Two

237 51 12
                                    

Tatapan mata keduanya terputus karna Mrs. Curtway menegur Jiyeona untuk segera duduk dimejanya. Jiyeona pun menuju tempatnya dan Iu. "Apa-apaan lelaki itu?" Bibirnya menggerutu pelan.

Sementara Sehun. Lelaki itu masih fokus memperhatikan Jiyeona dari tempat duduknya. Perlahan laki-laki itu menyeringai. "Menarik" gumamnya.

Clo_Mmerz©

Hendrick dan Cloudy sedang melihat beberapa film pendek yang dibuat Ramon tentang Jiyeona. Dimeja didepan mereka pun tergeletak beberapa album foto sejak Jiyeona kecil hingga sekarang.

Cloudy tak kuasa menahan haru melihat setiap video dan foto-foto itu. "Lihatlah sayang, putri kita sangat cantik" ujar Cloudy disela lelehan air matanya.

"Hmm, ia sangat cantik. Benar-benar seorang Dewi" Hendrick tersenyum walau matanya tampak berkilau oleh air mata.


Clo_Mmerz©







Hyojoon Alexanders Hadson

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hyojoon Alexanders Hadson. Lelaki itu hari ini berniat menjemput sang adik disekolah baru adiknya tsb. Mobil merahnya sudah terparkir dihalaman depan gerbang Golden HS.

Hari ini ia hanya memiliki satu kelas dan telah selesai satu jam yang lalu. Ia sudah menghubungi Jiyeona beberapa saat lalu melalui WA. Jiyeona bilang, ia sebentar lagi keluar dari kelasnya.

Lima menit berlalu, Terlihat Jiyeona keluar dari gerbang dan seorang lelaki mengikutinya. Adiknya itu tampak tak suka.

Saat lelaki itu menyentuh pergelangan tangan Jiyeona, Jiyeona berusaha menepis. Tapi sepertinya pegangan lelaki itu sangat erat.

Hyojoon segera keluar dan menghampiri sang adik. Mungkin melayangkan beberapa bogem diwajah tampan lelaki itu akan membuatnya puas. Berani sekali lelaki itu mengganggu adiknya, padahal jelas-jelas adiknya terlihat tak nyaman.

"Lepaskan dia!" Nada suara Hyojoon terdengar naik beberapa oktaf. Hingga membuat beberapa murid diarea itu memperhatikannya.

Jiyeona dan lelaki itu mengalihkan pandangan pada Hyojoon. Merasa pegangan lelaki itu mengendur, Jiyeona beringsut menjauhi lelaki itu dan mendekati kakaknya.

"Ayo, Kak!" Jiyeon segera menggiring kakaknya menuju mobil. Tak ingin kakaknya melakukan sesuatu pada lelaki itu. Karna ia tak ingin kakaknya terluka. Lelaki itu berbahaya.

Begitu memasuki mobil. Melalui spion Jiyeona melihat lelaki itu menatap kepergiannya dengan mata tajamnya.

"Siapa lelaki itu? Apa ia melakukan sesuatu padamu? Lelaki itu terlihat tidak baik." Hyojoon berujar dengan nada mengintrogasi. Matanya sesekai melirik Jiyeona disampingnya.

"Heuuh, jangan dipikirkan kak, Hanya lelaki tak penting." sahut Jiyeona singkat. "Aku mengantuk kak, bangunkan aku jika sudah sampai yah." setelahnya ia menutup matanya. Menghindari kakaknya yang pasti akan terus menanyai tentang lelaki itu.

Aeolus AeolaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang