Muhammad Ali Akbar

114 5 1
                                    

"Kebenaran itu datang adalah untuk memberitahumu bahwa apa yang kau lakukan selama ini salah dan harus diperbaikki bukan untuk melawannya berdasarkan akal mu dan menentangnya."

Seorang Laki-laki baru saja pulang dari acara shalawat yang diadakan oleh masyarakat setempat. iya dia bukan tak lain adalah Muhammad Ali Akbar sebagai vokalis sekaligus penyanyinya.

"Assalamu'alaikum Bi,Mi Ali pulang." ucap nya sambil mengetuk pintu rumah.

"Wa'alaikumussalam udah pulang kamu li? gimana acaranya lancar?" ucap umi nya Ali setelah membuka pintu rumah dan bertanya kepada Ali.

"Alhamdulilah Mi acaranya lancar."

"Yasudah baguslah kalau begitu sayang.yaudah kamu ganti baju gih sana. nanti Umi siapkan makanan."

"Iya Mi."

Setelah mengganti baju dan mandi Ali pun langsung manuju ke meja makan.dan langsung disambut dengan senyuman oleh Abi dan Umi nya Ali.Ali pun segera melangkah untuk duduk dimeja makan tepat didepan Umi dan Abinya.

Abinya Ali yang memimpin doa.mereka bertiga pun makan dengan hikmat.selesai makan Abinya Ali pun memanggil Ali.

"Li" panggil Abinya Ali selesai minum air putih.

"Iya Bi kenapa?"

"Kamu besok enggak manggung kan?"

"Iya Bi enggak kenapa memangnya?"

"Kalau begitu kamu pergi ke kajian Manhaj Salaf yah besok?" ucap Abinya Ali yang sepertinya tidak ada pengecualian.dan sangat berharap agar putra sematawayangnya itu mendengarkannya dan mau menurutinya.

"Hm." ucap Ali dengan nada cueknya.

"Mau sampai kapan Li? kenapa kamu tidak pernah mau mendengarkan Abi sedikitpun?" ucap Abi Ali menasehati.

"Bi.Ali itu udah besar Ali itu tau mana yang benar menurut Ali.jadi aku mohon sama Abi agar Abi jangan Larang-larang aku lagi ini pilihan aku Bi." ucap Ali.

Umi pun turun bicara untuk menengahi perdebabatan antara putranya dan suaminya itu.

"Sudah-sudah kalian ini kok Ribut-ribut.enggak baik dimeja makan Ribut-ribut." ucap Umi yang sedikit kesal dengan suaminya dan putra semawayangnya itu.

"Iya Mi maaf." ucap Ali dengan rasa bersalahnya.

"Mi.sekali-kali kamu tegur si Ali itu lihat anak itu sudah berani menentang Abi padahal Abi tidak pernah mengajarinya untuk melawan orang tua." ucap Abi yang sedikit menahan amarahnya.

"Iya Bi."

Selesai makan Ali pun langsung menuju kekamarnya.dengan perasaan yang berkecamuk dalam dirinya.

"Kenapa sih Abi selalu melarang Gue untuk menyanyikan Lagu-lagu Islami? padahal kan enggak ada ruginya.lagi pula kan kalau musik yang mengajak kepada kebaikkan kan enggak masalah itu sama saja berdakwah,mengajak orang kepada kebaikkan.tapi kenapa Abi selalu melarangnya."

"Aghhh." ucap Ali gusar.

Lalu Ali langsung menghempaskan tubuhnya kekamar dan melihat-lihat notif pesan dari ponselnya.

Akbar

"Li,lusa kita akan manggung  diluar kota."

Ali

"Apa? kita manggung diluar kota seriusan?" ucap Ali yang tak percaya dengan ucapan Akbar.

Akbar

"Iya gue serius.emangnya pernah gue enggak serius sama loh."

Ali

"Tapi kenapa ada angin apa Tiba-tiba kita manggung diluar kota?"

Akbar

"Iya enggak ada sih.karna kita bagus mungkin makannya Pak Heru nyuruh kita untuk manggung diluar kota."

Ali

"Owh,yaudah.makasih yah udah ngasih tau info membahagiakan ini buat gue."

Akbar

"Sans aja Bro kita kan sahabat."

Ali

"Hehe iya Bro."

Lalu Ali menutup ponselnya dan langsung meloncat-loncat kegirangan karna akan manggung diluar kota.memang ini yang Ali impi-impikan sejak dulu.menjadi seorang penyanyi yang terkenal.

"Akhirnya Gue ada kesempatan juga buat manggung diluar kota.lihat aja nanti Gue bakalan buktiin sama Umi dan Abi kalau Gue bisa buat ngewujudtin mimpi Gue selama ini terutama Abi." ucap Ali dengan penuh percaya diri dan senyuman yang tak ada Henti-hentinya menghiasi wajah Ali yang terukir manis sedari tadi.

Tak lama kemudian suara Azan Isya telah menggema dan telah terdengar oleh telinga Ali.Ali pun segera beranjak dari kamarnya untuk mengambil air wudhu dan segera melangkahkan kakinya menuju masjid.sesampainya dimasjid diapun melaksanakan shalat Isya dengan khusuknya.

Sepulang dari masjid Ali tak sengaja melihat ranting yang berada ditengah jalan Ali pun segera mengambil ranting itu dan meletakkannya dipinggir jalan.







Assalamualaikum wahai ukhty dan akhy semoga kalian senantiasa dilindungi oleh allah swt bagaimana untuk part ini? masih pendek yah tenang ini cuman diawalan doang kok🤗nanti Authornya bakalan nulis part yang panjang oke😉wassalamualaikum.



Assalamu'alaikum UkhtiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang