Chapter 2

37 2 1
                                    


•HAPPY READING•

Jangan lupa vote and komen yaa ♥ huaa tetep dukung aku teruss ya gaiss✨✨🤗

✨✨✨

Sesampainya di kelas, Salsa menaruh kantung plastik di kolong meja. Tak lama kemudian, guru yang paling killer seantero SMA cendrawasih datang. Kemudian langsung menerangkan materinya. Tetapi, Salsa tidak bisa fokus pada materi kali ini. Ia mengingat-ingat siapa sebenarnya sosok Revan dalam hidupnya itu, seorang sahabat? Tapi ia tidak ingat kalau pernah mempunyai sahabat bernama Revan, atau masa-masa saat bersama Revan ikut menghilang bersama dengan beberapa ingatan lainnya? Ia semakin pusing tidak mengerti. Semakin dipaksa mengingat-ingat potongan-potongan ingatan yang hilang, semakin pusing kepala Salsa.

Salsa terus mengingat-ingat, tetap saja tidak menemukan jawabannya, sedangkan di depan kelas guru masih menerangkan tapi tatapan guru tersebut tidak lepas dari siswi yang melamun sedaritadi. Dan tiba tiba..

Pletak...

" Aghhhh elahhhhhhhhhhh sapa sii nii..iseng banget kurang kerjaan kali yak yang ngelempar, gue getok balik ni gatau orang lagi mikir apa." Ucap kesal seorang siswi yang sedari tadi berpikir keras mengingat ingat...yap itu salsa siapa lagi kalau bukan salsa.

" Kalau yang melempar penghapusan itu saya, tetap mau menggetok balik saya, hah?!" Jawab seorang guru yang terkenal sangat killer di SMA cendrawasih ini.

" Eh ibu...ternyata ibu yang ngelempar hehe kalo ibu mah gapapa dong Bu. kan spesial ibu mah" Ucap Salsa terus menyengir agar guru killer itu tidak mengomelinya. Namun, guru killer ya tetap menatap tajam si Salsa sambil berkacak pinggangnya, yahh mungkin keberuntungan lagi ga berpihak ke Salsa.

" Duhh si ibu makin cantik aja ya Bu,behhh makin ramping si Bu behhh best pokoknya bu.. oh iya bu, kalo udah gitu terus gimana Bu? Jelasin dong bu biar pada ngerti bu hehe" ucap Salsa berusaha mengalihkan topik pembicaraan sambil menyengir dengan selebar-lebarnya. Dan yah seperti tadi yang dibilang kayak nya keberuntungan lagi ga berpihak di Salsa.

" Salsa..kamu tau kan apa yang harus kamu lakuin..dan oh ya jangan pernah alihin topik pembicaraan yang sedang ibu bicarakan ya sal." Jawab guru killer itu dengan tegas dan bangun lalu mempersilahkan Salsa keluar dari jam pelajarannya selama 3 jam pelajaran.

Salsa akhirnya cuma bisa mematuhi guru killer itu, ia berdiri dan melangkahkan kakinya menuju pintu kelas untuk keluar. Saat sudah di luar, ia melihat kelas 11 IPA 3 sedang berolahraga lari memutari lapangan basket. Karena bosan, Salsa menuju ke kantin yang sepi dan cuma ada beberapa anak yang sedang olahraga ke kantin sekedar membeli air ataupun menemani temannya. Setelah Salsa membeli air kemudian ia meminumnya hingga sisa setengah. Saat melihat air minum ia jadi teringat cowok yang memberinya nasi kucing nyak dan susu serta obat,  orang lain pasti menganggapnya so sweet tapi tidak dengan Salsa. Karena cowok itu terasa asing tapi seperti tidak asing. Dia terus melamun sambil berjalan, 'apa bener ya kalo dia itu sahabat gue? Ahh gatau ah lama-lama bisa pecah ni kepala kalo dipikirin Mulu. Apa gue tanya ke mama aja ya pas pulang? Nahh iya udah emang paling bener tanya mama' batin Salsa yang menyerah pada sisa ingatan yang ia miliki sekarang.

Saat sedang melamun, Salsa menabrak sesuatu seperti dinding keras tapi ada hembusan napasnya. Lalu, Salsa mendongakkan wajah nya dan mendapati wajah seorang cowok yang sedang memakai baju olahraga itu terpatri hampir sempurna dengan hidung mancung bak perosotan, kulit sawo matang, alis tebal rapih, rahang yang tegas dan jangan lupa tatapan tajam tetapi seketika melembut saat tau itu Salsa yang menabraknya. ya dengan jarak sedekat ini wajahnya seperti tidak asing lagi di mata Salsa tapi ia tetap masih belum mengingatnya. Yap, bener banget cowok itu si Revan.

" Eh sorry..sorry.." ucap Salsa meminta maaf lalu menjauhkan dirinya dengan sedikit mendongak karena perbedaan tinggi badan yang gausah ditanya lagi beserta muka yang sedikit pucat karena ia baru meminum air putih.

"Iya gapapa..pasti lo masih belom makan makanan yang gue kasih kan? " Tanya Revan dengan wajah datar tetapi menunjukkan bahwa ia sedikit khawatir karena muka pucat gadis itu

" Eh..hmm iya nii hehe.." jawab Salsa cengengesan bagai tak punya salah apa apa.

"Salsabila Kaila Putri jangan gini dong sal, berapa kali lagi harus gue bilang si? gue gamau lo sakit lagi gara-gara gue, cukup dulu aja ya sal maaf sekali lagi" Ujar cowok itu menangkup kedua pipi chubby nya Salsa sambil meniup keringat Salsa. Yah salsa kalau sedang grogi pasti keringatan seperti itu. Revan menatap dalam manik indah seorang Salsa dengan khawatir seakan akan memperlihatkan kalau Revan sangat khawatir juga tulus sayang pada gadis itu dengan sepenuh hati.

•••••••••••

Yeyy akhirnya aku update lagiiii maaf yaa lama banget ya soalnya aku lagi sibuk banget ( berbulan bulan yaa ) wkwkwk maaf ya pokoknya...

Happy reading guys
I hope you're happy reading my story.

Sorry kalau sedikit yaaa...
Oh iya mau bilang...aku sekarang slow update aja yaaa hehe

Luv you guys
See you di next chapter.

Don't forget to vote and comment this story okay?

Luv you emuahh ♥♥

#Salsa
#Revan
#teenfiction

FIND YOU IN MEMORIES (HIATUS SEMENTARA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang