3

540 98 3
                                    

"Rumor"

Hanamiya memijat keningnya jengkel. Setelah tadi pagi dia mengantar (Name) pulang dia mendapat omelan panjang lebar dari ayahnya.

Sebenarnya dia sudah bisa menebak sih. Tapi kalimat terakhir tadi itu sedikit mengganggunya.

"Kau tau (Name) ingin sekali masuk ke sekolah yang sama denganmu Hanamiya-kun. Dia memaksaku untuk mendaftarkan sekolahnya tahun lalu. Tapi... kejadian 7 tahun yang lalu itu membuatku takut untuk melepasnya keluar. Tapi dia tetap bersih keras, aku sudah mendengar semua yang terjadi. Dan aku berterimakasih karena kepedulianmu padanya.

Tapi Hanamiya-kun. Jika kau tidak benar-benar mencintai (Name) lebih baik lepaskan saja, dia itu sangat menyukaimu. Nak, aku yakin ada banyak gadis yang lebih sempurna dari putriku. Kau mengerti maksudku kan?"

Hanamiya hanya bingung dengan perasaannya sendiri. Yang Hanamiya tau dia hanya tak bisa membencinya. Walau rasa bersalahnya masih terus menghantui. Tapi dia yakin tak pernah menyesali apa pun.

"Aaahhh! Sudahlah. Aku tidak peduli dengan semua itu."

Hanamiya mendudukkan diri di sudut lapangan. Dia butuh tidur dan mendinginkan kepalanya. Semua yang terjadi akhir-akhir ini diluar perkiraannya.

"Oi Hanamiya, dia tidak datang?"

Hanamiya mengangkat kepalanya jengkel. Siapa pun yang mengganggunya akan--

'Haaahh'

"Dia sedang ada les biola hari ini, dan juga pergi menonton pertandingan Kise. Temannya."

Furuhashi mendudukkan diri disebelah Hanamiya dan bersandar pada tembok.

"Kise? Kise Ryouta kiseki no sedai?"

Hanamiya hanya mengangguk malas. Dia tidak ingin membahas kiseki no sedai atau apalah itu.

"Souka, sebenarnya aku mendengar rumor buruk tentang Kise belakangan ini."

Furuhashi ini seingat Hanamiya adalah orang yang irit bicara. Dia hanya akan melakukan hal yang menguntungkan untuknya. Tapi kenapa sekarang dia jadi banyak bicara. Dan sejak kapan dia peduli pada orang lain?

"Kau tau gadis yang menghilang itu? Si gadis konglemerat yang menghilang bulan lalu. Kudengar, dia dikurung oleh Kise Ryouta. Dia punya obsesi buruk terhadap orang terdekatnya."

Lalu apa peduli Hanamiya. Dia bahkan tidak mengenalnya.

"Kudengar di pernah berkancan dengan laki-laki."

Maaf saja Hanamiya ini masih normal. Dia tidak peduli.

"Aku hanya khawatir jika Nozawa-san terlalu dekat dengan orang berbahaya seperti itu. Aku dan kau tau semua yang terjadi yang membuat suaranya menghilang sampai sekarang."

Hanamiya semakin memijat keningnya. Kepalanya jadi semakin pusing karena kalimat aneh dari Furuhashi. Dia tidak terlalu peduli terhadap (Name).

Dia hanya merasa bersalah pada gadis itu. Jadi kenapa dia harus ikut campur urusan pribadi gadis itu.

Aah rasa bersalah ya. Haruskah Hanamiya berhenti? Seperti yang dikatakan oleh ayahnya (Name).

***

(Name) berjalan terburu-buru. Dia mengeratkan genggamannya pada tas biola di punggungnya.

Tadi pagi Kise menerornya dengan pesan berisi rengekan agar gadis itu datang ke pertandingannya. Hari ini dia ada kelas biola dan pelatihnya memberikan jam tambahan karena tidak datang kemarin jadinya dia sedikit terlambar datang ke pertandingan.

Bruk!

Ah dia pasti menabrak seseorang. (Name) mengusap pantatnya yang sedikit nyeri karena berbenturan dengan lantai.

Dia menatap siapa yang dia tambrak kali ini. Dan menemukan beberapa orang dengan seragam basket. Yang rambut merah itu dia seperti pernah melihatnya. Tapi dimana?

"Chihiro, seharusnya kau meminta maaf karena membuatnya terjatuh."

"Cih!"

(Name) sedikit kaget saat mendapati seorang berambut abu-abu sudah berdiri di hadapannya dengan tatapan datar.

"Kau baik-baik saja Nozawa-san?"

"Ya aku baik-baik saja. Maaf karena aku tidak memlerhatikan jalan. Dan dari mana kau tau namaku?"

Akashi tersenyum sopan sambil mengulurkan tangannya pada (Name).

"Ah Aku Akashi Seijuuro. Kita bertemu beberapa bulan lalu di pesta ulang tahunmu Nozawa-san. Permainan biolamu sangat bagus. Apa yang sedang kau lakukan disini?"

(Name) ingat orang ini dari cerita Kise padanya kemarin.

"Aku ingin melihat pertandingannya Kise-kun. Aku permisi dulu Akashi-san."

'Kise?'

Akashi menyeringai puas saat punggung gadis itu menghilang di belokan.

'Aku akan segera membawanya kembali. Dengan bantuanmu Nozawa-san.'

🌹🌹🌹

Hai hai ! *lambai cantik*

Sebenarnya versinya Hanamiya sedikit berhubungan dengan versinya Kise. Kalo kalian baca versinya Kise kalian akan menemukan bagian dimana ada (Name) yang ini disana.

Well then, happy reading.

Silent (Hanamiya x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang