two.

60 9 0
                                    

Clarine bohong, dia tak benar benar bolos. Dia hanya pergi keruangan kepala sekolah, dia ingin membicarakan tentang indentitasnya agar tak bocor kemana mana juga soal marga yang ia pakai.

Klek~

Pintu ruangan itu terbuka, Clarine langsung masuk dan menutup kembali pintunya bahkan menguncinya.

"Wo! Wo! Kenapa kau kunci?" Ucap kepala sekolah gendut dan berkumis itu.

"Siapa donatur terbesar disekolah ini?" Tanya Clarine dingin, sembari mendudukan bokongnya di kursi depan meja kepsek.

Pak akmal pun menarik lacinya lalu mengambil kertas ber-isi deretan nama perusahaan yang mendonatur SJW.

"Donatur terbesar sekolah ini adalah RCH corp" ucap pak akmal.

Clarine pun mengularkan kartu namanya lalu menyodorkan kartu tersebut kepada pak akmal, pak akmal pun menerima kartu tersebut lalu menatap Clarine dengan tatapan tak percaya.

_________________________________

Clarine Athala Meisya         Richard

CEO of RCH Corp

Number : 0821666xxxx

_________________________________

"Dan tolong rahasiakan seluruh identitas asli saya, termasuk nama saya didata sekolah ini. Hilangkan nama Richard dan jika identitas saya bocor ke murid lain"

Clarine menghela nafasnya sebelum kembali melanjutkan kalimatnya, mata tajam nya menatap mata pak akmal.

"Saya akan menarik donatur kami, dan saya akan keluar dari sekolah ini. Ingat itu"

Setelah menyelesaikan kalimatnya, Clarine pun langsung berdiri lalu keluar dari sana.

-

Clarine berjalan memutari sekolahnya, lalu ia tak sengaja melihat Ravael dan 2 temannya sedang duduk ditaman belakang sekolah sambil merokok.

"Join aja lah" gumam Clarine. Lalu memilih mendekat kearah Ravael dan teman temannya.

"Oi!" Kejut Clarine.

Ravael dkk pun menoleh, lalu mereka mengumpat secara bersamaan. Kaget mungkin karena Clarine datang tiba tiba lalu mengejutkan mereka.

"Eh geulis, naon sia ke di die" ucap salah satu dari mereka

'Eh cantik, ngapain kamu kemari'

"Gak papa, pas lewat terus ngeliat lu pada nyebat gua nyamper ae deh"

"Emang lu kenal kita?"

Dan dengan santai Clarine menggeleng.

"Gak takut?"

"For what?" Tanya Clarine dengan wajah bingung, lalu mendudukan bokongnya dekat... Entahlah siapa, Dia juga gk kenal. :v

"Eh belom kenalan, nama lu siapa?" Ucap Ravael.

"Clarine" ucap nya sambil tersenyum manis, namun sedetik kemudian Clarine menetralkan kembali wajahnya.

Senyuman singkat itu mampu membuat jantung ravael berdegub kencang.

"Gua Ravael" ucap cowo itu sambil menyodorkan tangannya tanda ia ingin bersalaman, dan ya, Calrine membalasnya.

"Eh anjir! Gk usah lama lama. Gua juga mau kali kenalan ama bidadari" ucap Gio.

"Gua Giovan el merrel"

"Gua Rafka Dhian Alvero"

"Gua Clarine" ucap Clarine kembali.

Clarine mengeluarkan kotak rokok dari saku bajunya, lalu mengambil satu batang lalu mengapitnya dibibir, lalu mengambil korek yang ada didekatnya entah punya siapa yang penting rokoknya menyala.

"Lu...ngerokok?" Ucap Dhian, dan Clarine hanya mengangguk.

Setelah 5 menit, Clarine pun membuang rokoknya dilantai lalu menginjaknya, setelahnya langsung pergi tanpa sepatah kata.

"Anjir! Misterius amat itu cewek" ucap Gio dengan nada lebay.

Ravael mendenguskan tawanya, lalu berdiri.

"Kemna Va?" -Dhian.

"Kantin, laper gua."

-

Clarine Athala Meisya

Clarine Athala Meisya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


------

TeBeCe

Clarine Athala MeisyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang