"Thanks ya buat malam ini, " kata Aleta yang masih berdiri di depan pagar rumahnya.

"Siap, gue duluan ya, " pamit Ravi dengan melajukan motornya.

Aleta langsung membuka pintu pagar rumahnya. "Yah masa gue dikunci diluar sih, " fikirnya. Sembari mengoprek slot pagar.

Untung gak dikunci, batinnya.

Di tekanlah tombol bel rumah tapi tak ada yang nyahut satu orangpun. "orang-orang pada kemana sepi amat ni rumah, apa udah pada tidur yah, "

Aleta masih saja mengetuk pintu sampai berpuluh kali. Pada akhirnya ada seseorang yang membukakan pintu. "Eh non baru pulang? "

"Bi Munah? Untunglah ada yang membukakan pintu. Aku kira aku bakal tidur diluar," keluhnya.

"Bibi kapan pulang? " tanya Aleta yang kemudian masuk dan berjalan beriringan dengan Bi Munah.

Bi Munah adalah asisten rumah tangga di rumah ini, kebetulan ia baru pulang kembali sejak 1 minggu pulang kampung.

"Tadi sore non, " jawabnya.

"Pada kemana bi? Rumah sepi amat, "

"Bapak keluar kota non katanya ada proyek buat beberapa bulan ke depan. Ibu pergi juga nemenin Bapak,"

Sudah biasa bagi Aleta ketika ditinggalkan kedua orang tuanya. Masih untung ada Bi Munah jadi tidak terlalu kesepian.

"Mau dibuatkan apa non? "

"Gak usah bi, aku mau langsung istirahat aja, " jawab Aleta sembari meninggalkan Bi Minah.

🐳🐳🐳

Aleta sarapan pagi di meja makan ditemani bersama Putra.

"Non kemarin sore ada den Reza ke rumah, " kata Bi Munah yang sembari menyiapkan beberapa hidangan masakan.

"Ngapain? " jawab Aleta yang masih fokus dengan nasi yang dilahapnya.

"Mana bibi tau non. Lumayan juga nunggu non lama, "

"Yaudah gapapa bi, "

Memang semenjak Reza menjanjikan akan menjemput Aleta tapi tak kunjung datang. Hingga menghubunginya dan Aleta hanya menolak panggilan darinya. Pada saat itu sampai sekarang tak ada lagi kabar dari Reza.

Pagi ini Aleta dan Putra diantar berangkat ke sekolah oleh Pak Narto yang kebetulan ia adalah supir kepercayaan Ayah untuk mengantar kami.

Suasana taman sangat lumayan sepi tak banyak dikunjungi oleh siswa. Kini hanya ada Aleta and the genk.

"Wihh, jam baru nih, " kata Amel sambil melirik jam yang melingkar di tangan mungil Aleta.

"Sutt, ini jam di kasih sama Ravi, " kata Aleta dengan nada suara pelan.

"Hahhhhhhh... " sontak mereka pun terkejut.

"Demi apa? " tanya Maria.

Mereka mengetahui dari awal semenjak berteman dengan Aleta. Karena Aleta orang yang selalu bercerita apapun termasuk mantan kekasihnya kepada sahabat-sahabatnya.

"Jadi kan yah... " Aleta mulai menceritakan kronologi kejadian semalam.

"Anjirr gilaa lo, beruntung banget, " kata Amel.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Telah UsaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang