4

10 0 0
                                    

Tak terasa 3 minggu sudah Ravi menjalankan kebiasaannya sebagai taruna ditambah juga dengan asrama yang pada akhirnya ia menemukan hari yang sangat ditunggu yaitu 'Pesiar'. Dalam bahasa taruna pesiar adalah perpulangan teruntuk para taruna.

Ravi termenung duduk dipinggir ranjang sambil memandang dengan tatapan kosong ke arah jendela. Ntah, apa yang sedang merasukinya.

"Rav, katanya besok kita pesiar, " kata Redho yang membangunkan lamunan Ravi. Kebetulan Redho satu kamar dengan Ravi.

"Serius lo? " tanya Ravi memastikan sambil menarik bahu Redho sehingga mereka pun bertatapan.

"Najis lo! " sadar Redho.

"Sorry, gue... Tapi serius lo? "

"Iya gue serius Rav, "

"Daripada lo ngelamun mending mandi geh biar seger kayak gue. Lagian 15 menit lagi kita apel sore bro, " kata Redho yang langsung beranjak dan menepuk bahu Ravi.

Besok kan tanggal 15 Maret kebetulan dia kan ulang tahun, syukurlah berpas-pasan dengan pesiarku. Dalam batin Ravi.

Seperti pembiasaan yaitu apel sore belum lagi apel malam. Nasib menjadi taruna harus tak kenal lelah ataupun lemah tapi harus terlihat gagah.

🐳🐳🐳

Aleta tertidur pulas ditemani dengan boneka stitch juga boneka dolphin kesayangannya. Seketika knop pintu terbuka, dan...

HAPPY BIRTHDAY ALETA!

Suara terompet yang dibarengi dengan suara confetti popper mulai membisingi seisi kamar Aleta.

Aleta masih termangu dan menggisik matanya tanda antara percaya dan tidaknya apakah ini mimpi atau hanya ilusi.

TIUP LILINNYA...TIUP LILINNYA SEKARANG JUGA!

Teriak Putra, Ayah, juga Ibu yang membawa kue dengan tulisan 'Happy Sweet Seventeen'. Ya benar, hari ini tepatnya Aleta menginjak usia 17 tahun. Aleta pun duduk dan mulai meniup lilin yang menyala diatas kue.

HOREEE...

"Makasih Ayah, Ibu. Makasih juga Put. Demi apapun Aleta masih ngantuk, aku kira ini mimpi ternyata ini nyata. "

"Sama-sama sayang, " ucap Ayah dan Ibu.

Kemudian, Aleta memotong kue dan suapan pertama diberikan kepada Ibu tercintanya, yang kedua kepada cinta pertamanya dan yang terakhir kepada Adik kesayangannya. Tapi sayangnya tak lengkap karena tidak ada kehadiran sosok kakaknya. Juga beberapa foto mulai terpotret dan alhasil tersimpan digaleri.

"Bu... Udahan yah. Aleta masih ngantuk. Besok kan sekolah, " rengek Aleta. Bukannya senang dikasih kejutan ia malah mementingkan tidurnya ketibang merayakan hari kelahirannya.

Dilihatnya jam menunjukan pukul 01.00 pagi. Tak terasa memang. Seusai itu semuanya pun langsung kembali ke alam masing-masing.

Banyak yang mengucapkan selamat ulang tahun kepada Aleta termasuk sahabat-sahabatnya juga teman sekelasnya bahkan disosial media pun banyak yang mendoakan dan mengucapkan. Aleta hanya membalas beberapa pesan yang ia sempat membalasnya karena memang terlalu banyak. Tapi ada ucapan seseorang yang ia tunggu, yang ntah mengapa sampai saat ini ia tak mengucapkannya.
(oh iyah, mana mungkin ia ngucapin kan dia asrama) batinnya.

Telah UsaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang