Areisha menuruni tangga untuk pergi ke dapur pasalnya sekarang jam sudah menunjukkan pukul 06.00
"Nona ada yang bisa saya bantu?" Ujar Floretta
"Aku sedang mencari dapur"
"Nona ingin dimasakkan apa?"
"Tidak ms.Lolanthe aku ingin memasak, tolong tunjukkan letak dapur "
"Jangan nona nanti saya di marahi tuan muda, nona perlu apa bilang saja" cegah Floretta
"Tidak akan ms Lolanthe tenang saja aku yang akan bertanggung jawab kau tak usah khawatir"
Floretta pun hanya menghela nafas mau bagaimana lagi kalau sudah begini? Akhirnya Floretta mengarahkan Areisha menuju dapur di mansion ini."Ms Lolanthe Aric kemana?" Tanya Areisha
"Tuan muda masih ada urusan nona"
"Padahal dia dari semalam kan pergi"
"Memang nona, tuan muda biasanya akan pulang pukul 08.00 dan akan pergi ke kantor pukul 10.00"
"Yasudah terimakasih ms.Lolanthe kau bisa bekerja kembali aku akan memasak disini"
"Anda yakin tidak mau saya temani?"
"Aku sudah terbiasa melakukan ini ms.Lolanthe"
"Baik kalau begitu nona saya tinggal, hati hati lah saat memasak, dan panggil saja aku jika membutuhkan sesuatu" ujar Floretta yang ditanggapi angguk kan dari AreishaAreisha pun segera mengumpulkan bahan bahan yang akan dimasak pagi ini.
****
"Floretta!" Ujar Aric
Floretta segera menghampiri tuan mudanya
"Dimana Areisha dia tidak ada di kamar" pasalnya saat Aric pulang dan masuk ke kamar Areisha tidak ada di tempat itu
"Nona sedang memasak tuan, saya sudah melarangnya tapi dia memaksa tuan muda maaf" cicit FlorettaAric mun bergegas menuju dapur, dan dia menemukan gadis yang telah memporak poranda kan hidupnya sedang memasak menggunakan celemek, rambutnya diikat asal asalan menambah kesan "sexy"
"Morning swetty" ujar Aric sambil memeluk Areisha dari belakang
"Aric!kau mengagetkan ku!" Ucap Areisha mengerucutkan bibirnya
"Sorry honey"
"Lepas Aric aku malu jika ada yang melihat! Dan aku sedang memasak!"
"Tidak akan ada yang melihat honey, kau sedang memasak apa?"
"Aku sedang memasak sup, kau mau aku buatkan apa?" Tanya Areisha
"Kenapa kau tidak meminta di masakkan saja oleh Floretta?"
"Aric dengar! Aku disini menumpang lalu aku enak enak santai tanpa melakukan hal apapun itu sangat membuat ku tidak enak dan bosan" ujar Areisha
"Swetty ini rumah mu jadi kau tidak usah merasa tidak enak" ucap Aric sambil mencium leher putih Areisha
"Aric kau bukan siapa siapa ku dan ini bukan rumah ku"Aric yang mendengar perkataan itu langsung melepaskan pelukan nya.
"Apa kau bilang?!" Ujar Aric dengan sorot mata yang tajam
"Kau bukan siapa siapaku"
Aric mendekat Areisha mengikis jarang diantara mereka.
" Kau milikku dan aku milikmu Areisha! Aku tidak suka kau berbicara seperti itu! Kau tahu kan jika melanggar ucapan ku akan mendapat apa?!"
"Tapi aku bukan siapa siapa mu Aric kita saja baru bertemu semalam" ucap Areisha
"Sudah ku peringatkan jangan pernah memancing jiwa iblisku Areisha!" Bentak Aric
Areisha menutup matanya dan menangis pasalnya dia tidak bisa dibentak sedikit pun, Aric pun tersadar saat mendengar suara isakkan dari perempuan dihadapannya.
"Maaf Areisha aku tak sengaja membentakmu" ucap Aric dan segera memeluk Areisha erat, tetapi Areisha tidak kunjung menghentikan tangis nya
"Apa mau mu aku akan turuti semuanya" Areisha hanya menggeleng kan kepala dan berusaha sekuat tenaga untuk lepas dari pelukan Aric
"Honey jangan seperti ini"
Areisha tak menanggapi ucapan Aric dia segera menyelesaikan kegiatan memasaknya dan segera menghidangkan di meja makan, lalu segera naik ke kamar.****
"Kau masih marah padaku?" ucap Aric, pasal nya sudah satu jam yang lalu Areisha tidak mau berbicara dengannya sarapan pun dia tidak berbicara sedikit pun
"Kau mau eskrim?" Tanya Aric lagi
Masih tak ada jawaban
"Areisha sungguh aku tak bisa diabaikan oleh mu seperti ini!cepat katakan padaku apa yang kau mau"
"Pergi dari rumah ini" ucap Areisha
"Ayo kita jalan jalan" ucap Aric menahan emosi
"Tidak Aric aku tidak ingin tinggal disini, kau jahat!"
"Areisha aku sudah meminta maaf padamu, aku akan mengabulkan apapun yang kau mau kecuali pergi dari sini" ucap Aric
"Aku ingin kau menyediakan tempat es cream khusus untuk ku" ucap Areisha
Aric pun segera bangkit dari duduknya dan mengambil ponsel yang berada di atas nakas.
"Burchard siapkan kotak es cream dan isi dengan es cream dari berbagai merk ter enak sekarang" ucap Aric segera memutuskan panggilan itu tanpa mau mendengar respon dari orang tersebut."Sudah,kau jangan marah kepadaku sebentar lagi kotak es cream itu akan ada di kamar ini"
"Kau tidak bekerja?" Ucap Areisha
"Gara gara kau aku tidak jadi berangkat bekerja"
"Maaf"
"Ada syaratnya"
"Apa?" Tanya Areisha
"Kau harus menemaniku ke kantor" jawab Aric santai
"Apa kau gila? Apa kata karyawan mu jika melihat kau datang dengan ku"
"Aku tak peduli" ucap Aric sambil melangkah menuju lemari
"Om om gila!"
"Aku mendengarnya sayang"
Areisha hanya bisa mendengus kesal****
Seorang perempuan dan laki laki turun dari mobil mewah, lengan laki laki tersebut memegang pinggang sang wanita dengan posesif mereka tampak serasi.
"Aric aku takut" ucap Areisha
"Ada aku tenang saja"
"Lihat karyawan wanita mu melihat ke arah ku seakan ingin menerkam"
Aric terkekeh kecil yang membuat karyawan wanita menjerit histeris, Aric memang terkenal dingin tak tersentuh tak ada senyuman tak ada sapaan, angkuh."Kau ada ada saja, ayo cepat pekerjaan sudah menungguku" ucap Aric mulai melangkah kembali menuju lif dan menekan angka 20
"Kenapa aku harus ikut kesini sih kalau aku hanya diam saja disini"
"Kau kan penyemangatku jadi kau harus selalu berada disisiku"
"Halah tadi malam saja kau meninggalkan ku sendiri di mansion megah mu itu"
"Semalam aku ada pekerjaan mendadak honey"****
"Aric sungguh aku bosan disini!" Ujar Areisha pasalnya sejak 3 jam lalu Areisha hanya duduk di depan Aric sambil bermain game di handphone nya.
"Kau mau ke kantin? Disana banyak makanan"
"Mau!!!!" Sahur Areisha dengan semangat
"Yasudah, tapi aku tidak bisa menemani mu banyak sekali kerjaan ku hari ini" ucap Aric
"Tak apa, tapi.."
"Uang?"tanya Aric, Areisha hanya mengangguk sambil tersenyum memamerkan deretan gigi nya
"Gemas sekali gadis kecil ku ini" ucap Aric sambil membelai rambut Areisha
Oh sungguh siapa yang tidak melting di perlakukan seperti itu oleh seseorang seperti Aric, Aric pun memberikan beberapa lembar uang dolar kepada Areisha dan Areisha bergegas turun kebawah setelah mendengarkan penjelasan letak kantin tak lupa petuah petuah yang Aric berikan seperti "jangan lihat lihat laki laki di kantin" "jangan menyapa atau mengobrol dengan laki laki yang ada di kantin" ya seperti itu lah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia
Ficción GeneralMendengar kata "Mafia" saja sudah mengerikan apalagi hidup bersama Ketua Mafia?. "Kau milik ku dan akan tetap begitu!" - Aric Halbert "Dasar om om gila!" - Areisha Caroline