Setiap pertemuan memiliki tujuannya masing-masing.
*****
Tidak terasa sudah 2 minggu aku kerja di sini. Belajar banyak hal baru, kenal dengan orang-orang baru. Tidak semua hal menyenangkan, tapi tidak semuanya buruk. Tidak banyak hal berubah dari diriku , karna aku orang yang cenderung pendiam maka awalnya aku takut apabila tidak bisa beradaptasi atau bersosialisasi dengan orang yang baru kukenal.
Pernah seseorang berkata " udah kamu tenang aja, suatu hari kalau kamu uda kerja kamu bakal kenal banyak orang dan kamu dengan sendirinya bakal jadi supel, lebih terbuka dan mau ngobrol."
Tapi sepertinya itu tidak terjadi padaku. Tidak tau kenapa , mungkin aku hanya terlalu malas berbasa-basi. Di toko ini aku hanya mau berbasa-basi dengan para konsumen, bagiku mereka adalah pundi-pundi uang.Dan sekarang, masih pagi. Aku asyik menyusun barang-barang. Aku menyusunnya rapih agar menarik dilihat mata. Aku bahkan tidak menyadari ada orang yang memasuki toko dan berdiri di hadapanku. Sampai ketika kak Diah bersuara " cari apa koh? Mau beli apa?" . Aku terkaget dan mendongak, astaga ada tamu, dan dengan secepatnya aku mengulang ucapan kak Diah , " cari apa koh?".
Pria itu menjawab "mau cari akoh" (bos lelaki). "Oh akoh belum datang, tunggu sebentar yah. Duduk aja dulu." Kataku sambil terus melanjutkan menyusun barang.
Pria itu sepertinya masih muda, mungkin umur 23an , rambutnya panjang alias gondrong, di cat warna emas gitu.. kulitnya putih. Dia pakai kaos berlengan...tetapi tidak cukup untuk menutupi tattoo yang ada di lengannya, bahkan ada tattoo di punggung tangannya, dia punya tindik di hidung dan telinga.. dan yah ampun..dia juga punya tindik di bibirnya. Wajahnya sih ga jelek.. cuma.. overall, he is not good but not bad either. Alisnya tebal mirip alis preman. Cara dia berbicara dan tersenyum..sungguh aneh bagiku. Senyumnya menyeringai. Tatapan matanya tajam. Sumpah.. ini orang ga mungkin teman boss ku.. dia lebih mirip preman yang mau malakin bossku.
"Eh kamu kenalannya si Shofian ya?" Tanya boss ku kepada pria itu ketika sampai di toko. Dia mengangguk. "Mari ikut saya." Lanjut boss ku. Dan mereka berdua masuk ke dalam ruang kerja boss ku. Kak Diah, Nelly , Santi dan aku saling menatap bingung. Dan tentu saja kami membicarakan pria itu.. wanita mana yang tidak suka membicarakan pria? Saya yakin kamu yang lagi bacain ini juga demikian...hayoooo?! 😋
"Diah, semuanya ini kenalan dulu. Ini Tio, mulai hari ini kerja disini. Ntar kamu ajarin dia yah Diah. Dia bantu-bantu gudang, sama ngurus pengangkutan." Kata-kata boss ku seperti iklan yang membuat kami terpana. Kami hanya mengiyakan . Dan mulai detik itu juga.. dia menjadi bagian dari kami.
Sepertinya hampir setiap hari aku mendapat kejutan di sini. Adaaaaa saja.
Tapi kali ini, sungguh luar biasa. Bagaimana tidak? Boss ku yang ku kenal cerdas, orang baik-baik, rapih, bagaimana bisa kenal dengan pria yang kayak anak punk ini? Sungguh sulit saya memahami. Tapi jika sampai boss ku nerima dia.. pastinya dia punya sesuatu yang istimewa. Jadi kita liat saja nanti.
Aku meliriknya.. kak Diah lagi ngajarin dia beberapa hal dasar.. sama seperti saat aku pertama kali di sini. Hmm... dia tampak serius menyimak. Tapi sumpah..aku ga suka sama gaya dia. Apa aku yang culun atau dia yang terlalu bergaya?Sambil terus mengawasinya, aku melanjutkan pekerjaanku. Tetapi entah mengapa perasaanku tidak enak, sepertinya akan ada kejutan lain yang datang..tapi apapun kejutan itu, yang jelas tidak enak. Karna hatiku mengatakan demikian.
Setumpuk kertas berwarna kuning seukuran brosur diletakkan di hadapanku.
"Mandy, ini brosur kita sudah siap, bentat lagi bimbel lantai 2 tuh uda mau buka. Jadi sekarang tugas kamu cari calon murid. Kamu ntar kan juga ngurusin atas tuh...jadi ini bagian dari itu juga. Jadi ini brosur kamu bagiin ke semua toko-toko di sepanjang jalan ini. Sama itu tuh yang di sebrang jalan juga. Kamu bagiin sambil kamu jelasin." Kata kakak sambil menyerahkan tumpulan brosur ke tanganku."Nah apa kan aku bilang? Firasatku ga salah, mampus aku.. nah nah ini kan?! Beneran pertanda tadi . Kenapa ga orang baru aja sih di suruh bagi-bagi kertas gitu..kan aku cewek, juga baru di sini..ga kenal siapa-siapa, kenapa ga orang baru itu aja sih? " gerutuku dalam hati.
Dengan enggan aku menerima tumpukan brosur itu, dengan hati deg-degan aku mulai mikir, harus kemana. Karna jujur aku sangat pemalu. Sesaat aku melangkah sambil termenung , dan saat tanpa sengaja aku melihat ke arahnya, dia tersenyum padaku. Yah, pria punk yang bernama Tio itus tersenyum padaku.
Senyum yang menunjukkan seolah-olah dia menertawakanku, karna aku dapat tugas bagiin brosur. Senyum yang mengejek.. ok..bagus. hebat sekali dia. Baru juga beberapa jam disini tapi dia sudah berani seperti itu.
Aku tidak tahan untuk tidak mengomel, tapi hanya kepada hatiku kuungkapkan semua, "awas kamu anak baru, awas kamu Tio!" . Aku melangkah keluar dari toko dan memulai tugasku dengan hati membara.
-awas kamu!-
*****
Penulis :
Dulu aku juga pernah bagi-bagiin brosur. Tapi aku baginya barengan ditemani boss cewek. 😎
KAMU SEDANG MEMBACA
IF I COULD TURN BACK TIME
RomanceJika aku dapat kembali ke masa lalu..masa dimana aku pertama kali bertemu dengannya.. akankah aku memilih untuk tidak mengenalnya saja atau mungkin aku akan mengulanginya sekali lagi? walaupun aku tau seperti apa akhirnya