💧

131 15 0
                                    

"Maaf, maaf, maaf..."

Tubuh dan bibirnya bergetar bukan main. Sudah kali ketiga jam telah berputar saat seorang Gadis manis bergaun merah muda masih senantiasa berdiri disana, dihadapan sebuah dahan pintu yang bertuan hampa saat malam begitu gelap bersamaan dengan derasnya hujan yang mengguyur tubuhnya.

Kim Jisoo.

Ia yang kini berulang kali melafalkan kata maaf, selagi kekasihnya asik berdiam diri di dalam sana, di dalam rumahnya.

Ini salahnya, hal yang selalu Jisoo coba katakan jika sebuah masalah tengah menerpa hubungannya bersama Kim Seokjin kekasihnya. Seperti sekarang, Seokjin tengah marah besar kepadanya karna Jisoo menghadiri sebuah pesta tanpa Seokjin menemaninya. Sehingga hukuman yang Jisoo harus terima ialah tetap berdiri disana dengan kata maaf yang tak berarti hingga Seokjin berbaik hati akan membukakan pintu rumah untuknya.

"Nak?! Apa yang kau lakukan?! Kemari dan berteduh dirumahku!"

Suaranya terdengar memaksa, Bibi Wang begitu khawatir, terlampau tak tega melihat gadis cantik itu terus menerus berdiri dibawah derasnya hujan. Namun entah untuk saat ini Jisoo tampaknya hanya bisa membisu dengan gelengan kepala halus bersama senyum getir diwajahnya. Bibi Wang diam, ia sungguh mengerti bagaimana jika ia yang berada diposisi Jisoo. Namun ia sungguh tak dapat berbuat banyak, untuk Seokjin yang tak bisa dinasehati begitupun Jisoo yang tak bisa dibujuk rayu.

"Untuk apa kau masih disini?"

Kepala yang tadinya tertunduk begitu lemah, kini terangkat dengan begitu cepat, benar saja, Seokjin tengah berdiri dihadapannya dengan sebuah payung hitam digenggaman.

Matanya menyorot tak bersuara, bahasa tubuhnya dingin tak terdeteksi, kendati begitu, sebuah senyum tak luput hadir di kedua sudut bibir Jisoo. Tentu saja sebagai rasa terima kasih, Jisoo akan mendaratkan sebuah pelukan erat di tubuh sang kekasih, namun sayang, sebelum itu sempat terjadi Seokjin telah mengambil beberapa langkah mundur untuk menjauhinya.

Jisoo mematung ditempatnya, bahkan hujan yang perlahan mereda pun luput dari sadar mereka. Jin berjalan melewatinya, yang mana membuat Jisoo mengambil langkah mundur, Jin membuka payung tepat dihadapannya, namun payung tersebut ternyata bukanlah untuknya, melainkan untuk wanita yang baru saja turun dari sebuah mobil sedan hitam yang terpakir apik dihalaman rumah Seokjin.

"Kembali bercinta dengan Jiwon, selagi aku bersenang-senang Kim."

Jisoo hanya melupakan satu hal yang pasti, bahwa Seokjin tak pernah main-main jika itu menyangkut soal menyakiti dirinya. <>

Chapter Book ini hanya akan terdiri dari 4 chapter, yang berisikan tentang love-sick relationship antara JinSoo.
Maaf untuk Seokjin yang bad sekali, huwaa😭

Musim[COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang