"Gua gak percaya cinta El, muna" sahut Clarine sembari memakan cake yang dia beli. Dan Ravael hanya menghela nafasnya, dia bahkan belum menyatakan perasaannya namun sudah ditolak dengan Clarine.
"Jangan berharap ke gua El, gua gak bakal ngelakuin kesalahan yang sama untuk kedua kalinya, so. Gua harap lo berhenti buat ngedeketin gua" lanjut Clarine lalu pergi dengan minuman yang sama sekali belum ia sentuh.
Meninggalkan Ravael yang merenung sembari menatap potongan cake milik Clarine.
"Belum juga gua nembak, udah ditokak" gumam nya kesal.
-
Clarine keluar dari mobilnya, berjalan angkuh dengan tatapan menusuk tak memperdulikan orang orang yang menatapnya atau bahkan menyapanya, ia hanya melirik sekilas laku kembali meluruskan pandangannya.
"CLAR!!"
Clarine mengentikan langkahnya, dalam hati mengumpat ke orang yang berteriak, oh c'mon! Ini koridor sekolah! Banyak yang langsung menatapnya, dan Clarine benci tatapan itu.
Tepukan keras dibahunya membuatnya menoleh dengan tatapan tajam.
"Kekelas bareng yuk!" Ucap Sarah.
Clarine menepis kasar tangan Sarah dibahunya, tatapannya menajam semakin menusuk.
"Kalo lo gak bisa ngontrol suara cempreng lo, gua jamin gua sendiri yang bakal motong pita suara lo, ingat itu." Balas Clarine dingin lalu pergi meninggalkan sarah yang bergetar kecil sembari memegang lehernya.
Ia membayangkan pita suaranya dipotong, ah! Menyeramkan. Ia dibuat merinding dengan ancaman Clarine yang begitu menusuk.
"Tch! Sok banget! Gua gak takut!" Teriak Sarah saat Clarine sudah jauh.
-
"Kumpulkan tugas kimia kalian!" Teriak bu andi.
"Baik bu!"
"Yang tidak mengerjakan, putar keliling lapangan sebanyak 5 kali!"
Mereka semua langsung mengeluarkan tugas mereka, tak terkecuali dengan Clarine. Namun saat ia mencari-cari tugasnya. Buku itu hilang ntah kemana. Membuatnya menyeringitkan dahi, karena semalam ia sudah mengerjakannya dan langsung ia taruh di tas.
"Clarine, dimana tugasmu?" Tanya bu andi lengkap dengan tatapan tajamnya.
"Shit, buku saya hilang" ucap Clarine dengan muka yang memerah karena kesal. Ia berfikir ada yang mengerjainya.
"Lari keliling lapangan! Sekarang!"
Clarine menggebrak meja seraya berdiri dari tempatnya dengan kasar. Nuella yang duduk di samping Clarine langsung berdiri dan mengusap kecil bahu Clarine.
"Buat lo yang nyembunyiin buku gua, liat aja lo bakal nyesal ngelakuin ini ke gua" ucap Clarine dengan dingin dan menusuk, mata tajamnya menatap satu persatu murid dikelas itu. Setelahnya ia melewati bu andi lalu keluar kelas dan berjalan ke kantin.
"Tch, mager gw lari keliling lapangan" gumam Clarine sembari mengusak rambutnya kebelakang.
"Bu! Bakso sama es tehnya satu!" Ucap Clarine.
"Siap neng!" Sahut ibu kantin tsb.
Clarine pun mencari tempat paling pojok dan yang memunggungi pintu kantin.
"Nih neng bakso sama eh tehnya, neng engga belajar?" Tanya bu kantin tersebut.
"Engga bu, diusir hehe" cengir Clarine, membuay ibu kantin tertawa dan mengucapkan selamat makan setelahnya ia pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Clarine Athala Meisya
Short StoryClarine Athala Meisya Clarine, seorang murid SMA Jaya Wijaya. yang dikenal sebagai murid yang ceria, ramah, punya banyak teman, dan selalu dikenal karena ia tak pernah sedih. Ya, imagenya di Sekolah memang sangat baik. namun dimata keluarganya? ia h...