24 - twenty four

38.7K 2.6K 38
                                    

Jungkook menarik napas panjang berkali-kali di depan pintu ruangan Hyungsik. Kemudian mengetuk dan membuka saat ada jawaban dari dalam. Hyungsik sedang berkutat dengan layar di depannya, melihat Jungkook dan mempersilahkan Jungkook duduk.

"Tunggu sebentar Jungkook-ssi" ujar Hyungsik melanjutkan kesibukannya.

Dalam hati Jungkook membatin, apa yang ia lihat ini seperti scene drama Strong Woman Do Bong Soon. Tak lama Hyungsik bangkit dan duduk di seberang Jungkook.

"Terlepas dari yang barusan, aku akui kamu punya potensi bagus Jungkook. Boleh aku bertanya, ide proposalmu apakah murni dari dirimu atau dari Taehyung?" tanya Hyungsik.

"Ide nya dari aku Direktur Park, namun memang Kim Sajangnim sering mengajakku berdikusi mengenai perusahaan."

"Oke, sudah kuduga ide fresh seperti ini datangnya bukan dari orang dalam. Jika memang itu ide Taehyung sudah pasti dia sampaikan dari dulu. Kira-kira kamu butuh berapa orang dalam tim mu?" lanjut Hyungsik.

"Tiga cukup Direktur Park, lebih tepatnya dua orang dengan satu tenaga support untuk data."

"Approved! Aku akan rapat dengan teman-teman untuk penunjukkan tim. Mungkin nanti siang aku sudah dapatkan nama. Setelah itu kalian bisa memulai project nya. Tunggu sebentar" kemudian Hyungsik berjalan kearah mejanya melakukan panggilan telpon.

"Sekretaris Min, minta tolong sediakan ruangan untuk tim project marketing. Ketua tim dengan tiga anggota. Bisa siap kapan?  Oke, terima kasih."

Hyungsik kembali duduk di seberang Jungkook, "kita ketemu nanti siang after lunch. Kau bisa kembali."

Jungkook menganggukkan kepala pamit keluar ruangan. Dia bingung harus menunggu sampai siang dimana karena Jungkook belum punya ruangannya sendiri disini. Maka dia memutuskan untuk menunggu di perpustakaan perusahaan.
 
  
Siang ini Jungkook makan bersama Mingyu, temannya itu akan kembali ke Busan sore ini setelah menyelesaikan urusannya di Seoul.

"Jadi kamu sudah out dari club Jimin Hyung?" hanya Mingyu seorang yang mengetahui sisi lain Jungkook.

"Iya, sejak ketemu dia" jawab Jungkook jujur.

"Dia?"

"Yups dan aku sedang mengejar cintanya. Doakan ya" ucap Jungkook sungguh-sungguh.

"Dia tau tentang dirimu?" Jungkook mengangguk.

"Kau yakin Dia mau menerimamu??" tanya Mingyu tidak percaya.

"Ya, kami sudah membicarakan hal itu. Ada sesuatu yang lain.

Dia punya trauma Ming.. dan itu berkaitan dengan ibu tiriku" ujar Jungkook dengan sedih.

"Dan kau seorang Jeon Jungkook mau menunggunya? Hahaha aku tak percaya. Kau yang selalu tidak pernah sabar."

"People change Ming.. termasuk aku" Jungkook tersenyum samar.

"Kapan kembali ke Busan?"

"Entahlah.. aku tidak berniat kembali sama sekali."

"Lantas perusahaanmu bagaimana?"

"Sudah ada orang yang tepat menanganinya. Tapi aku mungkin dalam waktu dekat akan kembali urus pindah universitas. Aku mau selesaikan di Seoul."

"Ow wow, you are really changed Kook. Can i meet her?"

"Him” Jungkook mengkoreksi.

"Him?! Wait.. katamu Dia berkaitan dengan Ibu tirimu. Apakah Dia mantan ibumu? Seseorang yang pernah disakiti olehnya mungkin? Kamu yakin ini kisahmu Kook, bukan cerita drama?" Jungkook terpingkal-pingkal mendengar teori Mingyu.

"Memangnya ada drama seperti itu? Hahaha" Jungkook tertawa lepas.
  
    
Sekembalinya istirahat siang, Jungkook menunggu Hyungsik di ruangan Sekretaris Min, dia tidak mempedulikan pandangan dingin yang berkali-kali dilemparkan oleh manusia berkulit pucat itu.

Setelah Hyungsik datang, Jungkook dikenalkan dengan teman setim di ruangan baru mereka. Terdapat Bambam, rekannya yang banyak membantu saat OJT di Marketing. Jennie, gadis ambisius yang pernah disebut oleh Bambam saat mereka makan siang. Serta Yubi, seorang intern baru.

Bisa dibilang ini pekerjaan pertama Jungkook. Dia diberi misi untuk diraih dan dia memiliki tim yang harus dapat ia gerakkan untuk meraih tujuannya.

Tidak masalah dengan Bambam, mereka memang cepat akrab. Bambam pun sangat mendukung Jungkook. Berbeda dengan Jennie yang selalu punya sanggahan atas setiap ucapan Jungkook, belum lagi cara menatap Jennie yang sepertinya dapat menembus kepala. Sedangkan Yubi karena dia masih baru, maka Jungkook harus banyak mengajarkan hal-hal kepadanya.
 


Jungkook akhir-akhir ini sangat sibuk dengan project nya, Jungkook bukan orang yang ambisius seperti Jennie di timnya, dia cuma tidak sabaran sehingga maunya semua dikerjakan sekaligus. Sedangkan Bambam dan Yubi mereka orangnya ikut arus, sehingga terbentuklah Tim Marketing yang terkenal ambisius. Hyungsik sangat puas dengan pekerjaan Jungkook.

Berbeda dengan Taehyung yang merasa tersisihkan dan di nomor duakan. Seringkali Jungkook pulang lebih malam daripada Taehyung, ketika sampai rumah pun langsung berganti pakaian dan tidur. Hanya ciuman ringan berupa sapaan yang diterima Taehyung akhir-akhir ini. Mereka hanya punya waktu berduaan di akhir pekan, itu juga harus menunggu Jungkook bangun siang dan melakukan video call terlebih dahulu dengan Eunwoo.

Drowning Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang