Five

275 47 3
                                    

Sehun memasuki kamarnya dengan segala emosi yang sedang membakar hatinya saat ini. Wajah lelaki itu bahkan nampak sangat menakutkan di mata para maid di rumah besar itu.

"Aarrrgghhh--" Jerit Sehun. Menimbulkan badai di dalam kamar itu. Memporak poranda seisinya.

"Astaga!" seruan penuh keterkejutan itu milik Cloudy, yang baru saja memasuki kamar putranya. Setelah beberapa saat lalu ia mendapat laporan dari salah satu maid jika Tuan muda mereka sudah pulang dan nampaknya Tuan muda mereka itu sedang marah.

Sebenarnya hal ini sudah bukan menjadi hal yang aneh ataupun mengejutkan bagi Cloudy. Karna memang seperti inilah tabiat Sehun.

Putranya itu akan mengeluarkan kekuatannya sebagai pelampiasan kemarahannya.

"Sehun Waffy Turner! Ada apa lagi denganmu?" Cloudy akan mulai memanggil putranya dengan nama lengkap saat putranya itu melakukan hal yang tak sepatutnya.

Pemuda itu hanya melihat sekilas pada Mommynya. Menghela nafas kasar seraya menyugar rambutnya. "Tidak ada apa-apa, Mom!" serunya.

Cloudy sudah duduk dengan anggun di tepi ranjang putranya. Dengan senyum yang terulas. "Jadi sayang, Bagaimana dengan putri keluarga Hadson?"

"Apa yang ingin Mommy dengar dariku?" Sehun tak suka berbasa-basi.

"Well, tentu saja tentang ketertarikanmu ?" jelas Cloudy menatap putranya lurus.

"Ia menolakku Mom, Tapi aku bersumpah ia akan segera bisa ku milliki!" tekad Sehun entah kenapa cukup membuat Cloudy cemas.

Cloudy tak mau jika putranya sampai menghalalkan segala cara hanya untuk membuat Jiyeona tak menolaknya lagi.

"Mommy akan mendukung setiap usaha yang kau lakukan untuk meluluhkan Jiyeona, dengan syarat hal itu tak akan melukainya. Kau mengerti, Son?" Cloudy mengusap bahu lebar sang putra.

"Aku mengerti, Mom!" sahut Sehun, kemudian berlalu menuju kamar mandi.

Jiyeona baru saja turun dari taxi, setelah pembicaraan yang cukup menguras hati dengan Off

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jiyeona baru saja turun dari taxi, setelah pembicaraan yang cukup menguras hati dengan Off. Ia tak mungkin menerima tawaran lelaki itu yang ingin mengantarkannya pulang. Ia sudah melukai lelaki itu.

Meski sampai saat ini ia belum memiliki perasaan yang sama dengan Off. Tetap saja ia sudah membuat lelaki itu berharap padanya.

"Kenapa kau tak pulang dengan Sehun, sayang?" Emily yang memang menunggui kepulangan sang putri merasa heran melihat putrinya pulang seorang diri.

"Karna aku tak mau, Mom." Setelah menjawab itu, Jiyeona meninggalkan sang Mommy.

Emily menatap sendu perubahan mood putrinya. Ia tahu bahwa putrinya belum bisa menerima perjodohan itu.

Di dalam kamar Jiyeon berbaring menelungkup di atas tempat tidurnya. Padahal ia belum melepaskan sneakers yang masih ada di kakinya. Kamarnya pun ia biarkan dalam kondisi gelap.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aeolus AeolaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang