ANTARA ALQURAN DAN ALKITAB ✨

157 8 0
                                    


Ketika aku temukan kedamaian dalam Sujudku dan kamu dalam Kedua lipatan tanganmu. Sekarang apakah salah aku jatuh cinta, bila aku terlanjur sayang padamu yang bukan Umat Tuhanku. Apakah Tuhan kita akan marah jika aku mencintai dan menyayangimu? Siapa yang akan disalahkan tentang semua perasaan ini? 

Aku sedih saat aku membuka Alquran teringat kamu yang membuka Alkitab. Saat tujuanku menuju Mesjid teringat tujuanmu menuju Gereja. Saat aku menggenggam Tasbih teringat kamu Menggenggam Salib. Saat kau melantuntkan Shalawat dan kamu menyanyikan lagu pujian. Namun kita saling menyukai, seperti kamu menyukai saat aku mengaji dan aku menyukai kamu saat bernyanyi, dan kita saling mengingatkan seperti kamu mengingatkanku saat mendengar suara adzan dan aku mengingatkanmu saat mendengar suara Lonceng. Saat kita harus berjarak karena perbedaan keyakinan, aku sedih ketika kita berjarak namun kenyataannya begitu dekat.

Entah apa yang harus aku katakana pada Tuhan, apakah aku harus berterimakasih pada-Nya atau justru bertanya mengapa semua ini terjadi padaku? Aku ingin tahu bagaimana raut wajahku ketika aku selesai berdoa, memohon kamu yang memimpin doaku. Aku ingin tahu perasaanmu ketika menunggu suara lonceng sedangkan aku menunggu suara adzan. Tapi aku tak ingin kau tahu betapa sedihnya aku saat Minggu pagi kamu pamit ke Gereja usai aku menunaikan Sholat Dhuha. Aku sedih ketika aku berdizikir menggenggam Tasbih dan mengingatkamu Menggenggam Rosario untuk bermazmur, menuturkan Doa Bunda Maria. Aku berbohong jika ketika aku bersholawat membayangkan kamu Menyanyikan Kidung Jemaat, air mataku tidak menetes.

Aku tahu kalau cinta beda agama tidak ada anjurannya, dan aku juga paham bahwa aku tidak bisa menikahi Pria yang berbeda Agama. Lantas, Apakah salah jika kita bersama sementara? Kadang aku benci dengan orang-orang memandang hubungan kita sebelah mata. Aku tidak akan bisa mengambil keputusan yang seharusnya tak ku ambil dan kamu pun pasti begitu. Aku tidak bisa mengorbankan Tuhanku,  Untuk duniaku. Begitupun kamu yang tak bisa mengorbankan Tuhanmu untuk duniamu. Namun, kamu akan tetap menjadi yang terindah dari yang terindah. Dan aku akan selalu mengagumimu sepanjang hidupku.

Begitu menyakitkan kisah bahagia kita. Aku tidak pernah menyelesaikan cara kita saling mendoakan. Antara mengadakan kedua tangan dan lipatan tangan. Juga Alquran dan Alkitab yang sama-sama kita genggam. Pernahkah kamu pernah berfikir, Apakah salah perbedaan antara kita, jika hanya perihal panggilan kita berbeda terhadap Tuhan?


Jangan lupa buat Vote and Comment ya Readers💚

Antara Aku, Kamu dan Iman kita (Berbeda)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang