*cerita sebelumnya...
Di camp, tampak Jake tengah memeluk seseorang yang diduga sebagai kembaran nya. Hal ini cukup untuk membuat Ali dan Zenito kebingungan.
Ali :08.05, kita harus bersiap.
Zenito :yang mana Jake?
Ali :yang berpangkat Mayor!
Zenito :tapi mereka berdua hanya mengenakan kaos, tidak ada tanda pangkat!
Ali :tidak ada ciri khas lainnya.
Zenito :yang mana Jake?
Ali :kau harus memutuskannya!
Zenito :hanya satu tembakan.
Ali :percaya lah pada dirimu sendiri.
Zenito pun menarik nafas panjang, ia pun mulai membuka matanya dan mencoba untuk tenang.
*cerita selanjutnya..
Jari telunjuk Zenito pun perlahan mengelus-elus pelatuk yang dingin.
Zenito :semoga ada keajaiban!
Ali :kecepatan angin 1.2 km dari utara!
Zenito :oke.
Ali :hati hati ada senapan mesin berat disana!
Zenito :di mengerti!
Ali :semoga kau benar!
Zenito :semoga ini membawa kebaikan!
Perlahan ia menarik pelatuk, dan....
Dor!!!
Tembakan tersebut melesat dengan kecepatan tinggi dan menembus dada sang target.
Ali :ewaah...
Zenito :tahan!
Sebuah Helikopter bell mengudara tepat di depan mereka. Mereka berdua tetap bersiap untuk apapun yang terjadi.
Zenito :jangan melihat kami...
Pilot tersebut tampak mengamati rerumputan yang tak lain ialah Zenito dan Ali yang tengah bersembunyi.
Ali :sepertinya dia mengetahui kita.
Zenito :tak ada cara lain!
Zenito pun mengokang senapannya lagi dan menembak sang pilot.
Tembakannya begitu tepat, bercak darah pun menghiasi kaca depan helikopter, lalu helikopter tersebut jatuh.
Zenito :kita pergi sekarang!
Mereka berdua langsung mengemasi barang mereka dan pergi selagi tak ada yang mengetahui.
Di Jakarta...
Dhea tampak tengah membuat sebuah susu hangat, berhubung keadaannya tengah hujan.
Dhea :susu hangat untuk bersantai.
Dhea pun meletakkan susu hangat tersebut di meja. Ia pun duduk dan ingin meminum susu hangat tersebut. Namun...
Praang!!!
Segelas susu tersebut jatuh dan membuat gelas nya pecah.
Dhea :panas...!!
Ia pun reflek ingin membersihkan pecahan gelas tadi. Namun tanpa sengaja, tangan Dhea terluka saat mengambil pecahan gelas tersebut.
Dhea :kok perasaan ku ga enak ya?
Ia pun mendekati jendela dan melihat langit Jakarta yang tampak gelap.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ejen Ali, War is Begin (Part 2)
FanfictionCerita ini merupakan Part kedua dari cerita ejen Ali War is Begin. Menceritakan sebuah badan rahasia yang juga dikenal sebagai MATA, bekerja sama dengan badan rahasia khusus yang menjaga perdamaian dunia. Dari hasil kerja sama tersebut, pihak MATA...