Mafia

Prolog

Aric Halbert. Siapa yang tidak mengenal akan nama itu? Pemuda berusia 23 tahun yang bergulat didalam ruang lingkup kegelapan, rahang yang tegas hidung yang runcing dan tubuh tegap atletis yang selalu dia balut oleh kemeja dan jas hitam. Tak ada kata takut di dalam kamusnya. Dingin dan tak tersentuh oleh siapapun kecuali ibu ayah dan kakak nya, banyak sekali media yang ingin tahu tentang kehidupan aric, tapi pria itu selalu bungkam. Kejam dan tak berperasaan telah melekat dalam tubuhnya, apa yang ia inginkan HARUS terkabul kalau tidak? Tamat sudah riwayat mu! Jangan macam macam dengannya tuan dan nona readers. Dia sangat bergelimang harta dan tak akan ada habisnya, dimana mana aset aset nya. Dan tentu saja itu semua hasil dirinya walapun terdapat bumbu kegelapan.
Siapa yang tak menginginkan dia? Hanya wanita bodoh dan katarak.

*****

"Bagaimana?"
"Dalam waktu kurang dari 1 jam semua data yang anda inginkan akan saya kirim ke email" ujar pria bertubuh tegak itu
"Kerja bagus Burchard, keluar!"
"Saya permisi tuan muda"
Laki laki yang bernama Burchard bergegas keluar dari ruangan boss mafia itu.

"Sebentar lagi aku akan mendapatkan mu gadis kecil"

*****

Areisha Caroline
Wanita berusia 17 tahun tinggal bersama sahabatnya yang bernama Shirley Swinto, mereka berdua adalah anak yatim piatu sehingga mereka harus bekerja keras demi membayar kebutuhan hidup dan sekolahnya.
Sepulang sekolah mereka akan bekerja di salah satu cafe yang cukup terkenal di Inggris, dia tak pernah mengeluh akan nasib hidupnya, baginya ini adalah takdir terbaik yang telah tuhan rencanakan untuknya, untung saja masih ada Shirley teman di panti asuhan waktu dulu, dan akhirnya sampai sekarang mereka memutuskan untuk tinggal berdua saja tanpa melibatkan panti asuhan lagi, sudah cukup bagi mereka jasa panti asuhan dan waktunya mereka untuk hidup mandiri melawan keras nya hidup.