Saat dua orang manusia sanggup memberikan masing-masing hati, rasa, harta, bahkan segalanya. Namun, ada satu yang takkan pernah sanggup mereks berikan yaitu Iman mereka. Saat ini aku dan kamu masih saling mengindahkan perbedaan keyakinan tanpa saling mengganggu. Hingga nanti tiba waktunnya dimana kita harus memilih arah yang akan kita tuju atau malah mengalah.
Kita berdua tidak dapat berdiri tegak saat diminta untuk berdiri disuatu ruangan yang masing-masing dari kita diminta untuk memilih, kamu yang berdiri satu shaf didepanku, atau aku yang berdiri disampingmu. Aku teringat ketika kita saling mendoakan, Aku yang selalu berdoa dalam setiap sujudku meminta pada Tuhan agar kamu menjadi Imamku kelak dan kamu yang selalu berdoa dalam setiap genggaman tanganmu pada Tuhan agar aku mengucapkan doa Bapa kamu. Sampai kapanpun Salibmu tidak akan pernah bertemu dengan Tasbihku, dan Altarmu tidak akan pernah berdampingan dengan Kiblatku.
Kita berdua bukan Mesjid Istiqlal dan Gereja Katedral, yang ditakdirkan untuk berdiri berhadapan dengan sebuah perbedaan namun tetap harmonis. Jika Tuhan memberi mereka nyawa, Siapa yang tahu kalau mereka berdua saling jatuh cinta? Masing-masing dari mereka begitu Indah. Selama puluhan tahun bersama setidaknya pasti mereka ada saling memuji. Mungkin saling memuji dimalam hari saat semua orang tengah lelap bermimpi untuk menjadi mereka.
Ketika aku dan kamu saling cinta namun kita diingatkan kembali tentang perbedaan yang paling mendasar? Ya, tentu saja Agama kita. Sesuatu yang berbeda tak sepenuhnya salah. Aku mencintaimu, begitu pula kamu yang mencintaiku. Namun jangan pernah duakan Tuhanmu, hanya karena aku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Aku, Kamu dan Iman kita (Berbeda)
RomanceAntara Aku, Kamu, Tuhanku dan Tuhanmu❤ Jangan lupa vote and comment.