Three

257 50 35
                                    

Sehun Waffy Turner Pov

Gadis itu, Jiyeona Saftalea Hadson. Mempunyai kemampuan yang sama sepertiku. Mengendalikan ANGIN.

Dan hal itu tentu saja membuatku sangat tertarik.

Ternyata bukan hanya aku yang memiliki kemampuan ini.

Clo_Mmerz©

Angin berhembus cukup kencang pagi ini. Membuat siapa pun enggan beranjak dari ranjang empuk mereka.

Tapi tidak untuk Jiyeona. Karna bagi gadis itu, sejak ia mengetahui kemampuan istimewa miliknya. ( Dapat mengendalikan angin ). Angin menjadi bagian dari dirinya dan hidupnya.

Menatap pantulan dirinya di cermin. Ia sudah siap untuk pergi ke sekolah.

Meninggalkan kamar, menuju ruang makan. Mom, Dad dan juga Kakaknya telah menunggunya untuk sarapan bersama.
"Pagi~" serunya dengan senyum ceria.

"Pagi sayang. Duduklah, Mom sudah buatkan roti panggang dan telur setengah matang kesukaanmu" Emily tersenyum, selagi menuangkan teh untuk suaminya.

"Terimakasih, Mommy yang terbaik" puji Jiyeona, lalu menyesap sedikit susu coklatnya.

"Ji, Bagaimana menurutmu putra dari keluarga Turner?" tanpa di sangka Ramon bertanya.

Menimbulkan efek kejut bagi Jiyeona, hingga gadis itu tersedak.

"Uhuuk..uhukk," dengan sigap Emily memberikan minum untuk putrinya itu.
"Pelan-pelan sayang" ujarnya, mengusap lembut punggung sang putri.

"Sehun? Entahlah, Dad. Aku belum bisa menilainya" sahut Jiyeona dengan senyum yang dipaksakan.

"Dad, Bukankah kalian harus menanyakan pendapat Jiyeona terlebih dulu perihal perjodohan itu?" perkataan Hyojoon sukses membuat Jiyeona menatap kakaknya itu dengan raut heran.

"Perjodohan? Perjodohan apa maksud kakak?" serbu Jiyeona menatap kakaknya lurus.

Ramon berdehem sejenak. "Begini sayang, Sebenarnya ada hal yang belum kami ceritakan padamu" Ramon memulai dengan raut tenangnya.

Jiyeona kini ganti menatap fokus pada sang Daddy.

Clo_Mmerz©

Seorang laki-laki duduk di atas motor ninja hitam miliknya di depan sebuah rumah sederhana. Sesekali laki-laki itu melirik jam di pergelangan tangan kanannya.

Lelaki itu seketika menolehkan kepalanya saat mendengar suara dari pintu pagar besi yang berada tidak jauh darinya, terbuka. Dan menampilkan sosok gadis yang ia tunggu sedari tadi.

"Maaf Sayang, Aku membuatmu menunggu terlalu lama" sesal gadis itu, Joy.

Dohwan hanya tersenyum penuh pengertian. "Tidak masalah, Sayang. Ayo! Nanti kita terlambat" tanggapi lelaki itu seraya mencubit sayang pipi kekasihnya.

Joy pun segera naik ke boncengan kekasihnya.

Dan motor keren itu pun melaju membelah jalanan.

.
.
.

Iu menunggui Jiyeon di depan gerbang sekolah. Ditemani ponsel canggihnya yang saat ini tengah ia otak-atik.

Aeolus AeolaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang