo anak FIB?"

"Bukan"

"Trs"

"Aku disuruh"

Jina tak berani menatap orang di depannya ini. Sang lawan tanpa sengaja hanya menghela nafas kasar, seolah ia telah mengerti apa yang tengah di alami oleh jina saat ini.

"Mulai hari ini dan seterusnya keknya Lo gk bakal tenang deh"

Satu pernyataan yang membuat jina langsung menatap orang di depannya ini dengan penuh pertanyaan. Pasalnya apa maksud dari pernyataan nya tersebut.?

"A-apa maksud kamu"

Sang lawan hanya tersenyum dan kembali mendekat pada jina.

"Gk ush dipikirin. Udh sekarang kerjain gih ntar Lo malah modar kalo gak kerjain." Jawabnya sambil gaya agak bercanda.

Jinapun langsung mengangguk dan kembali ke meja tugas yang di berikan Ten tadi.

"Siapa nama kamu?"

~While~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang