Terpatahkan.
By : Yossi Mariani.🍃🍃🍃🍃🍃🍃
Sudah hampir satu bulan Zeline berada di Mesir dan sudah hampir satu bulan itu juga, Zeline diganggu dengan suara-suara aneh dengan sosok wajah yang berkabut. Sampai saat ini pun, Zeline masih tidak bisa membedakan kehadiran sosok itu. Entah itu halusinasi atau kenyataan. Zeline mencoba menikmati saja kehidupannya saat ini. Zeline tidak mau ambil pusing lagi dengan suara-suara dan mimpi-mimpi yang selalu dihiasi wajah berkabut. Zeline sudah menganggap itu hanya sebagai hiburan semata.
Tapi, semua itu dipatahkan dengan kenyataan yang terjadi saat ini. Kejadian yang tidak pernah dibayangkan Zeline, tapi hari ini terjadi.
Hari ini Zeline kembali ke kamar hotelnya, memang terbilang agak larut dari yang biasanya. Karena teman-temannya mengadakan kejutan ulang tahun untuk Riku.
Saat memasuki kamar hotel, yang menyambut Zeline adalah kegelapan. Karena lampu kamar yang belum dihidupkan.
Zeline menghidupkan lampu tengah dan melangkah menuju dapur untuk mengambil air mineral di dalam lemari pendingin.Udara negara Mesir sangat berbeda dengan Indonesia. Sehingga Zeline harus extra dengan air mineral. Zeline memindahkan air mineral ke dalam gelas. Tiba-tiba suara itu muncul dari sudut ruangan dan itu sontak mengagetkan Zeline.
"Darimana saja? jam segini baru pulang?" Suara itu terdengar seperti orang yang sedang marah.
Zeline yang mendengar langsung mencari asal suara tersebut, tapi Zeline tidak mampu untuk menjawab pertanyaan yang dilontarkan orang itu.
"Apa kamu bisu sehingga tidak bisa menjawab pertanyaanku?"
Sedangkan Zeline masih tidak bisa melepas pandangannya dari sosok yang ada di sudut ruangan itu.Orang yang biasa hanya hadir dengan wajah yang berkabut. Meski Zeline belum pernah melihat wajah orang yang selalu mengusiknya itu, tapi Zeline sangat mengenali suara itu. Suara yang selalu hadir di manapun Zeline berada. Suara yang kadang menggelegar dan kadang dengan bisikan halus.
Tapi, kini dia hadir dengan wajah yang terukir sempurna. Hidung yang mancung, bibir yang merah, mata yang dihiasi dengan eyeshadow hijau, serta eyeliner Kohl yang berwarna hitam, dan potongan rambut yang pendek.
Tubuh yang hanya dibaluti tunik putih yang panjangnya hanya sebatas lutut dan kaki, yang terbuat dari jerami. Tidak tertinggal dengan perhiasan mewah yang digunakannya dan memberi kesan mewah.
Zeline masih belum bisa berkata-kata, matanya masih terpaku dengan sosok yang ada di sudut ruangan itu. Tapi, tanpa Zeline sadari sekarang sosok yang terus dia pandangi itu, sudah berada di depannya saat ini.
"Apa kamu terpesona?" tanya sosok itu lagi.
Karena pertanyaan yang tiba-tiba, membuat Zeline merinding dan terkejut. Sehingga gelas yang dia pegang erat lepas dari tangannya, membuat gelas itu jatuh pecah berserakan di lantai dan menimbulkan bunyi pecah yang bising.
"Ka--kamu siapa?" tanya Zeline tergagap.
"Aku suamimu," bisik sosok itu lembut di telinga Zeline.
"Ka--kamu Mumy Aaron?"
"Iya."
"Kok bisa, aku kan tidak ada menyentuhmu."
"Aku tiap malam menyentuhmu. tiap malam juga aku tidur di sampingmu." bisiknya terdengar menggoda.
"Aku tidak__" ucap Zeline terputus Karena Aaron telah mencium bibir Zeline singkat. Mata Zeline tidak bisa berkedip karena keterkejutannya.
"Ciuman pertamaku, ciuman pertamaku di ambil oleh mumu." ucap Zeline dalam hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
A man mummy (End - Proses Cetak)
FantasiaCerita kolab dengan penulis @sieshangmerpaticinta Genre : Fantasi, romance, komedi