32. Doctor Kang

4.6K 451 6
                                    

Jungkook sebenarnya tidak suka saat seseorang menanyakan asal usulnya.

Karena itu berarti ia harus siap menjelaskan.



"Asal ku tidak baik.
Kepala Kim mengambil ku dari organisasi pasukan ilegal di California. Orang-orang sekitar mengatakan jika kami adalah sekelompok teroris, padahal kami adalah bawahan dari Perdana Menteri California itu sendiri."
Jelas Jungkook singkat.

Lagi... nyonya Kim mengangguk paham.



"Baiklah.... eomma paham itu..."
"Selain itu, bagaimana keseharianmu bersama Taehyung?? Eomma yakin kau pasti sering kesal karena kelakuannya bukan??"
Nyonya Kim terkekeh di akhir kalimatnya.



Sedangkan Jungkook?

Ia mencoba bersabar, karena yg di hadapannya kali ini adalah seorang wanita berumur akhir 40.







"Keras kepala mungkin adalah sebagian besar pengisi dalam dirinya.
Selalu seenaknya, cerewet, namun berbanding terbalik saat berhadapan bersama kilennya.
Ramah, tegas, dan profesional aku akui saat dia bekerja.
Tapi kembali lagi, saat di luar kasus dia kembali menyusahkan, seperti apa yg aku katakan sebelumnya."


Nyonya Kim tertawa kecil mendengarnya, karena sepertinya Jungkook akan menceritakan banyak kisah padanya.




"Pernah satu hari dimana Taehyung mengatakan akan berlibur ke Canada, dan tanpa persiapan mengatakan akan pergi keesokan harinya.
Seenaknya memutuskan, tanpa tahu keadaanku. Dia pikir siapa yg akan menjaganya di sana jika aku sakit? Atau mungkin pingsan di perjalanan?"

"Dan kalian tetap pergi??"
Tanya nyonya Kim antusias.

Jungkook mengangguk cepat.
"Tentu saja. Dia akan nekat pergi sendiri jika tidak di turuti."

"Lalu?? Apalagi?"



Sepertinya keantusiasan nyonya Kim sangat sangat tinggi pada cerita Jungkook.

Dan Jungkook sepertinya hanyut dalam kehebohan kisahnya.




"Aa.. dia juga sangat pelit dengan ucapan maaf.
Dia menyogokku dengan segelas minuman cafe agar aku mau pulang bersamanya.
Dan itupun karena ada sebuah ancaman seorang ayah di baliknya.
Dia pikir aku wanita? Diberikan minuman manis agar menerima maafnya? Itu adalah salah satu hari tersial sebenarnya."

"Woahh?! Benar begitu??"
Tanya nyonya Kim kagum.

Jungkook mengangguk yakin.

"Woah... eomma pikir putra eomma itu tidak akan menyentuh yg namanya cafe ataupun tempat-tempat berbau romansa seperti itu...."

"Kau tau nak? Dulu saat SMU,Taehyung selalu eomma kenalkan dengan gadis-gadis pilihan eomma.
Eomma memang memilihkan untuknya, tapi tidak mengekangnya untuk wajib memiliki pasangan."

"Dan kau tau? Dari semua gadis yg eomma pilihkan, mereka semua selalu memberikan jawaban bahwa 'putra mu kasar nyonya... dan apakah dia bisu? Tidak menanggapi ku sama sekali' . Kurang lebihnya persis seperti itu..."
Kekeh nyonya Kim dengan kepala menggeleng saat mengingat kejadian lampau.



Jungkook tersenyum tipis, setidaknya ia dapat melihat gambaran bahwa ibunya pasti akan bersikap demikian saat menceritakan kelakuannya pada orang lain.


"Taehyung sangat menyayangi anda."

Nyonya menghentikan tawa kecilnya, dan tersenyum lembut untuk Jungkook.

"Eomma tau... dan eomma sangat bersyukur memilikinya.."

"Dan... bisakah kau tidak memanggilku dengan sebutan formal nak?
Panggil aku eomma Kim hum..? Seperti Jimin yg suka memanggilku eomma Kim."
Senyum lembut selalu terpancar dari wajah nyonya Kim.



The Similarity (taekook)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang