GERBANG SEKOLAH 2

1.8K 120 2
                                    

Malam terasa sangat singkat. Tidurku pun tak bermimpi. Aku bangun dengan mata yang masih berat. Mau tidak mau aku harus bangun dari kasur yang nyaman ini. Untuk menyelesaikan misteri yang ada di sekolah itu.

"Astaga, hari ini kan aku berencana ingin datang ke sekolah pagi-pagi. Aku sudah berjanji pada diriku dan Erin." kataku seraya bangun bergegas menyiapkan diriku dan segera berangkat ke sekolah.
.
.
Sesampaiku di sekolah.
.
.
Hari ini aku berangkat menggunakan bus sekolah karena ayahku belum siap berangkat kerja. Aku takut terlambat ke sekolah dan mengecewakan Erin.

"Aishh kau lama sekali datangnya." kata Erin yang sedang berdiri didepan gerbang sekolah.

"Maaf, tadi aku sempat lupa. Tapi sekarang aku sudah disini denganmu. Oh, gerbangnya sudah terbuka atau belum?" kataku dengan nafas yang masih belum stabil karena dari halte bus tadi aku berlari menuju gerbang sekolah yang jaraknya tidak terlalu jauh.

"Untung saja gerbangnya sudah terbuka. Aku sempat melihat satpam membuka gerbang ini." kata Erin dengan menghadapkan jari telunjuknya pada gembok gerbang yang terbuka.

"Kalau begitu, langsung saja kita masuk dan kita selesaikan ini bersama." ucapku.

Lalu kami melangkahkan kaki masuk ke balik gerbang sekolah. Dan alangkah terkejutnya aku saat aku melihat ada yang sedang mengintip kami.
Dan saat Erin ingin menghampirinya, dia tiba-tiba saja menghilang. Mungkin dia atlet lari makanya dia menghilang begitu cepat.

"Lupakan soal siswi itu, kita bisa mencarinya besok saja." ucapku.

"Baiklah. Aku... " ucap Erin terpotong karena ia merasa ada mahluk lain disini.

Spontan saja dia memalingkan pandangannya pada sebuah pohon hias yang ada di dekat tempat parkir yang letaknya tak jauh dari tempat kami berdiri.

Erin melangkah ke pohon tersebut, dan aku masih bingung apa yang dilakukan olehnya. Aku putuskan untuk menunggunya ditempat kami berdiri sebelumnya.
.
.
.
Erin pov
.
.
.
Aku merasa ada yang sedari tadi memperhatikanku tapi hanya aku. Dia tidak memperhatikan Tami. Aku mencari sosok tersebut. Dan...

"Akhh... " teriakku dalam hati yang ingin sekali ku keluarkan.

Apa yang aku lihat sekarang. Kalian pasti tidak percaya.

Aku sesekali memandang wajahnya dan selalu memalingkan pandangan darinya setelah aku melihatnya. Hal itu kulakukan agar dia tak merasa aku sedang memperhatikannya.

Sosok yang kulihat sekarang mungkin adalah sosok yang paling cantik yang pernah ku lihat.

Kenapa??

Sosok yang ku lihat ini memiliki tubuh yang tinggi dan langsing. Kira-kira tingginya sekitar 165 cm. Dia menggunakan seragam sekolah lengkap yang penuh lumpur kering. Dan dia sepertinya sedang memegang setangkai mawar merah dengan daun yang masih utuh.

Rambutnya hitam dengan panjang sepunggung. Terurai dan menutupi sebagian wajahnya. Dia selalu memandang ke bawah tetapi matanya selalu melihat kearahku dan seakan-akan dia ingin aku menghampirinya.

Aku langsung saja menghampirinya. Semakin dekat aku padanya semakin jelas raut wajahnya.
Wajahnya pucat. Matanya meneteskan air mata tetapi air matanya bukan berwarna putih melainkan merah darah. Mulutnya mengeluarkan sesuatu, seperti cairan kental yang berwarna merah gelap yang keluar begitu banyak.

Setelah aku sampai didepan hantu ini. Dia mengangkat kepalanya dan mulai tertawa kecil. Ini yang aku tidak sukai dari hantu. Mengapa mereka tidak bisa berbicara kepada manusia melainkan mereka hanya bisa tertawa bebas.

MYSTERY OF MY SCHOOL [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang