[18-End] Our Baby, Jeno's lil brother

29.7K 2.1K 158
                                    




.



Hari demi hari telah di lalui keluarga Jung Jaehyun, bulan demi bulan terlewati di  kehamilan pertama Taeyong. Tak terasa sudah sembilan bulan mengandung sang calon buah hati. Hanya tinggal menghitung hari hingga si mungil terlahir kedunia. Menatap dunia untuk pertama kalinya.

"Bagaimana kalau box bayi?", Jaehyun berceloteh selayaknya ibu-ibu yang tengah sibuk berbelanja kebutuhan anak-anaknya. Taeyong terkekeh dan mengusap pipi sang suami kemudian mengangguk. Ide yang bagus untuk menaruh box bayi di kamar mereka, karena akan sangat mengganggu jika meletakkannya di kamar sebelah; kamarnya Jeno kecil yang  sebentar lagi akan menjadi hyung. Ya, akan mengganggu tidur Jeno bukan? Jika bayi mereka nantinya menangis di kamar putra sulung mereka.

"Kau mau biru atau hijau?", Jaehyun  benar-benar nampak seperti seorang ibu yang  sibuk membeli keperluan anak-anaknya sekarang. Menggemaskan. Pria itu mulai cutinya dari kemarin, karena tak ingin melewatkan moment dimana Taeyong akan mendekati hari persalinannya. Ia tampak begitu excited melebihi Jeno yang notabenenya adalah balita yang sekarang berumur empat tahun.

Untung saja Haseul dengan lapang dada memahami keinginan sang adik yang tak ingin melewatkan moment istimewa itu. Ia tahu adiknya terlalu bersemangat bahkan beberapa hari sebelumnya Jaehyun hampir terjatuh dari tangga. Memang benar-benar kelewat bersemangat.

"Bagaimana dengan beani ini? Apa kau suka warna cokelat muda ini?", Jaehyun benar-benar sibuk memilih perlengkapan bayi mereka. Taeyong jadi terharu dibuatnya. Benar-benar suami yang pengertian.

Taeyong menghampiri Jaehyun yang sedang sibuk memilih-milih perlengkapan bayi dan Taeyong segera memeluknya.  Melingkarkan tangannya di pinggang Jaehyun. Sweeter besarnya cukup membuatnya terlihat menggemaskan, bagian kerah yang sedikit berbulu membuat Jaehyun kadang mengira istrinya itu adalah anak kucing.

"Kita istirahat dulu ya? Kau pasti lelah sayang", Taeyong mengusap lembut pipi Jaehyun yang mulai merona lagi. Membuatnya menjadi gemas dan ingin menggigit wajah suaminya yang menggemaskan.


.




.






Hari ini Ten dengan sengaja berkunjung ke rumah Taeyong untuk melihat keadaan lelaki yang tengah hamil tua itu. Karena Johnny baru saja pergi beberapa saat lalu dan sekaligus Jaemin yang meminta di ajak bermain, jadi sekalian saja dia meminta ijin mengunjungi Taeyong. Tipikal istri idaman yang penurut pada sang suami; walaupun lebih sering sang suami yang meminta ijin ketimbang dirinya.

Ketika tiba dirumah Taeyong, ia menemukan lelaki hamil itu duduk berselonjor di sofa sendirian. Ten menghampirinya karena Taeyong memang memintanya langsung masuk.

"Kemana Jeno dan Jaehyun?", tanya Ten setelah menaruh pantatnya di atas sofa dan bersandar. Jaemin sudah duduk di sebelah Taeyong dan menyentuh perut buncit itu dengan sayang.

"Jaemin mau adik, eomma", Jaemin tersenyum cerah saat dengan polosnya meminta akan adik pada Ten yang wajahnya langsung memerah padam menahan malu. Dasar anaknya yang satu ini, benar-benar tahu kelemahan ibunya.

"Dengarkan itu Ten, Jaemin-a juga ingin punya adik", Taeyong tersenyum penuh arti dengan alis di naik turunkan yang membuat Ten semakin salah tingkah karenanya.


"A-akan kupikirkan nanti"

Setelahnya Ten justru jadi bulan-bulanan aksi bully oleh Taeyong dan putranya sendiri. Ingin sekali mengumpat, tapi Ten masih sadar diri. Disini ada seorang lelaki hamil dan juga putranya yang tidak perlu mendapatkan umpatan, cukup suaminya saja yang biasanya dia umpat kesal jika bermain kasar.


Colors ✔ [Jaeyong]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang