one.

94 11 0
                                    

Clarine Athala Meiya.

Mimpi nya hanya satu, ingin bahagia.

••••

6.30 AM

Pagi ini Clarine ingin masuk kesekolah barunya untuk yang pertama kali, dan paginya tak ada yg berubah. Ia turun dari kamarnya, lalu ditatapi sinis dan juga di maki maki oleh keluarga nya? Ah ya Clarine harusnya tak perlu menganggap orang rendahan seperti mereka sebagai keluarga, ya kan?.

"Kak thala!" Panggil Dean, laki laki yang setahun lebih muda dari Clarine atau singkatnya dia adik sepupu Clarine.

Clarine menatap Dean dengan dingin lengkap dengan salah satu alisnya yang menaik.

"Apa aku tak salah dengar? Biasanya kau memanggilku pelacur, dan apa tadi kau bilang? Kak? Cih. Cepat katakan kau ingin mengemis apa lagi hm?" Tanya Clarine malas.

"Kau!" Tante membentak Clarine.

"Ah terserah kalian, aku pergi. Oh ya, cepat lah sadar diri untuk lebih cepat angkat kaki dari Manisonku" ucap Clarine sembari menekan kata 'manisonku' lalu pergi.

••••

Clarine memakirkan mobilnya di parkiran sekolah barunya, menelusuri koridor sekolah dengan tatapan datar, hingga umpatan kecil keluar dari mulutnya karena ada yang menyenggolnya hingga keduanya terduduk dilantai.

"Eh...maaf aku buru buru, kepala sekolah menyuruhku menjemput murid baru yang bernama—"

"Clarine Athala Meisya" potong Clarine. Lalu ia berdiri dan merapikan seragamnya.

"Ah ya, itu kau? Baiklah ayo kekelas sekarang" ucap perempuan itu.

Clarine hanya mengangguk lalu membiarkan tangannya ditarik entah kemana.

"Hey apa kau benar benar pindahan dari california?"

Clarine menyeringit, lalu ia mengingat jika keterangan alamat tinggalnya masih bersama papahnya. Clarine pun berdehem kecil.

"Iya" jawab Clarine.

"Nah sampai! Kau tunggu pak dodi ya, oh ya kau nanti duduk di sampingku oke?" Ucap perempuan berkaca mata itu. Lalu dia pergi meninggalkan Clarine diluar ruangan.

Clarine pun tersenyum, hatinya menghangat. 'Ah jadi ini rasanya memiliki teman? Tak sia sia aku menolak untuk homeschooling lagi' gumam Clarine pelan lengkap dengan senyuman kecil di bibirnya.

"Clarine?"

Clarine menengok, dan ternyata ada guru dibelakangnya.

"Ah iya, pak dodol? Eh dodi maksud saya" ucap Clarine.

"Yasudah ayo masuk"

Clarine pun mengangguk, lalu membuntuti pak dodi.

"Anak anak!"

Kelas yang ricuh sekejap hening, bentakan pak dodi membuat semua murid yang ada dikelas itu menghadap kedepan. Namun sekejab atensi mereka berubah menjadi kearah Clarine.

Risih? Pasti. Clarine tak suka dipandangi banyak orang.

"Baiklah cantik, silahkan perkenalkan dirimu"

"Nama gua Clarine Athala Meisya" singkatnya.

'Wah dia dingin sekali'

'Astaga cantiknyaa'

'Duh kenapa ada bidadari nyasar nih?"

'Clarine! Duduk bareng aku aja!'

Kelas ricuh kembali, Clarine pun hanya tersenyum kecil lalu membungkuk kecil kearah pak dodi setelahnya ia berjalan kearah perempuan ber-kacamata yang menabraknya tadi.

"Clarine, kita belum berkenalan" ucap perempuan itu.

"Ah ya, gua Clarine Athala Meisya, Lu?" Clarine menodorkan tangannya tanda ia ingin berjabat tangan, dan perempuan itu membalasnya.

"Gua Roseline Nuella wilda Edwards, Btw. Itu di nickname seragam lo ada empat kata deh"  bingung Nuella.

"Ah itu marga gue, Richard. Tapi gua gk bakal mau make itu marga" ucap Clarine tatapannya menajam.

"Why?"

"Nanti, ada saatnya lo tau" ucap Clarine.

Lalu mereka berdua menghadap kedepan, dan mendengarkan ocehan yang menurut Clarine tak penting.

-

Kring kring!

"Clar ngantin yuk" ajak Nuella.

"Yuk"

Mereka berjalan beriringan.

"Min berapa? Mata lo" tanya Clarine.

"Ah kiri 2,5 yang kan 2" ucap Nuella. Clarine pun mengangguk mengerti.

"Gua juga mines, tapi gua pake softlens" ucap Clarine, dan Nuella berhenti berjalan, lalu menatap lekat mata hazel Clarine.

"Jadi hazel lo palsu?" Tanya Nuella sambil menyipitkan matanya, meneliti pupil mata langka itu.

"Yup, keluarga gua gak ada yang punya mata jenis hazel, nanti deh lu liat mata asli gua" ucap Clarine, sembari mendorong wajah Nuella yang terlalu dekat dengannya.

-

Kantin.

"Ramai banget" gumam Clarine.

"Ya emang rame, namanya juga kantin. Lu gk suka keramaian?" Tanya Nuella sambil celingak celinguk mencari tempat kosong.

"Ya gak suka aja" balas Clarine.

"Oi! NUTELA!" Teriak seseorang.

"Nah! Itu teman temanku, ayo kesana"

Clarine tetap mengekori Nuella, sampai matanya melirik laki laki yang duduk tak jauh dari meja yang ia duduki.

"La, itu siapa?" Bisik Clarine dikuping Nuella.

"Ah itu Ravael Leo Aiden, dia the most handsome boy, di sekolah ini"

Clarine pun mengangguk tanda dia mengerti, lalu Clarine berdiri membuat Nuella dan keempat temannya yang lain menatap Clarine bingung.

"Clar?" Nuella

Clarine, mengeluarkan handphonenya lalu meletakannya di tengah tengah meja tempat teman barunya duduk.

"Nih, tulis nomor lu pada, gua mau cabut bntr lagi"

"Bolos?" Ucap Rachel

Dan Clarine mengangguk, lalu mengambil i-phone nya.

"Save nomor gua juga" ucap Clarine sambil menaruh kartu namanya.

"Bolos kemana?" tanya Sarah

"Mansion" ucap Clarine lalu pergi dari kantin.

Selepas Clarine pergi Ravael malah mendatangi meja mereka.

"Eh guys, siapa cewek tadi?" Tanya Ravael.

"Anak baru, kenapa, lu suka?" Tanya Nuella.

"Elah Rav, ngapain lu suka sama cewek itu, songong, alay lagi"  ucap Sarah.

Klarika yang ada disamping sarah pun memukul bahu sarah.

"Lu yang alay bego" ucap Ravael dengan dingin. Lalu pergi begitu saja.

"Emang gua salah ya?" Tanya Sarah sambil menunjuk dirinya sendiri.

"IYA BEGO!" Teriak mereka kesal.

___

Dah segitu dulu :)

TE BE E

Clarine Athala MeisyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang