He is- Lee Taeyong
Lee Taeyong
Why?
You make me
Fall in love
To you
.
.
.
Taeyong sedari tadi mencoba tetap santai namun tidak bisa. Mendengar Haseul mendumel membuatnya jadi ingat masa-masa sekolah dulu. Dia merindukan masa-masa itu.
"Im Nayeon namanya? Aku tidak menyukainya- wanita itu bisa berbicara seperti itu tanpa menghargai orang lain", Haseul kembali mendumel dimana membuat Taeyong tersenyum karena wanita itu mendumel sambil mencubit pipi Jaehyun. Dan reaksi Jaehyun hanya tertawa memperhatikan raut ketidaksukaan diwajah kakaknya itu yang kembali mendumel.
Haseul berhenti mendumel saat Yuta memasuki ruangan dan membawa sebuah file merah untuk di tandatangani oleh Jaehyun. Beberapa saat kemudian ketika Jaehyun telah selesai urusannya dengan Yuta. Haseul menghentikannya.
"Tuan Nakamoto, bisakah kau mengizinkan Tzuyu untuk menjadi asistenku? Urgent, aku belum menemukan asisten dan posisi itu telah kosong semenjak dua hari yang lalu", Haseul mulai mendumel lagi. Dan itu membuat Jaehyun tersenyum-senyum karena jujur saja saat kedatangannya ke korea, wanita itu tidak banyak bicara. Namun kini wanita itu kembali pada kebiasaannya mendumel.
Yuta menatap Jaehyun dengan tatapan bertanya. "Kau bisa mulai mencari asisten baru besok- jadi Tzuyu akan bekerja dengan nyonya Haseul", Yuta mengangguk mengerti. Ok, akhirnya dia bisa memilih asisten baru yang bisa menyesuaikan dengan dirinya mungkin nanti.
Jujur saja, Yuta agak sungkan dengan Tzuyu. Wanita itu selalu menatapnya datar dan dia selalu berpikir dua kali untuk menatapnya. Padahal wanita itu baru saja menjadi asistennya.
.
.
"Jeno-ya", panggil Jaehyun pelan saat menatap buah hatinya itu terbangun di pangkuan Taeyong yang masih terlelap setelah kelelahan bermain.
Jeno memalingkan wajahnya dan menemukan sang ayah yang tengah tersenyum. Kaki kecilnya turun perlahan dan menyentuh lantai kemudian berlari terseok menuju Jaehyun.
Senyumnya terus mengembang, bentuk matanya yang indah saat tersenyum itu membuat Jaehyun bahagia sekali. Bahagia itu benar-benar sangat simple.
Jeno langsung memeluk kaki Jaehyun ketika tepat berada dekat dengan Jaehyun. Wajah Jeno mendongak keatas memberikan tatapan menggemaskan untuk sang ayah yang langsung mengangkat tubuh putranya. Memeluk dan menciumi pipi Jeno dengan gemas.
"Anak appa", Jaehyun kembali menciumi pipi Jeno gemas dan membuat si kecil tertawa puas. Sampai-sampai tawa renyah itu membangunkan Taeyong yang kemudian tersenyum menatap ayah dan anak itu.
Jaehyun pun langsung memalingkan wajahnya ketika Jeno menoleh kebelakang dan melambaikan tangannya ke depan mencoba memanggil Taeyong yang tengah duduk menatap keduanya. Entah kenapa, Jaehyun merasa panas di dekat pipi dan telinganya. Apakah telinganya memerah?
"Apa anda sedang sakit?", seketika itu juga Jaehyun langsung mematung. Tidak menyadari jika Taeyong sudah berada di depannya.
.
.
"Okay, Kim Jungwoo-ssi kau bisa mulai bekerja hari ini juga", Yuta mempersilahkan asisten barunya untuk menempati meja di seberang mejanya.
Sebelum memasuki ruangan Jaehyun, biasanya para tamu akan melewati ruangan Yuta dahulu karena sebenarnya ruangan besar Jaehyun itu pintunya berada di dalam ruangan Yuta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Colors ✔ [Jaeyong]
Romance[COMPLETED] Jaehyun pernah berpikir bahwa dirinya mungkin akan mati kebosanan menghadapi kejamnya nasib hidupnya yang monoton. Ingin sekali ia memiliki istri, namun ketika keputusannya untuk menyetujui perjodohan yang di rencanakan oleh kedua orangt...